Lalla Fatma N'Soumer
Lalla Fadhma n'Soumer atau Lalla Fatma n'Soumer, Lalla Faḍma n Sumer dalam bahasa Kabyle (bahasa Berber: ⵍⴰⵍⵍⴰ ⴼⴰⴹⵎⴰ ⵏ ⵙⵓⵎⵎⵔ; lahir Fadhma Nat Sid Hmed; 1830 – 1863) adalah tokoh penting dalam perlawanan terhadap penaklukan Aljazair oleh Prancis. Lalla yang merupakan versi wanita sidi adalah gelar kehormatan yang diberikan untuk perempuan yang memperoleh jabatan tinggi. Fadhma adalah ejaan nama Arab Fatima dalam bahasa Berber. Ia lahir pada tahun 1830 di desa Werja, Aljazair. Ayahnya adalah kepala madrasah yang memiliki ikatan dengan zawiya Rahmaniya yang didirikan oleh Sidi M'hamed Bou Qobrine. Pada tahun 1847, ia memutuskan untuk bergabung dengan tokoh-tokoh yang melawan Prancis di wilayahnya, yaitu Si Mohamed el-Hachemi dan Cherif Boubaghla. Setelah kematian Boubaghla pada tahun 1854, pasukan Marsekal Randon yang berjumlah kurang lebih 13.000 orang menghadapi perlawanan yang sengit dari orang-orang Aljazair. Randon meminta bala bantuan dan melancarkan serangan kejutan ke Aït Iraten dengan jumlah pasukan yang mencapai 35.000 orang. Fatma mengajak pasukannya agar bertempur demi kemerdekaan, tetapi Prancis berhasil mengalahkan mereka. Para pemimpin perlawanan terpaksa menyerah. Fatma sendiri ditangkap pada 27 Juli 1857 di desa Takhlijt Ath Atsou. Ia lalu menjadi tahanan rumah di Tablat dan meninggal di situ pada tahun 1863. Pada tahun 1994, abu jenazahnya dipindah dari kuburan Sidi Abdellah ke Alun-Alun Martir di Kuburan El Alia. Referensi
|