Langenharjo, Grogol, Sukoharjo

Langenharjo

Kantor Desa Langenharjo
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenSukoharjo
KecamatanGrogol
Kode pos
57552
Kode Kemendagri33.11.09.2005 Edit nilai pada Wikidata
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²
Peta
PetaKoordinat: 7°36′42″S 110°48′17″E / 7.61167°S 110.80472°E / -7.61167; 110.80472


Langenharjo (bahasa Jawa: Langenharja) adalah sebuah desa yang terletak di kecamatan Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia. Kata Langenharjo berasal dari dua kata, yaitu Pangangen yang artinya keinginan, dan Harjo yang berarti makmur.

Sejarah

Pesanggrahan Langenharjo

Pesanggrahan Langenharjo dibangun pada tahun 1870 masehi atas prakarsa dari Sri Susuhunan Pakubuwono Kaping IX sekaligus menjadi saksi bisu jejak peninggalan Keraton Kasunanan Surakarta di Kabupaten Sukoharjo, sisi selatan Kota Surakarta.[1] Pembangunan Pesanggrahan ini selesai pada tanggal 15 Juli 1931 pada masa pemerintahan Sri Susuhunan Pakubuwono Kaping X. Lokasi Pesanggrahan Langenharjo terletak di sisi Utara sungai Bengawan Solo dan berjarak sekitar 10km dari Keraton Surakarta. Beberapa ruangan yang terdapat dalam Pesanggrahan Langenharjo diantaranya Pendopo Prabasana, Kuncungan, Ndalem Ageng, Pendopo Pangkuran, gudang senjata, ruang tamu, keputren, dan kesatrian.[1]

Kyai Rojomolo

Canthik Kyai Rajamala

Pesanggrahan Langenharjo terdapat serpihan kayu yang berasal dari perahu yang digunakan oleh Sri Susuhunan Pakubuwono IX saat melaksanakan "Tapa Ngeli". Konon, seusai Tapa Ngeli, PB IX menemukan daerah yang kemudian hari dibangun pesanggrahan ini. Hal lain disebutkan bahwa perahu yang dinaiki PB IX adalah milik Jaka Tingkir yang bergelar bergelar Sultan Hadiwijaya (1549-1582 Masehi), penguasa Kesultanan Pajang yang merupakan cikal bakal dari Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Hiasan yang terdapat pada kepala perahu itu kemudian diketahui bernama Kyai Rojomolo.

Pariwisata dan religi

Pemandian Air Hangat

Terdapat bagian dari Pesanggrahan Langenharjo yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber air hangat, tepatnya di depan pendopo Pungkuran. Ada satu sumber air panas yang dulunya mengalir sangat deras dan airnya hangat, banyak digunakan oleh masyarakat umum untuk pengobatan karena mengandung belerang. Sayangnya saat ini sumber airnya sudah tidak panas lagi karena sudah tertutup banyak lumpur bahkan tidak keluar air. Serta debit airnya juga berkurang sehingga perlu menggunakan pompa. Ada delapan kamar mandi yang disediakan namun kondisinya tidak terawat.[2]

Monumen Jembatan Bacem

Jembatan Bacem atau dikenal juga dengan Kreteg Bacem merupakan salah satu simbol kekuasaan PB X. Tugu monumen tersebut terletak di kolong jembatan. Tugu monumen tersebut sempat mau dihancurkan bersamaan dibangunnya jembatan baru. Tetapi karena terpengaruh sesuatu hal mistis, kegiatan tersebut urung dilakukan.[3]

Pada masa penjajahan, Jembatan Bacem memiliki peran penting karena menjadi penghubung roda kendaraan militer yang melintas, baik militer dari penjajah (Agresi Belanda dan Pendudukan Jepang) ataupun prajurit pribumi. Jembatan yang baru pun diresmikan pada tahun 2000.[3]

Masjid Cipto Sidi Langenharjo

Masjid ini merupakan tempat ibadah umat Islam yang dibangun sejak era Sri Susuhunan Pakubuwono IX. Terdapat beduk, mimbar khatib, tulisan simbol PB X dan bentuk bangunan sedari Sunan Pakubuwono X. Sampai saat ini, Beduk tersebut masih sering dibunyikan untuk memberikan tanda waktu azan masuk. Diketahui bangunan ini sudah ada sejak tahun 1879 Masehi dan sudah diakui sebagai Cagar Budaya.[4]

Makam Kyai Khasan Mukmin

Kyai Khasan Mukmin merupakan seorang guru dari Sri Susuhunan Pakubuwono IX dan X. Sampai saat ini, makam tersebut masih sering didatangi oleh peziarah bahkan ada yang datang dari luar kota.

Pembagian wilayah

Desa Langenharjo terdiri dari beberapa dukuh, antara lain:[5]

  • Bacem
  • Jati
  • Langenharjo
  • Pepe
  • Tegalan
  • Sengon
  • Tegalsari
  • Tlobong

Kepala desa

Sri Sunarwan, S.E (saat ini)

Pendidikan

Lembaga pendidikan formal di Desa Langenharjo, antara lain:

  • TK Bustanul Athfal 09
  • SD Negeri Langenharjo 01
  • SD Negeri Langenharjo 02
  • SD Negeri Langenharjo 03
  • SD Islam Terpadu Darul Falah
  • SD Kristen Pratama
  • SD Singapore Piaget Academy
  • SMP Singapore Piaget Academy
  • PPTQ AL-Fath

Referensi

  1. ^ a b "Pesanggrahan Langenharjo, Jejak Sejarah Raja Keraton Solo PB IX". SINDOnews Daerah. Diakses tanggal 2025-01-03. 
  2. ^ author, author (2022-05-22). "Pemandian Air Panas Peninggalan Raja Keraton Solo Nasibmu Kini, Dibiarkan Merana". INEWS. Diakses tanggal 2025-01-05. 
  3. ^ a b "Sejarah Berdirinya Jembatan Bacem: Lambang Kekuasaan Pakubuwono X". TribunSolo Wiki. Diakses tanggal 2025-01-03. 
  4. ^ author, author (2022-04-18). "Masjid Ciptosidi Peninggalan PB IX dan PB X di Sukoharjo, Sudah Masuk Menjadi Cagar Budaya". Tribun. Diakses tanggal 2025-01-03. 
  5. ^ "Nama Dukuh di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo". printilan.com. 20 Januari 2024. Diakses tanggal 12 Mei 2024. 

Pranala luar


Kembali kehalaman sebelumnya