Leicester City W.F.C.
Leicester City Women Football Club adalah klub sepak bola wanita profesional yang berbasis di Quorn, Leicestershire.[2] Klub ini berdiri pada tahun 2004 sebagai klub independen sebelum diakusisi oleh King Power pada tahun 2020,[3] perusahaan pemilik Leicester City FC.[4] Leicester City WFC berkompetisi di Liga Super Wanita FA.[5][6] SejarahTahun-tahun awal (2004–2013)Dibentuk pada tahun 2004, Leicester City Women sukses mendapat promosi ke Liga Utama divisi utara (divisi tingkat kedua) pada tahun 2008, empat musim pertama mereka. Pada Piala FA musim 2007–2008 mereka mencapai babak kelima sebelum kalah dari tim papan atas, Everton. Leicester City finis di peringkat kelima pada musim pertamanya di Liga Utama divisi utara, kemudian finis di tempat ketiga pada musim 2009–2010 sebelum FA WSL dibentuk. Ketika FA WSL dibentuk, Liga Utama divisi utara dimana Leicester berkompetisi menjadi divisi tingkat ketiga setelah Liga Utama divisi nasional. Leicester mengirim aplikasi pendaftaran untuk bergabung di FA WSL pada Desember 2009,[7] namun pada Maret 2010 aplikasi mereka ditolak oleh Football Association (FA) sehingga tidak mendapatkan tempat di musim pertama FA WSL.[8][9] Kemudian klub ini tetap berkompetisi di divisi tingkat ketiga dan menjadi juara ketiga secara berturut-turut pada musim 2010–2011 dan 2011–2012. Naik turun (2013–2018)Mereka terdegradasi untuk pertama kali pada Mei 2013, mengakhiri musim di Liga Utama divisi utara sebagai juru kunci dengan hanya mengumpulkan 4 poin dari 16 pertandingan. Leicester kembali ke divisi tingkat ketiga setelah dua musim di divisi tingkat keempat Kembali ke Liga Divisi Utara pada musim 2016–2017 sebagai juara Divisi Satu Midlands, Leicester mengakhiri musim pertama mereka dengan usai di tempat ketiga. Musim selanjutnya (2017–2018), Leicester merombak tim besar-besaran dengan mendatangkan pemain kunci di Divisi Utara, mereka meraih peringkat kedua pada akhir musim. Kejuaraan Wanita FA ke Liga Super Wanita (2018–sekarang)Pada Mei 2018, Leicester City mendapatkan lisensi untuk berkomkpetisi di Kejuaraan Wanita FA bersama dengan lima klub lainnya. Klub ini kembali ke divisi tingkat kedua setelah 8 tahun pada musim 2018–2019. Mereka membuka musim itu dengan kemenangan 2–0 atas Crystal Palace. Mereka finis di peringkat ketujuh pada akhir musim. Di musim 2019–2020, mereka mendatangkan beberapa pemain baru dan mengawali musim dengan empat pertandingan tak terkalahkan sebelum musim tersebut harus selesai lebih awal akibat Pandemi Covid-19. Pada Piala FA, mereka kalah 1–2 dari klub Liga Super, Manchester City, di babak perempat final.[10] Pada 22 Agustus 2020, klub ini dibeli oleh perusahaan yang menaungi Leicester City, King Power, setelah sebelumnya klub ini berjalan mandiri.[2] Klub wanita ini menjadi lebih profesional.[11] Pada 6 September 2020, mereka melakukan pertandingan pertama mereka sebagai "entitas profesional" dengan kemenangan 3-0 dari Blackburn Rovers. Pada musim 2020–2021, mereka mencapai babak semi-final Piala Liga Wanita FA dan kalah dari Bristol City. Pada 4 April 2021, mereka mengunci promosi ke Liga Super setelah mengalahkan London City Lionesses dengan skor 2–0.[12] Pada 12 Mei 2021, Leicester mengalahkan Manchester United 3–2 di babak kelima Piala Wanita FA dan kalah dari Manchester City untuk kedua kalinya di babak perempat final. Pada 4 September 2021, klub ini melakukan pertandingan pertama mereka di Liga Super Wanita FA dengan pertandingan melawan Aston Villa. Leicester kalah 2–1 di pertandingan perdananya. Di tahun yang sama pada bulan September, eks pemain Leicester City FC dan penyerang tim nasional Inggris, Emile Heskey, ditunjuk sebagai ambassador klub wanita.[13] Pada bulan Oktober, Emile ditunjuk sebagai Kepala bidang pengembangan sepak bola wanita di klub ini.[14] Pada 19 Desember 2021, Leicester City meraih kemenangan pertama mereka di liga setelah mengalahkan Birmingham City 2–0.[15] Klub ini finis di peringkat 11 dengan 13 poin, hanya berbeda 2 poin di atas Birmingham City yang terdegradasi di akhir musim. Pemain
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.
GelarLiga
Piala
Referensi
Pranala luar |