Kranggan, Ambarawa, Semarang
1. PROFIL KELURAHAN KRANGGANKelurahan kranggan merupakan ibukota dari kecamatan Ambarawa. Lama jarak tempuh yang dibutuhkan untuk mencapai ibu kota Kecamatan dengan kendaraan bermotor sekitar 0,05 Jam. Jumlah Penduduk kelurahan kranggan adalah 2910 jiwa. Dimana jumlah laki-laki sebanyak 1418 jiwa dan Jumlah perempuan sebanyak 1492 jiwa dengan rasio jenis kelamin 95,04. Laju Pertumbuhan Penduduk mencapai 0,17, yaitu dari 2.858 jiwa pada tahun 2010 menjadi 2910 jiwa pada tahun 2020. Tata guna lahan Kelurahan Kranggan didominasi oleh guna lahan pemukiman. Lahan permukiman di Kelurahan Kranggan seluas 59.776 ha/m2 sedangkan lahan pertanian seluas 2,052 ha/m2.[butuh rujukan] 1.1 VisiVisi dari Kelurahan Kranggan ialah “BISA : Bersih Indah Sehat Aman”[butuh rujukan] Nilai-nilai yang melandasi[butuh rujukan] Bersih : Masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang bebas dari sampah. Indah : Menciptakan lingkungan yang elok dan enak dipandang Sehat : Masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang bebas dari penyakit. Aman : Terciptanya kondisi masyarakat yang aman dan damai untuk mencapai kondisi masyarakat yang kondusif. === 1.2 Misi[butuh rujukan] === Mewujudkan lingkungan yang bersih dan indah Meningkatkan kesadaran masyarakat terkait hidup sehat Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan pembangunan Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk gemar bergotong-royong dan menjaga lingkungan Meningkatkan ketentraman, ketertiban dan kondusifitas dalam bermasyarakat 2. KEPENDUDUKAN DI KELURAHAN KRANGGAN2.1 Pendidikan Penduduk Kelurahan KrangganKelurahan Kranggan mayoritas penduduknya tamat D3/ sederajat. Tingkat pendidikan warga Kelurahan Kranggan sudah cukup baik karena sudah banyak warga yang menyelesaikan wajib belajar 9 tahun dan banyak pula warga yang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Namun, warga yang tidak tamat SD jumlahnya masih cukup banyak, sekitar 494 jiwa. Di Kranggan ada bangunan Taman Kanak-kanak (TK) Kartika Siwi, yang sekarang sudah menjadi Balai Desa Kranggan. Sedangkan TK Kartika Siwi telah dipindahkan ke sebuah bangunan di belakang Kantor Kecamatan Ambarawa. Selain TK Kartika Siwi, ada SD Negeri Kranggan 1 Ambarawa, tang merupakan gabungan dari SDN Kranggan 1 dan SDN Kranggan 2, terletak di Jln. Dr. Cipto. Masih di jalan yang sama, terdapat SMP-SMU Taman Siswa; juga Sekolah Kristen Lentera (SKL) yang melayani anak-anak TK, SD dan SMP sesuai anugerah-Nya yang zaman dulu dikenal sebagai Sekolah Kristen Giri Margo (www.lentera.org). Sedangkan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kranggan terdapat di kampung Jagalan. Berikut merupakan tabel tingkat pendidikan masyarakat di Kelurahan Kranggan :[butuh rujukan] Tingkat Pendidikan Masyarakat Kelurahan Kranggan[butuh rujukan]
Sumber : Selayang Pandang Tahun 2021, KKN Undip Tim 1, 2022 2.2 Penduduk Menurut Agama dan Kepercayaan di Kelurahan Kranggan Tahun 2020Pemeluk agama merupakan salah satu aspek yang mencirikan karakteristik kependudukan di suatu wilayah. Dari grafik dibawah dapat dilihat bahwa mayoritas penduduk Kelurahan Kranggan beragama Islam dengan jumlah pemeluk 2.231 jiwa. Peringkat dua ditempati agama Katolik dengan jumlah pemeluk 367 jiwa. Selanjutnya, pemeluk Protestan sebanyak 264, Budha 5 jiwa, Konghucu 5 jiwa, Hindu 0 jiwa, dan Kepercayaan 0 jiwa.[butuh rujukan] Diagram Persentase Penduduk Menurut Agama dan Kepercayaan di Kelurahan Kranggan Tahun 2020[butuh rujukan] Sumber : Selayang Pandang Tahun 2021, KKN Undip Tim 1, 2022 2.2 Kesehatan Penduduk di Kelurahan Kranggan Tahun 2020[butuh rujukan] Pada data Kecamatan Ambarawa dalam Angka tahun 2021, di Kelurahan Kranggan tidak terdapat warga penderita gizi buruk, namun terdapat 5 warga dengan penyandang cacat atau disabilitas terdiri dari penyandang tuna netra (buta) 1 jiwa, tuna daksa (cacat tubuh) 3 jiwa, tuna grahita (cacat mental) 2 jiwa.[butuh rujukan] 3. PEREKONOMIAN DI KELURAHAN KRANGGAN3.1 Mata PencaharianStruktur mata pencaharian di Kelurahan Kranggan yang sangat didominasi oleh sektor lain-lain, namun sektor lain-lain ini belum terdefinisikan dengan jelas sehingga belum dapat diketahui secara pasti sebagian besar warga Kelurahan Kranggan bekerja sebagai apa. Jika dikaitkan dengan isu sektor pertambangan telah menjadi sektor unggulan di Kelurahan Kranggan timbul indikasi sementara bahwa mata pencaharian di Kelurahan Kranggan adalah Buruh tambang atau pekerja tambang yang belum terdata di struktur mata pencaharian Kelurahan Kranggan.[butuh rujukan] 3.2 UMKM yang ada di Kelurahan KrangganMenurut data Kecamatan Ambarawa dalam Angka Tahun 2020, pada Kelurahan Kranggan terdapat 1 minimarket dan 27 toko kelontong dan 7 warung/kedai makanan, beberapa diantaranya yaitu Warung Annisa, Warung Makan Sedengan, Warung Makan Pitulas, Warung OI dan kedai kopi yaitu Kopi Klotok. Warung-warung tersebut berada di sepanjang jalan kolektor yang merupakan wilayah aglomerasi dari Kelurahan Kranggan. Dalam mempermudah kegiatan berusaha, Kelurahan Kranggan memiliki 1 koperasi dan 1 Bank Perkreditan Rakyat.[butuh rujukan] Pada RW 3, mayoritas merupakan pekerja industri. Komunitas umkm yang ada di Kelurahan Kranggan adalah UMKM Rarantas, umkm ini berdiri sejak tahun 2014. UMKM Rarantas merupakan komunitas umkm yang bergerak dibidang industri konveksi.Terdapat bermacam-macam klaster umkm yang ada, seperti klaster fashion, kopi, makanan (kuliner) dan kemasan. UMKM Rarantas memiliki sekitar 1500 umkm, pada Kelurahan Kranggan sendiri terdapat 15 umkm yang menjadi anggota komunitas kabupaten. Omset kotor yang diperoleh para pelaku umkm di Kelurahan Kranggan sekitar 20-25 juta.[butuh rujukan] 4. SARANA DAN PRASARANA DI KELURAHAN KRANGGAN4.1 SaranaSarana di Kelurahan Kranggan dapat dikatakan sudah lengkap mulai dari sarana pendidikan, kesehatan, peribadatan dan olahraga. Berikut merupakan rincian sarana yang terdapat di Kelurahan Kranggan :[butuh rujukan] Tabel Sarana di Kelurahan Kranggan[butuh rujukan]
Sumber : Data Monografi Kelurahan Kranggan, KKN Undip Tim 1, 2022 Selain sarana-sarana tersebut Kelurahan Kranggan juga didukung oleh sarana pemerintahan, yaitu, Kantor Kecamatan Ambarawa serta kantor kelurahan yang terletak di Kelurahan Kranggan.[butuh rujukan] 4.2 Prasarana4.2.1 Kondisi Jalan di Kelurahan KrangganKondisi prasarana jalan di Kelurahan Kranggan sudah baik, sebagian besar jalan sudah aspal bukan rabat atau berbatu, selain itu jalanan tidak berlubang sehingga tidak menghambat mobilitas penduduk Kelurahan Kranggan. Berikut kondisi jalan di Kelurahan Kranggan :[butuh rujukan] 4.2.2 Kondisi Air Bersih di Kelurahan KrangganMasyarakat Kelurahan Kranggan menggunakan sumber air bersih yang telah ada sejak tahun 2002. Sumber air bersih Kelurahan Kranggan berasal dari dari sumber air alam yang diambil dari Baran. Perhitungan pemakaian air tidak menggunakan meteran dikarenakan debitnya kecil namun aliran air terus mengalir dan tidak pernah mengalami mati. Untuk iuran air ini dibayarkan perbulan sebesar Rp.10.000,-. Meskipun terdapat sungai, masyarakat tidak menggunakan sungai tersebut sebagai sumber air bersih namun terkadang sering digunakan untuk mencuci pakaian. Berikut merupakan dokumentasi pipa-pipa air yang ada di beberapa RT di Kelurahan Kranggan.[butuh rujukan] 4.2.3 Prasarana Listrik dan Telekomunikasi di Kelurahan KrangganPada Kelurahan Kranggan, sebagian besar masyarakat telah menggunakan listrik yang bersumber dari PLN. Menurut data Kecamatan Ambarawa dalam Angka tahun 2021, keluarga yang telah menggunakan listrik PLN yaitu berjumlah 1032 keluarga. Dalam hal telekomunikasi, Kelurahan Kranggan memiliki menara telepon seluler sebanyak 1 BTS dengan 5 Operator Layanan Komunikasi Telepon Seluler yang menjangkau Kelurahan Kranggan. Kondisi Sinyal Telepon Seluler di sebagian wilayah Kelurahan Kranggan sudah cukup kuat.[butuh rujukan] 5. SOSIAL-BUDAYA DI KELURAHAN KRANGGAN5.1.3 BKM Perak KrangganPada Kelurahan Kranggan terdapat BKM yakni bernama BKM Perak Kranggan, BKM ini dibentuk tahun 2004. BKM Perak Kelurahan Kranggan adalah lembaga pimpinan kolektif masyarakat warga Kelurahan Kranggan dengan peran utama sebagai dewan pengambilan keputusan dan perumusan kebijakan dalam rangka upaya penanggulangan kemiskinan di Kelurahan Kranggan yang dibentuk secara partisipatif.[butuh rujukan] Tujuan utama dibentuknya BKM Perak Kranggan adalah :[butuh rujukan]
Kegiatannya BKM Perak Kranggan meliputi :[butuh rujukan]
Pada bulan april 2021 lalu BKM mendapat dana untuk pemeliharaan air bersih dan jaringan jalan di lingkungan kranggan. Pada BKM juga terdapat dana bergulir, secara berkelompok, 1 kelompok terdiri atas 5 orang dan per kelompok minimal memberikan dana sebesar 5 juta. Pembayaran dana bergulir dibayarkan dengan mengangsur sebanyak 10 kali. Audit telah terlaksana pada tanggal 12 januari tahun 2021 yang lalu. Pihak yang melakukan auditing berasal dari kantor akuntan publik diwakili pak Chris Hermawan dari Bandung. BKM Perak di Kranggan sudah berbadan hukum. Anggota BKM terdiri dari pribadi – pribadi yang dipercaya warga berdasarkan kriteria nilai-nilai kemanusiaan yang disepakati bersama yang dipilih melalui suatu mekanisme pemilihan anggota BKM, dimana proses pemilihannya tanpa kampanye dan tanpa pencalonan. Berikut merupakan Struktur Organisasi BKM Perak :[butuh rujukan] 5.2 Budaya5.2.1 Kelompok Seni TariKelompok seni tari yang ada di Kelurahan Kranggan bernama ‘Sedyo Rukun Kali Gathak (SRKG)’ kelompok seni tari ini dibentuk sejak tahun 2015 dalam rangka meningkatkan kesadaran dan peran remaja serta pemuda akan pentingnya pelestarian budaya, khususnya kesenian music dan tari kuda lumping. Kelompok seni ini bermanfaat untuk memberikan sarana kepada anak-anak muda agar dapat memanfaatkan waktu dengan positif salah satunya adalah kegiatan budaya dan seni lumping (kuda kepang).[butuh rujukan] Tujuan dari pembentukan kelompok seni tari ‘Sedyo Rukun Kali Gathak (SRKG)’ ialah :[butuh rujukan] 1. Menumbuhkan rasa kebersamaan dalam berkesenian 2. Mengembangkan seni budaya musik dan tari 3. Menampung dan menyalurkan minat dan bakat anak-anak muda dalam berseni khususnya seni musik dan seni tari. Berikut merupakan tabel Susunan Pengurus Kelompok Seni Tari ‘Sedyo Rukun Kali Gathak’ kepengurusan tahun 2018 yang diperoleh dari SK Penetapan Susunan Pengurus Kelompok Seni Tari Sedyo Rukun Gathak, 2018 :[butuh rujukan] Tabel Susunan Pengurus Kelompok Seni Tari ‘Sedyo Rukun Kali Gathak’[butuh rujukan]
Saat ini, dikarenakan pandemi Covid 19, Kelompok Seni Tari Sedyo Rukun Gathak belum dapat tampil dan melakukan pertunjukan Reog. Namun, sebelum adanya pandemi, Kelompok Seni Tari Sedyo Rukun Gathak beberapa kali telah tampil di acara-acara kesenian maupun melakukan pertunjukan secara mandiri. Apabila akan melakukan pertunjukan, Kelompok Seni Tari Sedyo Rukun Gathak ini akan lebih dulu izin dengan RT setempat, kelurahan, kecamatan dan kantor polisi dikarenakan pada Kelurahan Kranggan memiliki peraturan yang terikat. Dalam pertunjukan Reog, dana yang digunakan berasal dari proposal bantuan yang diajukan kepada Dinas Kebudayaan selain itu pemilik rumah wajib menyediakan panggung dan tempat rias pemain Reog. Beberapa peralatan yang dibutuhkan seperti kostum, kuda dan sajen dapat menghabiskan biaya sekitar 5 juta setiap kali tampil tergantung kebutuhan pemain ketika ada pertunjukan.[butuh rujukan] |