Kokand
Kokand (bahasa Uzbek: Qo‘qon/Қўқон/قوقان; bahasa Rusia: Кока́нд; bahasa Persia: خوقند; bahasa Kazakh: Қоқан, translit. Qoqan; bahasa Kirgiz: Кокон, translit. Kokon) adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Fergana di bagian timur Uzbekistan. Kota tersebut terletak di bagian barat daya Lembah Fergana dan berjarak sekitar 228 ke arah tenggara dari Tashkent dan 88 kilometer ke arah barat dari Fergana. SejarahKokand merupakan salah satu kota tertua di Uzbekistan. Catatan sejarah pertama tentang kota ini ditulis pada abad ke-10 Masehi yang menyebutkan adanya permukiman bernama Khavakand, Hukande, atau Havokande. Kokand memegang peran penting dalam perdagangan Jalur Sutra.[1] Pada abad ke-13, pasukan Mongol menghancurkan kota ini.[2] Pada 1740, Kokand menjadi ibu kota Kekhanan Kokand, sebuah kerajaan yang didominasi etnis Uzbek yang membentang hingga ke Kyzylorda di barat dan Bishkek di timur laut. Kokand pada periode ini menjadi salah satu pusat keagamaan Islam terbesar di Lembah Fergana dengan lebih dari 300 masjidnya. Pasukan Kekaisaran Rusia di bawah pimpinan Mikhail Skobelev menduduki Kokand pada 1883, kemudian menjadikannya bagian dari Turkestan Rusia. Pada Perang Dunia I, instabilitas politik yang terjadi di Kekaisaran Rusia menjadikan Kokand sebagai pusat administrasi Pemerintah Sementara Otonomi Turkistan (Otonomi Kokand) yang anti-Bolshevik.[3] Pada September 1918, pasukan Bolshevik meluluhlantakkan Kokand dan melakukan persekusi terhadap puluhan ribu warganya.[4] DemografiPopulasi Kokand pada tahun 2022 berjumlah sekitar 259.700 jiwa.[5] Bersama Fergana dan Margilan, Kokand menjadi salah satu dari tiga kota terbesar di Wilayah Fergana. Sebagian besar penduduk Kokand merupakan suku Uzbek, dengan persentase lebih dari 90 persen. Terdapat lebih dari 30 etnis dan bangsa yang mendiami kota ini. Situs budayaIstana Khudayar KhanIstana Khudayar Khan dibangun sejak 1863 hingga 1874 oleh penguasa Kekhanan Kokand, Muhammad Khudayar Khan. Seorang diplomat Amerika, Eugene Schulyer, menyebut istana tersebut sebagai istana yang "lebih besar dan megah dibandingkan [istana] lainnya di Asia Tengah." Istana tersebut merupakan salah satu tujuan wisata terpopuler di Lembah Fergana. Sebagian besar bangunan istana, termasuk bagian haremnya, telah dihancurkan oleh rezim Soviet, tetapi terdapat 19 ruangan yang masih tersisa.[6] Ruangan-ruangan tersebut terbuka untuk umum dan sebagian interiornya telah direstorasi,[7] serta menunjukkan perpaduan gaya arsitektur Rusia dan Uzbek. Pengunjung istana juga dapat melihat koleksi keramik Cina yang dimiliki oleh istana tersebut dengan pengajuan khusus.[7] Masjid JumaMasjid Juma terletak di Lapangan Chorsu yang berada di pusat kota Kokand. Masjid tersebut dibangun oleh Muhammad Umar Khan, penguasa Kokand, pada 1812 hingga 1818. Masjid Juma memiliki iwan sepanjang 100 meter dengan 98 tiang kayu merah yang diukir dan dibawa dari India.[7] Menaranya memiliki tinggi 22 meter.[8] Meskipun ditujukan sebagai tempat ibadah, masjid tersebut dibiarkan tutup selama puluhan tahun pada abad ke-20. Masjid Juma kemudian dibuka setelah direstorasi pada 1989 dan saat ini menyimpan koleksi seni terapan seperti sulaman dan keramik.[8] Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Kokand. |