Kuda arab
Kuda arab adalah salah satu jenis ras kuda yang berasal dari daerah Arab, dipelihara orang untuk berbagai keperluan. Karena posturnya yang tinggi, performa yang istimewa yaitu ketahanan tubuh prima, kecerdasannya, lincah maka kuda arab dipakai juga untuk berperang. Kuda arab juga menjadi peliharaan orang-orang suku pengembara Baduwi di daerah padang pasir Semenanjung Arab.[1] Kuda arab begitu diandalkan dan dihormati oleh Peraturan syarikat Badwi yang dibentuk mengenai ladang kuda. Dan bahkan hari ini mereka terus menjadi satu-satunya kuda bangsa sejati. Tetapi penghormatan dari kuda-kuda yang paling ketara dapat dikesan kepada Nabi Muhammad yang pengikut-pengikutnya menggunakan kuda apabila mereka pergi dari desa ke desa pada abad ketujuh Masehi menyebarkan Islam.[2] Kuda arab telah diakui diseluruh dunia bahwa mereka adalah kuda asli Arab yang dapat ditelusuri sejak 3000 tahun yang lalu. Oleh-orang barat mengakui bahawa kuda arab yang terdapat dinegara-negara Arab saperti Arab Saudi, Yaman, Syria, Irak, Libya, Iran, Mesir adalah tempat-tempat asli terdapatnya kuda ini. Sekarang hampir semua kuda-kuda hebat di dunia termasuk kuda Inggris Thoroughbred, Dartland, Barb, Criollo dan sebagainya sedikit sebanyak mempunyai pertalian darah dengan kuda arab. Di balik kehebatan kuda-kuda lain didunia, di dalamnya mengalir darah kuda arab. Namun yang paling sedihnya, kuda arab yang terbaik masa kini bukan terdapat di negara-negara Arab, malah Hungaria, Polandia adalah tempat-tempat yang ternama untuk mendapatkan ras Kuda Arab. Dikalangan negara Arab, Mesir dianggap negara paling terdepan dalam peternakan dan pembiakan ras kuda arab yang baik samapai tahun terakhir ini, kita dapati Uni Emirat Arab telah memulai langkah menternak dan mengembiakan ras kuda arab asli. Ras kuda arabDikalangan penternak kuda kita dapati nama-nama kuda saperti Straight Egyptian, Kuda Arab Polandia, Russia, Amerika, Crabbet Arabian, Kholonial Arabian dan lain-lain kuda Arab adalah hampir sama. Cuma yang bedanya mereka mendapatkan kuda-kuda Arab asli ini dari negara-negara Arab saperti Yaman, Arab Saudi, Syria, Iraq, Lebanon,dan Mesir. Untuk melestarikan identitas negara tersebut, maka lahirlah hibrida kuda arab yang dipanggil Straight Egyptian, Crabbet Arabian, Kholonial Arabian, dsb. Hakikat sebenarnya kuda-kuda tersebut adalah hampir sama dari segi keturunan atau istilah kuda dipanggil 'strain'- ras. Di Indonesia kita akan menjumpai kuda arab hasil persilangan 'astro arab' dengan kuda Australia dan kuda pakistan tetapi dari garis keturunan tetap mengalir kuda dari ras arab.[3] Kuda arab dalam IslamAtas arahan Rasulullah saw, orang-orang Arab Badwi mula menternak dan membiak kuda-kuda arab baka baik dan menurut ahli sejarah Abnu Khallikan menyatakan dalam Kitabnya bahwa " Tariq bin Ziad telah membawa 12,000 pasukan berkuda dari Maroko dan Tunisia ( Kuda barb ) bersama 12 ekor kuda Arab. Itulah pertama kali Kuda Arab telah dibawa masuk dan diasilmilasikan atau integrasi dengan kuda-kuda Inggris. Yang seterusnya mencetuskan kuda pengembangbiakan campuran yang terkenal sekarang yaitu 'thoroughbred'. Kuda dalam bahasa Arab disebut sebagai 'faras', kuda jantan 'fahl' atau pada umumnya disebut juga sebagai al-khayl. Di dalam Al-Quran perkataan 'kuda' disebut sebanyak 5 kali. Dalam Surah 79 dan Surah 100 disebut al-naziat, al-adiyat dimaksudkan sebagai 'kuda' sementara Surah 37 al-saffat, Surah 51 al-dhariyat dan Surah 77 al-mursalat dimaksudkan kepada kuda. Dalam Al-Quran dinyatakan bahwa
Perkataan Arab zinat ertinya kesukaan dan kebaikan yang dimaksudkan sebagai kuda dan keledai diciptakan bukan saja untuk dinaiki, tunggang tetapi juga untuk dibiakkan dan membuat pertandingan ( bukan perjudian). Kuda pertama dimiliki oleh Rasulullah saw bernama 'As-Sakaf' yang dibeli baginda Rsul dari suku kaum Fezara. Baginda menunggang kuda ini dalam Perang Uhud.[4] Baginda Rasullullah saw. juga memilki seekor lagi kuda yang bernama Sabaha dan pernah memasuki pertandingan dan menang dalam pertandingan tersebut. Baginda Rasul begitu gembira. Kuda ketiga yang dimiliki oleh Rasullullah saw. bernama al-Murtajis. Catatan Kaki
|