Liberalisme institusional
Liberalisme institusional atau institusionalisme liberal adalah teori hubungan internasional yang mengklaim bahwa lembaga dan organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa, NATO, dan Uni Eropa dapat meningkatkan dan membantu kerja sama antarnegara. Teori ini dapat disandingkan dengan idealisme, teori hubungan internasional yang muncul setelah Perang Dunia Pertama ketika Liga Bangsa-Bangsa didirikan.[1] Layaknya realisme politik, liberalisme institusional bersifat utilitarian dan rasionalistik. Negara diperlakukan sebagai pelaku rasional yang beroperasi di sistem politik internasional yang hierarkinya tidak dapat dipaksakan.[2] TerminologiSejumlah pihak menyebut teori ini fungsionalisme rasional, bukan institusionalisme liberal. Institusionalisme liberal juga sangat dekat namun tidak mirip dengan teori rezim dan neoliberalisme.[3][4] Robert Keohane, ilmuwan politik yang mengembangkan institusionalisme liberal, menganggap pemikirannya sebagai bagian dari institusionalisme atau institusionalisme liberal sekalipun kedua aliran ini menolak beberapa bagian dari pemikirannya.[5] Keohane tidak suka memakai kata sifat "liberal" atau "neoliberal" saat menjelaskan tulisannya karena ia juga dipengaruhi oleh realisme, aliran yang sering dipertentangkan dengan liberalisme.[6][7] Referensi
|