Lari gawangLari gawang adalah salah satu cabang olahraga atletik lari yang mewajibkan pelarinya melompati rintangan berupa gawang hingga mencapai garis akhir perlombaan. Pelari harus melakukan lari sprint dengan memperhitungkan momentum yang tepat agar bisa bertolak melompati gawang dan mendarat dengan teknik yang tepat.[1] Lari Gawang termasuk lari jarak pendek. Seorang pelari harus melewati sepuluh gawang dengan ketinggian dan jarak tertentu dalam sebuah lintasan.[2] Gerakan dalam lari gawang, baik lari 110 meter atau 200 meter serta 400 meter untuk pria atau 100 meter untuk wanita wajib dilaksanakan seperti dalam gerakan lari cepat. Faktor penting pada lari gawang antara lain pengaturan langkah, tempo, dan panjang langkah yang mendukung teknik lari.[3] Dalam melakukan lari gawang hal yang sangat diperhatikan adalah ketika pada saat fase melewati gawang. Pada fase ini jalur ketika melayang harus sedatar mungkin dengan gawang untuk mengefisienkan waktu dan tenaga yang dikeluarkan. Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam melakukan lari gawang akselerasi dari start menuju ke gawang pertama pelari harus melakukan dengan kecepatan maksimal dan berusaha mencapai 8 (delapan) langkah pertama menuju gawang pertama.[4] Cara melatihnya adalah tandai (Check mark) sebanyak kurang Iebih delapan langkah pertama. Kaki yang menjadi tumpuan berada di depan balok start. Posisi badan tegak harus dicapai Iebih awal dari pada lari sprint. Langkah kaki ketika di antara gawang-gawang pendek, panjang, pendek.[5] TeknikDari Mulai Start Sampai Ke Gawang PertamaStart yang biasa dilakukan pada lari gawang adalah start dengan posisi jongkok. Agar lari gawang berjalan dengan benar dan lancar, hal pertama harus diperhatikan adalah gerakan yang dilakukan dari start ke gawang yang pertama. Hal ini dilakukan agar pada waktu menolakkan kaki untuk melewati gawang yang pertama, dapat dilakukan dengan cepat, benar dan tepat. Apabila seorang atlet dari mulai start kemudian lari menuju gawang pertama langkah kakinya tidak sesuai, maka atlet tersebut hams merubah atau menukar langkah kakinya. Maksudnya tiada lain supaya pada waktu akan melakukan tolakan kaki untuk melewati gawang yang pertama bisa dilakukan dengan cepat, tepat, lancar dan benar.[6] Sikap Badan di atas GawangSetelah melakukan gerakan menendang tumit, untuk bisa melewati gawang dalam posisi kaki lurus, maka sikap badan di atas gawang diusahakan harus rendah dengan posisi condong ke depan dan lutut agak dibengkokkan sedikit. Kaki belakang yang digunakan untuk menolak harus ditarik ke atas dengan jalan memutar ke arah samping dengan lutut telapak kaki menuju ke sisi luar. Keadaan kaki ini harus diangkat tinggi supaya memberi kebebasan jangkauan ke depan, untuk membuat langkah yang lebih panjang. Setelah kaki depan bisa melewati gawang, segera dibawa untuk diturunkan ke tanah dalam keadaan lurus. Posisi lengan harus membantu keseimbangan dan gerak sinkronis ketika berada di atas gawang, sehingga bisa membantu kembali ke posisi gerak dorong depan dengan cepat. Pada saat berada di atas gawang, condongkan badan ke depan. Hal ini sangat herguna untuk memelihara gerakan mendorong ke depan.[6] Sikap Badan Dan Gerakan Kaki Pada Waktu MendaratSeperti telah dikemukakan diatas, bahwa setelah kaki depan melewati gawang secepatnya diturunkan ke tanah dalam keadaan posisi kaki harus lurus. Kaki belakang dengan lutut ditekuk harus tetap terangkat tinggi supaya bisa bergerak bebas menjangkau ke depan untuk membuat langkah yang panjang. Badan dibungkukkan ke depan dalam rangka membantu membawa berat badan, sehingga kaki harus berada di atas untuk memudahan gerak untuk dilangkahkan ke depan.[6] Langkah di antara GawangJumlah langkah antara gawang tergantung dari jarak lomba, tinggi gawang,kemampuan kecepatan lari (sprint), tinggi badan dan panjang tungkai kaki, yang dimiliki oleh atlet. Tapi, pada umumnya pelari gawang berusaha membuat langkah dari awalan ke gawang pertama antara 7 sampai dengan 9 langkah (100 meter dan 110 meter), setelah kaki bagian depan mendarat di tanah dengan capaian irama tiga langkah di antara gawang. Jarak kaki tolak ke gawang sejauh 2/3 langkah. Saat di atas gawang, sikap badan dibungkukkan ke arah depan, dengan tujuan memudahkan menarik kaki belakang untuk melewati gawang. Secara teknis, melewati gawang merupakan hal yang cukup sulit karena dituntut harus memiliki fleksibilitas sendi panggul dan persendian tulang belakang.[6] Dari Gawang TerakhirSampai pada garis akhir setelah kaki depan bisa melewati gawang terakhir dan mendarat di tanah, yang harus dilakukan adalah condongkan badan atau bungkukkan ke arah depan, kaki yang belakang secepatnya langkahkan ke depan, lari secepat mungkin sampai bisa melewati garis finish, dengan menjatuhkan dada ke depan, menjatuhkan salah satu bahu atau lari terus secepat-cepatnya.[6] AturanDalam olahraga lari gawang memiliki aturan di antaranya semua perlombaan dimulai dari garis start sampai dengan bisa melewati garis finish yang haruss dilakukan di jalur masing-masing yang telah ditentukan. Seorang atlet lari gawang akan didiskualifikasi jika menarik kakinya pada saat melampaui di luar bidang horizontal atas gawang dan tidak berada di lintasan saat melompati gawang. Sengaja menjatuhkan gawang dengan tangan atau kaki. Jumlah gawang yang harus dilewati atlet lari gawang ada 10 buah, baik lari gawang jarak 100 meter, 110 meter atau jarak 400 meter.[7] RekorAda beberapa rekor yang telah tercipta dalam perlombaan lari gawang. Pertama, dilakukan oleh atlet lari gawang pada nomor 110 meter putra yang berasal dari Sumatera Selatan, Rio Maholtra dengan gemilang bisa memecahkan rekor skala nasional dengan waktu tempuh 14.11 detik sekaligus dapat meraih medali emas pada PON XX 2021 yang berlangsung di Mimika Sport Complex (MSC), Papua, Selasa tanggal 5 Oktober 2021. Hasil ini merupakan rekor dalam kejuaraan PON yang baru, sebelumnya rekor nasional dipegang oleh Eli Zakaria dari Jawa Timur dengan catatan waktu 14.16 detik.[8] Kedua, dipecahkan oleh pelari yang berasal dari Amerika Serikat (AS), Sydney McLaughlin memecahkan rekor dunia yang dimiliki oleh dirinya sendiri saat meraih medali emas Olimpiade di Tokyo pada tahun 2020 pada nomor lari gawang 400 meter putri. McLaughlin berhasil membukukan catatan waktu 51,46 detik, unggal atas juara dunia sekaligus peraih medali emas Olimpiade 2016, Dalilah Muhammad dengan catatan waktu 51,58 detik. McLaughlin kembali memecahkan rekor lari gawang dunia yang sebelumnya di torehkan di ajang uji coba tim nasional AS di Oregon dengan mencatatkan waktu 51,9 detik.[9] Ketiga, rekor dunia lari gawang 400 meter putra pecah setelah atlet Norwegia, Karsten Warholm menjadi yang terbaik pada Olimpiade Tokyo 2020 di Olympic Stadium, Tokyo, Selasa 3 Agustus 2021. Warholm sukses memecahkan rekor dunia yang dipegang oleh Kevin Young yang bertahan 29 tahun dengan waktu 46,70 detik. Kini di Jepang atlet berusia 25 tahun mempertajam rekornya menjadi 45,95 detik.[10] Referensi
Lihat pulaPranala luar
|