Konferensi Malta (1945)
Konferensi Malta diadakan dari tanggal 30 Januari sampai 3 Februari 1945 antara Presiden Franklin D. Roosevelt dari Amerika Serikat dan Perdana Menteri Winston Churchill dari Inggris Raya di pulau Malta. Tujuan dari konferensi ini adalah untuk merencanakan akhir pertempuran melawan Jerman dengan Kepala Staf Gabungan (Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat dan Kepala Staf Komite Inggris). Kedua pemimpin sepakat pada ketidakinginan Tentara Merah untuk maju ke Eropa Tengah. Konferensi yang diberi nama kode dari ARGONAUT dan CRICKET, serta beberapa orang lainnya. Konferensi Malta dimulai pada tanggal 30 Januari 1945, Roosevelt baru datang pada 2 Februari, hari terakhir konferensi.[1] PesertaDi antara para peserta Konferensi adalah Menteri luar Negeri AS Stettinius, Duta Besar Harriman, Harry L. Hopkins, Jenderal Angkatan Darat George C. Marshall, Armada Laksamana Ernest J. King, Laksamana Armada Leahy, Perdana Menteri Winston Churchill, Menteri Luar Negeri Inggris Anthony Eden, Mayor Jenderal Laurence S. Kuter (mewakili Jenderal AD H. H. Arnold yang berhalangan hadir karena sakit), Marsekal H. Maitland Wilson, Marsekal Sir Alan Brooke, Marsekal Sir Charles F. A. Portal, Laksamana Armada Sir A. B. Cunningham, Jenderal Sir Hastings L. Ismay dan Mayor Jenderal Jacob. KonferensiMenteri Luar Negeri AS Edward Stettinius pertama kali bertemu dengan rekannya dari Inggris Anthony Eden pada makan malam bersama pada hari Rabu, 31 Januari, yang dihadiri oleh Perdana Menteri Inggris Churchill dan anggota delegasi lainnya. Kedua menteri luar negeri tersebut telah pindah ke kapal penjelajah ringan Inggris HMS Sirius Quartier. Kapal itu berada di Grand Harbour di Malta. Pada hari Kamis, 1 Februari 1945, pagi-pagi sekali, Stettinius dan Eden pergi ke darat dan berjalan-jalan. Menurut Stettinius, memreka membahas beberapa isu yang akan dibahas di Yalta. Pertemuan resmi pertama berlangsung pada hari yang sama di atas kapal HMS Sirius di Grand Harbour pukul 10.30 pagi. Ada juga tiga anggota Menteri Luar Negeri masing-masing. Diskusi terfokus pada zona pendudukan masa depan di Jerman dan Austria, berkenaan dengan Polandia, Persia, China dan Jerman, masalah pelabuhan bebas es untuk Uni Soviet, perbatasan Polandia-Jerman dan masa depan Austro-Yugoslavia, keputusan Soviet di Eropa Timur dan hubungan dengan tahanan perang dan penjahat perang. Dalam pertemuan lain pada hari yang sama, kali ini dengan Kepala Staf Marsekal dan Brooke, para menteri luar negeri diberi wewenang untuk menginformasikan Komisi Konsultasi Eropa di London mengenai masalah zona pendudukan di Jerman yang kedua pemerintahnya sepakat dengan zona tersebut. Pada malam tanggal 1 Februari, ada makan malam lagi bersama Perdana Menteri Churchill. Pertemuan ini menunjukkan bahwa kerjasama AS – Inggris, dan mengkaji seluruh pengiriman kargo dan strategi di barat Laut Eropa. Lihat pula
Referensi
Pranala luar
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Malta Conference. |