Kyrenia
Kyrenia (bahasa Yunani: Κερύνεια pengucapan Yunani: [t͡ʃeˈɾiɳˑa]; bahasa Turki: Girne [ˈɟiɾne]) adalah sebuah kota yang terletak di pesisir utara Siprus. Kota ini dikenal akan pelabuhan dan kastil bersejarahnya. Secara de facto kota ini dikendalikan oleh negara Siprus Utara. Hasil penggalian arkeologis menunjukkan bahwa Kyrenia mungkin sudah dihuni semenjak tahun 5800-3000 SM, tetapi kota ini secara resmi didirikan oleh orang-orang Akea dari Peloponnesus seusai Perang Troya. Bangsa Romawi lalu mendirikan fondasi kastil di Kyrenia pada abad ke-1 M. Kyrenia menjadi kota yang semakin penting pada abad ke-9 karena kastilnya menjadi jaminan keamanan. Pada masa kekuasaan Wangsa Lusignan, kota ini juga menjadi kota yang penting karena kota ini tidak pernah menyerah kepada musuh-musuh Lusignan. Setelah Siprus dikuasai oleh Republik Venesia, kastil di Kyrenia dibangun ulang pada abad ke-15. Kota ini pada akhirnya menyerah kepada Kesultanan Utsmaniyah pada tahun 1571. Pada tahun 1831, setengah penduduk kota ini merupakan orang Kristen, sementara setengah lainnya adalah orang Muslim. Namun, pada masa penjajahan Britania, banyak orang Siprus Turki yang melarikan diri ke Anatolia, sehingga orang-orang Siprus Yunani menjadi mayoritas. Kota ini tidak terlalu terkena dampak kekerasan antarkomunal di Siprus, tetapi penduduk Siprus Yunani-nya (yang berjumlah sekitar 2.650 orang) melarikan diri atau dipaksa mengungsi akibat invasi Turki ke Siprus pada tahun 1974. Saat ini kota ini dihuni oleh orang-orang Siprus Turki, pendatang dari daratan Turki serta ekspat dari Britania, dengan jumlah penduduk sekitar 33.207 jiwa. Kyrenia merupakan pusat ekonomi dan budaya dan telah dianggap sebagai ibukota wisata Siprus Utara.[2][3][4] Di kota ini juga terdapat tiga universitas dengan jumlah mahasiswa yang mencapai 14.000 orang.[5] Catatan kaki
|