Kuil Nanzoin
Kuil Nanzo-in (南蔵院 ) adalah sebuah kuil Buddhis sekte Shingon di Sasaguri, Prefektur Fukuoka, Jepang. Kuil ini terkenal karena patung perunggu Buddha berbaring, dikatakan merupakan patung perunggu terbesar di dunia. SejarahKuil Nanzo-in awalnya terletak di Gunung Koyasan, namun otoritas anti-Buddhis setempat mengancam akan menghancurkan kuil tersebut pada tahun 1886. Protes keras publik menyebabkan upaya satu dekade untuk memindahkan kuil tersebut ke Sasaguri.[1] Kuil ini dipindahkan pada 1899, di bawah kepemimpinan pendeta Sasaguri, Hayashi Satoshiun.[2] Kuil Nanzo-in merupakan lokasi utama di antara 88 kuil yang membentuk rute ziarah Sasaguri, salah satu dari tiga ziarah jalan terkenal di Jepang.[3] Kini, kuil dan daerah sekitarnya menerima lebih dari 1 juta pengunjung setiap tahunnya.[3] UndianSeorang kepala pendeta Kuil Nanzo-in pernah memenangkan undian setelah meletakkan tiket undian di samping patung Daikoku. Kuil tersebut mengeklaim bahwa orang lain yang telah melakukan upaya serupa juga telah memenangkan undian, menyebabkan kuil tersebut dikaitkan dengan keberuntungan dan tiket undian.[4] Buddha BerbaringPatung Buddha yang berbaring, dikenal sebagai Nehanzo atau Shaka Nehan ("Nirvana")[5] memiliki panjang 41 meter, tinggi 11 meter, dan bobot hampir 300 ton.[6] Patung ini menggambarkan Buddha pada saat kematian, atau masuk ke dalam nirvana.[4] Bagian interior menyimpan abu Buddha dan dua murid Buddha, Ananda dan Maudgalyayana. Relik-relik ini merupakan pemberian dari Myanmar sebagai ungkapan terima kasih atas sumbangan suplai medis dari sekte tersebut[4] kepada anak-anak di Nepal dan Myanmar.[2] Pada 1995, 1.300 bhikkhu dari Myanmar dan Nepal menghadiri pembukaan patung Buddha yang berbaring.[2] Di dalam arca tersebut, pasir dari masing-masing 88 kuil yang membentuk Ziarah Shikoku disimpan di bawah batu bata di dalam sebuah lorong sempit.[4][7] Setiap tahun, ratusan umat Buddha datang bersama untuk membersihkan patung tersebut menggunakan daun bambu yang diikat pada galah setinggi lima meter.[5] PermakamanKuil Nanzo-in memiliki 4.315 nokotsudo, tempat di mana tulang-tulang dari orang yang meninggal disimpan.[8] Kuil ini memiliki struktur biaya nontradisional untuk tempat jenazah. Pertama, ia terbuka bagi semua sekte Buddhisme, dan bahkan terbuka bagi jenazah penganut Shinto. Kedua, banyak kuil Buddhis mengandalkan biaya bulanan untuk tempat tulang orang yang meninggal, yang kemudian dibuang setelah jangka waktu tertentu. Kuil Nanzo-in memiliki satu biaya, yang mencakup 200 tahun.[8] Referensi
|