Koperasi Kasih Indonesia
Koperasi Kasih Indonesia, atau disingkat KKI, merupakan sebuah lembaga keuangan mikro dengan badan hukum koperasi yang berpusat di Kelurahan Cilincing, Kecamatan Cilincing — Jakarta Utara. Lembaga ini didirikan pada bulan Januari 2011 oleh Leonardo Kamilius, Bruder Petrus Partono, Lucyana Siregar dengan tujuan utama memberdayakan masyarakat agar dapat sejahtera. Leonardo mengatakan bahwa, "Tujuan dibentuknya KKI bukan semata-mata untuk meminjamkan uang kepada warga kurang mampu, tetapi mengentaskan mereka dari kemiskinan dan dapat hidup sejahtera."[5] KKI membantu beragam usaha kecil mulai dari tukang becak dan pedangan makanan asongan hingga penjahit keliling; pinjaman yang diberikan berkisar antara Rp 500.000,- sampai Rp 9.000.000,-.[1] Sampai dengan bulan Agustus 2021 anggota aktif KKI mencapai 10.500 orang yang tersebar di 6 kecamatan di Jakarta yaitu Cilincing, Pademangan, Kelapa Gading, Koja, Tanjung Priok, dan Cakung. Non-performing loan (NPL) terjaga di angka 0 persen, yang berarti tidak ada kredit macet sama sekali.[4] SejarahPada bulan Januari 2011 Leonardo Kamilius dan Lucyana Siregar, keduanya alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, dibantu oleh Bruder Petrus Partono dan tiga orang warga yang tinggal di Cilincing membentuk Koperasi Kasih Indonesia;[5] namun pada bulan Juli 2011, Bruder Petrus memisahkan diri untuk membentuk koperasi sendiri.[2] Cilincing dipilih KKI sebagai lokasi pusat koperasi karena daerah tersebut dianggap sebagai salah satu daerah dengan jumlah rumah tangga prasejahtera yang termasuk tinggi di Jakarta.[5] Pada awal berdirinya hanya ada 24 orang yang mau bergabung dengan KKI dan sepanjang tahun 2011 hanya terhimpun 286 orang.[6] Pada tahun 2012 jumlah anggota atau nasabah KKI bertambah menjadi 682 orang.[6] Dan pada tahun 2013 jumlah anggotanya mencapai 3.070 orang, yang mana 97% di antaranya adalah wanita,[3] sehingga perkembangannya membuat KKI saat itu sudah rutin menggaji 18 karyawannya.[6] Hingga bulan Desember 2013 KKI telah menyalurkan pinjaman lebih dari 4,8 milyar rupiah, rasio kredit macetnya pada kisaran waktu tersebut hanya 0,25 %.[3] Pada tahun 2021 jumlah anggota KKI meningkat menjadi lebih dari 10.000 orang dengan jumlah karyawan sebanyak 55 orang. Penyaluran pinjaman yang diberikan KKI hingga Agustus 2021 telah mencapai 230 miliar rupiah dengan NPL (kredit bermasalah) tetap berada di angka 0%. Referensi
|