La Koro Batara Wajo


Arung Matoa Wajo "La Koro Arung Padali Batara Wajo" Adalah Arung Matoa Kerajaan Wajo Ke 41 Pada Masa Pemerintahannya Dibentuklah Jabatan Militer Seperti Jendral. Kolonel. Kapten dan Mayor untuk mendukung Upaya Pertahanan dan Keamana wilayah kerajaannya dan memangku jabatan sebagai Arung Matoa Wajo Sekitar 6 Tahun lebih Dari 1885 - 1891 M, Orangnya tegas dan keras, dan pada masanya ada tiga jabatan yang diembang hampir bersamaan waktunya yaitu ;

  1. Ranreng Talotenreng ke 18
  2. Datu Mario ke 20 Kerajaan Marioriawa (wilayahnya selatan pesisir Danau Tempe sekarang masuk wilayah Kab. Soppeng)
  3. Arung Matowa Wajo ke 41

Kebrhasilan lain yang dicapai pada masa kepemimpinan Beliau Adalah

1. Berhasil membangun Sistim Pertahanan dan Keamanan Daerah Kerajaannya,

2. Keberhasilan dibidang Pertanian dengan sitim "Fappananrang" (ahli dibidang Meramal Cuaca/Kondisi alam)

3. dibidang Kesehatan melalui Tabib tabib kepercayaannya, sehingga mampu meredam populasi penyakit massal yaitu cacar api yang mana sebelum masa kepemimpinannya penyakit ini merebak masuk ke kerajaan Wajo dari wilayah kerajaan lain.

Lakoro Batara Wajo adalah putra dari "La Makkarakalangi Baso Tancung" Datu Marioriawa ke 19 dengan Ibunya "I Ni'nong Arung TempE". (Putri dari "Lawawo Addatuang Sidenreng")

Istri Lakoro Batara Wajo terdiri dari "Arungnge Daeng.Marellang Melahirkan" 3 Putra Yakni ;

  1. Igusti Jalante' (Petta Jinirala Tempe).
  2. Bau Juncu Arung Bontouse, Dan
  3. Bau Tantu Petta Taccimpo.

Isterinya yang lain bernama Arungnge Iyomming (Putri Arung Maiwa) melahirkan seorang Putra yang bernama ;

- Petta Petoro (Yang mengembang amanah dari Addatuang Sidenreng sebagai "Arung Bila")

Putra Lakoro Batara Wajo yang bernama "Igusti Jalante' Jinirala Tempe" karena karakternya pemberani dan tegas maka dipercayakan Menjadi Jendral Di Tempe (ibu kota Kerajaan Wajo) dan , Jendral La Pabeangi di Tancung , Jendral La Poci di Gilireng, serta Jendral La Cakunu di Impa Impa, selain itu juga mengangkat : La Pattikkeng Menjadi Kolonel, Kapitang Bousang Di Laresan Gilireng, Kapitang Cambolong Di Anabanua, Kapitan Massalanra Di Lowa, Manyoro Paleppang Di Ujunge, Manyoro Pance Di Bontouse,La Walinga Manyoro Di Tempe. Beserta Para Pasukan Pasukan Lainnya yang bertempat di setiap arung Lili dalam wilayah kerajaan Wajo.

Halal Bihalal Rumpun Keluarga La Koro Batara Wajo

Keluarga Kerajaan Wajo Gelar Silaturrahmi di Bone Senin, 12 Agustus 2013 19:59

Rumpun keluarga Arung Matoa La Koro Batara Wajo menggelar halal bi halal dikediaman keturunan Petta Juncu Arung Bontouse di Pompanua Kecamatan Ajanggale, Kabupaten Bone, Senin (12/8) Rumpun keluarga Arung Matoa La Koro Batara Wajo menggelar halal bi halal dikediaman keturunan Petta Juncu Arung Bontouse di Pompanua Kecamatan Ajanggale, Kabupaten Bone, Senin (12/8)

Rumpun keluarga Arung Matoa La Koro Batara Wajo menggelar halal bi halal dikediaman keturunan Petta Juncu Arung Bontouse di Pompanua Kecamatan Ajanggale, Kabupaten Bone, Senin (12/8). Halal Bi Halal ini dihadiri oleh empat keturunannya, baik dari rumpun keluarga Jenderal Tempe Petta Jalante, Petta Tantu Arung Taccimpo, Petta Juncu Arung Bontouse, dan Petta Petoro.

"Kegiatan ini sebagai upaya pertemuan untuk pererat silaturrahmi rumpung keluarga Keturunan sudah ada ribuan dan tersebar di sulawesi selatan bahkan ada dari pulau Kalimantan," ungkap Ketua Panitia halal bi halal Andi Wana Nganro kepada Tribun, Senin (12/8/2013).

Ia menjelaskan, kegiatan ini sudah tiga kali digelar. Yang pertama digelar di gedung Arma, kedua di gedung Yusbar dan hari ini Saoraja Sipurennue Lallebbe, Desa Telle, Kecamatan Ajanggale Kabupaten Bone. Menurutnya, kegiatan itu tidak lain untuk menyatukan kembali rumpun kerajaan Wajo.

Sementara pembina kerukunan keluarga La Koro Arung Matoa Batara Wajo Andi Pamadengrukka Mappanyompa mengatakan, kegiatan itu tidak digelar di Wajo karena ada sejumlah rumpun yang masuk dibursa calon Bupati Wajo sementara kegiatan itu tidak lain hanya sekedar silaturrahmi saja.

"Halal Bi Halal ini juga sebagai ajang pertemuan rumpun anak cucu yang tersebar di seluruh Indonesia guna mempererat silaturrahmi dan yang menjadi pertemuan adalah untuk saling berbagi semangat sebagai keturunan la koro," ujarnya

Mantan Bupati Barru ini menuturkan, halal bi halal ini diharapakan mampu mempererat tali persaudaraan sesama keturunan La Koro Arung Matoa Wajo karena keluarganya banyak yang tersebar sehingga mereka dapat saling mengenal.

Referensi

http://wasobo.blogspot.com/2018/02/cinnotabi-batara-wajo-arung-matowa.html?m=1 https://makassar.tribunnews.com/2013/08/12/keluarga-kerajaan-wajo-gelar-silaturrahmi-di-bone

Kembali kehalaman sebelumnya