Lemahabang, Cirebon
SejarahAwal mula kecamatan Lemahabang sendiri berasal dari Pedukuhan yang berdiri disekitar daerah desa Lemahabang Kulon dan Lemahabang Wetan. Pedukuhan ini dibangun oleh Syekh Siti Jenar. Pada mulanya sebelum berdirinya pedukuhan, daerah Lemahabang hanya berupa hamparan padang rumput yang luas. Namun setelah dibangunnya sebuah pedukuhan oleh Syekh Siti Jenar, daerah Lemahabang cukup ramai penduduk. Syekh Siti Jenar juga menyebarkan agama Islam kepada penduduk lokal. Lalu setelah datangnya VOC di wilayah Cirebon, wilayah Lemahabang pun terkena pengaruhnya. Pada tahun 1872, VOC membangun sebuah Pabrik Gula dikawasan desa Cipeujeuh Wetan. Hal ini berpengaruh terhadap ekonomi didaerah Lemahabang sendiri. Dibawah kekuasaan Hindia BelandaPada saat Belanda berkuasa, wilayah Lemahabang dimasukkan kedalam Keresidenan Cirebon. Lalu wilayah ini dijadikan sebuah kewedanaan yang dinamakan Kewedanaan Sindanglaut. Setelah Indonesia merdekaSetelah Indonesia merdeka, daerah administrasi Kewedanaan dihapus oleh kepemerintahan Indonesia. Lalu kewedanaan Sindanglaut berganti nama menjadi Kecamatan Sindanglaut. Kecamatan Sindanglaut pada saat itu menaungi beberapa wilayah, dan luas kecamatan ini sangat luas. Dan karena wilayahnya yang terlalu luas, kecamatan Sindanglaut dipecah menjadi 6 kecamatan, diantaranya kecamatan Mundu, kecamatan Astanajapura, kecamatan Pangenan, kecamatan Karangsembung, kecamatan Susukan Lebak, dan kecamatan Sedong. Sedangkan wilayah kecamatan Sindanglaut hanya tersisa 1 wilayah, lalu kecamatan ini berganti nama menjadi kecamatan Lemahabang. Lalu ada 2 kecamatan yang baru dimekarkan oleh kecamatan Astanajapura yang bernama Kecamatan Greged dan kecamatan Karangsembung yang bernama Kecamatan Karangwareng. EtimologiNama Lemahabang sendiri berasal dari kata "Lemah" yang artinya tanah dan "Abang" yang artinya merah. Dinamakan Lemahabang sendiri karena pada zaman dahulu diketahui bahwa daerah ini terkenal dengan kesuburan tanahnya yang berwarna merah. Penggunaan kata lainBanyak yang menggunakan kata lain untuk daerah kecamatan ini. Kata lain tersebut adalah "Sindanglaut" ataupun "Sindang". Kata ini dicetuskan agar meminimalisir penggunaan kata "Lemahabang" yang juga merupakan salah satu kecamatan di kabupaten Karawang. PemerintahanCamatSaat ini, yang menjadi camat Kecamatan Lemahabang adalah Rita Susana Supriyanti. Pembagian administratifKecamatan Lemahabang secara struktural membawahi 13 Desa/Kelurahan yaitu: GeografiKecamatan Lemahabang memiliki luas 21,49 km² dengan ketinggian rata-rata dataran 10 m–50 m. Adapula wilayah dengan ketinggian tertinggi di kecamatan ini adalah Desa Wangkelang dengan ketinggian 200 m. Adapun batas-batas wilayah Kecamatan Lemahabang adalah sebagai berikut.
Di wilayah selatan kecamatan ini terdapat persawahan dan perbukitan. DemografiPendudukMenurut Data Badan Pusat Statistik Kabupaten Cirebon pada tahun 2020, Kecamatan Lemahabang memiliki penduduk 56.786 jiwa yang 28.829 jiwa diantaranya adalah laki-laki dan 27.295 jiwa diantaranya adalah perempuan. Adapun desa yang memiliki penduduk terbanyak dalam kecamatan ini adalah Desa Cipeujeuh Wetan dengan penduduk sebanyak 8.568 jiwa. Suku bangsaPada zaman dahulu, wilayah Cirebon dikenal sebagai salah satu pusat perdagangan di Nusantara. Maka dari itu, banyak wilayah Cirebon yang memiliki suku bangsa lain selain suku Jawa ataupun suku Sunda. Hal ini juga dapat ditemukan pada Kecamatan Lemahabang. Kecamatan Lemahabang memiliki penduduk yang mayoritasnya adalah suku Sunda disusul suku Jawa. Namun ada sebagian kecilnya adalah keturunan etnis Arab dan Tionghoa, yang dibuktikan dengan adanya 2 gereja dan 1 vihara di kecamatan ini. PendidikanKecamatan ini memiliki fasilitas pendidikan yang merata dan stabil. Kecamatan ini memiliki 88 Unit pendidikan yang diantaranya 19 unit PAUD atau setara, 17 unit TK atau setara, 30 unit SD atau setara, 12 unit SMP atau setara, 8 unit SMA atau setara, dan 2 unit pendidikan lainnya. Pendidikan Anak Usia Dini atau setara
Taman Kanak-kanak atau setara
Sekolah Dasar atau setara
Sekolah Menengah Pertama atau setara
Sekolah Menengah Atas atau setara
Unit pendidikan lainnyaSelain unit pendidikan dari mulai PAUD hingga SMA/SMK, kecamatan ini juga memiliki sarana pendidikan lain, seperti
EkonomiKecamatan Lemahabang memiliki ekonomi yang stabil dan menjadikan kecamatan ini sebagai semikota. Hal ini juga yang menyebabkan kecamatan ini direncanakan sebagai daerah kotapraja atau ibukota dari Kabupaten Cirebon Timur yang merupakan Rencana pemekaran daerah dari wilayah Kabupaten Cirebon. TransportasiAngkutan UmumKecamatan ini, memiliki 1 halte bus/angkutan umum. Bus yang melintasi daerah Lemahabang biasanya memiliki rute Kuningan - Ciledug atau Cirebon - Merak. Stasiun keretaKecamatan ini hanya memiliki 1 stasiun kereta yaitu Stasiun Sindanglaut. Stasiun kereta ini aktif, namun stasiun ini hanya sebagai stasiun kecil. IndustriDi kecamatan ini, berdiri sebuah pabrik gula yang merupakan unit dari Pabrik Gula Rajawali II. Pabrik ini dinamakan dengan Pabrik Gula Sindanglaut. Pabrik Gula Sindanglaut dibangun oleh VOC pada tahun 1872. Lalu pada tahun 2020, pabrik gula ini nonaktif dan ditutup sementara. Lalu pada bulan Juli 2023, Pabrik ini dibuka kembali. PariwisataDalam hal pariwisata, kecamatan Lemahabang juga memiliki destinasi wisata dalam hal wisata alam, kuliner, dan lain-lain. Obyek wisata
Wisata KulinerDi kecamatan ini juga memiliki beberapa wisata kuliner yang enak. Diantaranya:
Kedua rumah makan tersebut menyediakan beberapa olahan ikan dan memiliki kolam untuk memancing ikan. Adapun beberapa rumah makan yang menyediakan masakan lain, seperti:
Ada juga beberapa streetfood dan cafe disini, diantaranya
Selain itu, ada beberapa toko/pasar yang menjual oleh-oleh ataupun bahan masakan, seperti
Wisata ReligiDi kecamatan ini, ada beberapa wisata religi, seperti
Referensi
Pranala luar |