Institut Solvay Internasional untuk Fisika dan Kimia, terletak di Brussels, didirikan oleh industrialisBelgiaErnest Solvay pada tahun 1912. Konferensi pertama diadakan pada tahun 1911, yang dianggap sebagai titik balik penting dalam dunia fisika. Selain konferensi, institut ini juga menggelar berbagai lokakarya, seminar, dan kolokium.[1]
Setelah kesuksesan konferensi 1911, Konferensi Solvay (Conseils Solvay) dikhususkan untuk membahas masalah-masalah terbuka yang penting dalam ilmu fisika dan kimia. Jadwal konferensi biasanya diadakan setiap tiga tahun sekali, meskipun jadwal tersebut tidak selalu rutin.
Konferensi Solvay utama
Konferensi Pertama
Hendrik A. Lorentz adalah ketua Konferensi Solvay pertama yang diadakan di Brussels pada tanggal 30 Oktober sampai 3 November 1911.[2] Subjek konferensi ini adalah Radiasi dan Kuanta. Konferensi ini membahas subjek tersebut dapat dijelaskan melalui dua pendekatan, yaitu fisika klasik dan teori kuantum. Albert Einstein adalah fisikawan termuda kedua yang hadir pada saat itu (yang termuda adalah Lindemann). Peserta lain Kongres Solvay Pertama antara lain Marie Curie dan Henri Poincaré (lihat gambar untuk daftar peserta).
Konferensi Ketiga
Konferensi Solvay Ketiga diselenggarakan pada bulan April 1921, tak lama setelah Perang Dunia I. Kebanyakan ilmuwan Jerman dilarang menghadiri konferensi. Memprotes tindakan ini, Albert Einstein, seorang warga negara dan pendukung Republik Weimar, menolak undangan untuk menghadiri konferensi ketika banyak ilmuwan Jerman yang dilarang datang. Tetapi, alasan sebenarnya ketidakhadiran Einstein adalah karena ia menerima undangan dari Dr. Chaim Weizmann untuk mengunjungi Amerika Serikat.[3]
Konferensi Kelima
Konferensi ini mungkin menjadi konferensi paling terkenal, yang diadakan pada bulan Oktober 1927. Konferensi ini membahas tentang Elektron dan Foton, dan menjadi tempat para fisikawan terkemuka di dunia bertemu untuk membahas teori kuantum yang baru dirumuskan. Tokoh utamanya adalah Albert Einstein dan Niels Bohr. 17 dari 29 peserta yang hadir merupakan penerima Penghargaan Nobel, termasuk Marie Curie, yang menerima Nobel dalam dua disiplin ilmu berbeda.[4]
^Paul Langevin and Maurice de Broglie, eds., La théorie du rayonnement et les quanta. Rapports et discussions de la réunion tenue à Bruxelles, du 30 octobre au 3 novembre 1911, sous les auspices de M. E. Solvay. Paris: Gauthier-Villars, 1912. See also: The Collected Papers of Albert Einstein, Vol. 3: Writings 1909–1911, Doc. 26, p. 402 (English translation supplement).