Kupanta-KuruntaKupanta-Kurunta merupakan seorang raja Arzawa pertama yang dicatat dimasa akhir abad ke-15 SM. Ia dikalahkan oleh Tudhaliya I dan Arnuwanda I.[1] Ia kemudian menyerang pengikut Arnuwanda, Madduwatta di Zippasla. Ia memiliki seorang putri yang menikah dengan Madduwatta. Kupanta-Kurunta lainnya dilahirkan pada tahun 1330-an atau 1320-an SM di Mira, wilayah barat Anatolia, di salah satu keluarga pangeran. Ayahandanya bergabung di dalam sebuah kudeta melawan Raja Mašḫuiluwa. Raja Het Suppiluliuma I menikahkan Mašḫuiluwa dengan putrinya Muwatti dan memulihkan kekuasaannya. Ayahanda Kupanta-Kurunta tampaknya meninggal atau diasingkan tak lama kemudian. Mašḫuiluwa kemudian menanyakan ahli waris Suppiluliuma Mursili II jika ia dapat mengangkat Kupanta-Kurunta sebagai putranya. Mira tetap sebagai sekutu Het melawan Uhha-Ziti, Arzawa; namun dua tahun setelah Gerhana Mursili (yang berarti terjadi pada tahun 1310 SM) Mira memberontak (kemungkinan seorang petualang dari Masa). Mursili membatalkan pemberontakan ini, memindahkan Mašḫuiluwa ke imamat di dalam wilayah Het, dan mengangkat Kupanta-Kurunta sebagai raja. Diawal abad ke-13 SM, Muwatalli II menandatangani sebuah perjanjian dengan Alaksandu di Wilusa. Di dalam perjanjian tersebut ia memberitahukan Alaksandu bahwa ia memperlakukan Kupanta-Kurunta sebagai putra Muwatti dan seorang anggota keluarga kerajaan Het. Kupanta-Kurunta mungkin merupakan penerima surat Milawata. Kupanta-Kurunta tampaknya mendukung Hattusili III atas keponakannya yang lain Urhi-Tessup, "Mursili III". Setelah Hattusili naik tahta, Kupanta-Kurunta menerima sepucuk surat dari Firaun Rameses II yang disalin untuk Hattusili. Di dalamnya dituliskans bahwa Firaun meyakinkan Kupanta-Kurunta bahwa Mesir tetap sebagai sekutu penuh Het menghibur namun tidak berencana untuk membantu Urhi-Tessup di dalam petualangan selanjutnya.[2] Referensi
|