Kondom perempuan
Kondom perempuan adalah alat kontrasepsi penghalang yang digunakan oleh perempuan yang bertujuan untuk mencegah masuknya air mani ke dalam Organ reproduksi wanita yang dilindungi untuk mencegah kehamilan atau penyakit kelamin. keterbatasan, maupun efek samping yang ditimbulkan kondom perempuan, hampir sama dengan kondom laki-laki. Tingkat efektivitas kondom wanita akan tinggi, apabila cara pemakaiannya benar. Meski demikian, pemakaian kondom perempuan hanya menurunkan kemungkinan penularan penyakit menular seksual, tidak mencegah penularan infeksi penyakit kelamin tersebut. Kondom perempuan terbuat dari bahan plastik tipis dan kuat yang disebut dengan poliuretana. Kondom ini dilengkapi dengan cincin fleksibel pada kedua ujungnya. Satu cincin terbuka yang berada di luar vagina dan menutupi vulva atau bukaan vagina, sementara cincin yang lain tertutup karena ditempatkan di dalam vagina dan kondom juga biasanya dibuat dari bahan karet lateks. KekuranganNamun kondom perempuan memiliki kekurangan yang kerap dikeluhkan yaitu:
Cara pemasangan dan penggunaanSecara umum, kondom perempuan aman digunakan dan bisa dibeli di apotek tanpa resep dokter. Kondom ini juga bisa dimasukkan hingga 8 jam sebelum berjimak. Berikut adalah cara memasang dan menggunakan kondom perempuan dengan benar:
Efek sampingkondom perempuan tetap memiliki efek samping. Berikut ini adalah beberapa efek samping penggunaan kondom: AlergiAlergi terhadap lateks dan poliuretana dapat ditunjukkan ketika memakai kondom dari bahan tersebut. Selain itu, kondom perempuan yang menggunakan pelumas spermisida juga dapat memicu alergi atau bahkan infeksi saluran kemih. IritasiPemakaian kondom perempuan dapat menyebabkan iritasi Orang yang menderita alergi terhadap lateks dan poliuretana dapat mengalami iritasi ketika memakai kondom yang terbuat dari bahan tersebut. NyeriBagi perempuan yang tidak terbiasa dan sensitif, penggunaan kondom dapat menimbulkan nyeri saat penetrasi. Hal ini karena kondom tidak mengandung pelumas vagina yang cukup untuk mengurangi gesekan. GalatKondom perempuan juga memiliki tingkat kegagalan yang lebih tinggi daripada kondom pria. Kegagalan kondom berarti kemungkinan untuk tertular infeksi menular seksual atau menjadi hamil. Hingga 21 dari 100 wanita akan hamil dalam satu tahun penggunaan kondom perempuan ini.[1] Dalam proses berhubungan seks akan banyak masalah yang terjadi. Kondom perempuan terkadang mudah rusak atau terlepas dengan mudah dari vagina. Lalu yang bisa terjadi adalah penis tergelincir di antara vagina dan permukaan luar kondom.[1] Masalah lainnya adalah cincin luar kondom bisa terdorong ke vagina saat berhubungan seks. Kondom wanita juga dapat menyebabkan rasa tidak nyaman selama pemasangan, sensasi terbakar, gatal atau ruam.[1] Lihat pulaBacaan lanjutan
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Kondom perempuan.
|