Kota Melaka
Kota Melaka atau Kota Malaka (Bahasa Melayu: Bandar Melaka), atau juga dikenal dengan julukan Melaka Bandaraya Bersejarah, adalah ibu kota negara bagian Melaka di Malaysia. Melaka yang berupa hasil reklamasi dapat dicapai dengan kendaraan bermotor dari kota ini. Jarak Kota Melaka dengan daerah Muar ialah 40 km. SejarahKota ini dahulu merupakan ibu kota Kesultanan Malaka dan pusat peradaban Melayu pada abad ke-15 dan 16. Bangsa Portugis menaklukkan Melaka pada tahun 1511.[1] Antara tahun 1641-1795, Melaka dikuasai Belanda. Kemudian Melaka dikuasai Britania Raya pada tahun 1820-an sampai kemerdekaan Malaysia pada tahun 1957. Britania Raya menyerahkan Bencoolen kepada Belanda dan sebagai gantinya mereka mendapatkan Melaka. Pada tahun 2008 Melaka dan George Town, dinobatkan oleh UNESCO sebagai Kota Warisan Dunia (World Heritage).[2] IklimCuaca di Malaka panas dan lembab sepanjang tahun dengan curah hujan yang intensitasnya tergantung musim. Kota ini merupakan salah satu kota terkering di Malaysia, menerima curah hujan hanya di bawah 2.000 mm (79 in) sementara sebagian besar wilayah di Semenanjung Malaya menerima curah hujan rata-rata sekitar 2.500 mm (98 in) setiap tahunnya.[3] Namun, Malaka tidak memiliki musim kemarau karena curah hujan rata-rata lebih dari 100 mm (3,9 in) setiap bulannya. Malaka diklasifikasikan memiliki iklim hutan hujan tropis (Af) berdasarkan sistem klasifikasi iklim Köppen,[4] lebih tunduk pada Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis daripada angin pasat dan tanpa siklon sehingga iklim khatulistiwa murni. Cuaca yang relatif stabil memungkinkan Malaka dikunjungi sepanjang tahun.
Kota kembar
Catatan kakiWikimedia Commons memiliki media mengenai Melaka.
|