Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-19
Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-19 (biasa disebut Shíjiǔ Dà; Hanzi: 十九大) diadakan pada 18-24 Oktober 2017 di Balai Agung Rakyat, Beijing.[1] Sebanyak 2.280 delegasi hadir yang mewakili sekitar 89 juta anggota partai. Persiapan Kongres Nasional ke-19 dimulai pada tahun 2016 dan diakhiri dengan sidang pleno Komite Pusat beberapa hari sebelum Kongres dimulai. Pada tahun 2016, organisasi partai lokal dan provinsi mulai memilih delegasi untuk hadir di kongres ini serta menerima dan mengamendemen dokumen partai. Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok berikutnya dijadwalkan pada tahun 2022. Selama kongres ini, sebuah ideologi pemandu baru, yang dinamakan "Pemikiran Xi Jinping tentang Sosialisme berkarakteristik Tiongkok untuk Era Baru", ditulis ke dalam konstitusi partai. Hal ini menandai pertama kalinya sejak Pemikiran Mao Zedong bahwa seorang pemimpin partai yang masih hidup, memasukkan ke dalam konstitusi partai sebuah ideologi yang dinamakan menurut namanya sendiri. Kongres ini juga menekankan penguatan sosialisme dengan karakteristik Tiongkok, pembangunan partai, hukum sosialis dan menetapkan garis waktu yang konkret guna mencapai tujuan pembangunan, seperti membangun masyarakat moderat yang sejahtera dan mencapai "modernisasi sosialis". Selain itu, Tiongkok diharapkan dapat memainkan peran yang lebih substansial secara internasional. Kongres ini juga terkenal karena konsolidasi kekuasaan di bawah Xi Jinping, yang ditandai dengan penghapusan batasan masa jabatan presiden dari Konstitusi Tiongkok. Kongres ini mengesahkan daftar keanggotaan Komisi Pusat Inspeksi Disiplin ke-19 dan memilih Komite Pusat ke-19, yang nantinya akan menyetujui anggota Politbiro dan Komite Tetapnya. Lima anggota Komite Tetap Politbiro ke-18 pensiun karena faktor usia dan ada lima anggota baru yang bergabung dengan Komite Tetap ke-19 yaitu: Li Zhanshu, Wang Yang, Wang Huning, Zhao Leji, dan Han Zheng.
Referensi
|