Kirow Ardelt GmbH

Kirow Ardelt GmbH
Didirikan1902
Kantor pusat
Leipzig, Jerman dan Eberswalde
ProdukDerek, peralatan pelabuhan
PendapatanEUR 53 juta (2010)
Karyawan
180 (2010)
Situs webwww.ardelt.de

Kirow Ardelt GmbH Eberswalde, lebih dikenal sebagai Ardelt, adalah sebuah produsen derek asal Jerman. Ardelt telah memproduksi lebih dari 4.700 derek pelabuhan.[1]

Sejarah

Pendirian dan pengembangan

Ardelt memulai sejarahnya pada tahun 1902, saat seorang insinyur bernama Robert Ardelt (1847–1925) mendirikan sebuah perusahaan teknik di Kota Eberswalde. Pada tahun 1904, perusahaan ini diberi nama Robert Ardelt & Söhne Maschinenfabrik, menandakan bahwa perusahaan ini merupakan bisnis keluarga. Tanggung jawab pengelolaan perusahaan kemudian secara bertahap diserahkan ke anaknya, yakni Max, Robert, Rudolf, dan Paul.

Pada tahun 1911, Ardelt mulai mengembangkan pabrik di tepi Heegermühler Strasse/Boldtstrasse. Ardelt kemudian terkenal berkat peralatan percetakan buatannya. Peralatan ini memungkinkan produksi pipa besi cetak dalam skala industri untuk pertama kalinya dalam sejarah. Walaupun begitu, derek tetap merupakan produk utama Ardelt. Pada tahun 1912, Ardelt resmi mulai mengoperasikan pabrik yang masih dioperasikan sampai saat ini. Pada tahun 1913, keempat anak diberi jatah saham yang sama banyak, dan kemudian nama perusahaan diubah menjadi Ardeltwerke GmbH.

Pada tahun 1918, Ardeltwerke mempekerjakan 2.350 orang. Pada tahun 1921, Ardeltwerke membentuk departemen khusus untuk menangani produksi derek.[2]

Antara tahun 1927 hingga 1934, Ardeltwerke memainkan peran penting dalam proses konstruksi Lift Kapal Niederfinow. Pada dekade 1930-an, Ardeltwerke juga mulai memproduksi lokomotif.

Produksi senjata (1933 - 1945)

Saat perang terjadi, Ardeltwerke beralih memproduksi senjata. Pada tahun 1935, Ardeltwerke mempekerjakan sekitar 4.000 orang. Selama Perang Dunia II, pekerja Ardeltwerke meningkat menjadi lebih dari 8.000 orang, salah satunya karena ada kebijakan kerja paksa.[3][4][5][6][7]

Menjadi BUMN Jerman Timur (1945 - 1990)

Pada tahun 1945, Ardeltwerke yang berlokasi di daerah yang diduduki oleh Soviet pun diambil alih. Sehingga keluarga Ardelt kemudian mendirikan pabrik baru di Jerman Barat, yakni di Wilhelmshaven dan Osnabrück. Pada tahun 1953, kedua pabrik diakuisisi oleh Friedrich Krupp AG dan namanya diubah menjadi Krupp-Ardelt GmbH. Pasca meninggalnya Rudolf Ardelt Jr., perusahan ini kembali diubah namanya menjadi Krupp-Kranbau pada tahun 1964.

Mesin dan peralatan milik Ardeltwerke di Eberswalde pun dibongkar pada tahun 1945 untuk dibawa ke Uni Soviet. Pada tahun 1948, Jerman Timur mendirikan sebuah BUMN yang bernama ABUS – Kranbau Eberswalde – VEB, dan mulai memproduksi derek kembali dengan 37 pekerja. Pada tahun 1949, sekitar 13 derek berhasil diproduksi. Pada tahun 1951, perusahaan ini diubah namanya menjadi VEB Kranbau Eberswalde. Pada tahun 1967, sekitar 1.500 derek berhasil diproduksi. Pada tahun 1974, derek ke-2500 berhasil diproduksi. Kemudian Kranbau Eberswalde diintegrasikan ke dalam TAKRAF, yang juga berisi beberapa BUMN. Hingga tahun 1989, Kranbau Eberswalde pun tetap memasok derek ke Uni Soviet, dan juga ke Amerika Selatan, Afrika, serta Eropa. Pada tahun 1989, lebih dari 3.000 orang dan sekitar 450 pemagang bekerja di perusahaan ini. Bagi Jerman Timur, produksi derek di Eberswalde merupakan sumber pendapatan yang menjanjikan. Namun, perusahaan ini masih belum dapat melakukan reinvestasi, sehingga menjelang runtuhnya Jerman Timur, mesin dan peralatan di perusahaan tersebut sudah ketinggalan zaman dan tidak lagi layak untuk berproduksi.[8]

Privatisasi (1990)

Privatisasi perusahaan ini dimulai setelah Jerman Timur merilis Perintah mengubah BUMN menjadi perusahaan swasta pada tanggal 1 Maret 1990. Perusahaan ini pun diubah menjadi sebuah GmbH. Aktivitas perusahaan pun tetap dilanjutkan dengan nama Kranbau Eberswalde GmbH.

Treuhandanstalt (lembaga yang bertanggung jawab untuk privatisasi BUMN Jerman Timur) kemudian menjual Kranbau Eberswalde GmbH pada tahun 1994 ke Vulkan Kocks GmbH. Perusahaan ini pun menjadi anak usaha Vulkan AG dan namanya pun diubah menjadi Vulkan Kranbau Eberswalde GmbH. Pada tahun 1996, perusahaan ini hanya mempekerjakan 239 orang. Pada tahun 1996, Vulkan AG mengalami insolvensi dan Vulkan Kocks GmbH pun diakuisisi oleh Kirow Leipzig AG pada tahun 1997. Perusahaan ini kemudian diubah namanya menjadi Kirow Leipzig KE Kranbau Eberswalde GmbH.

Pada tahun 2000, Kranbau Eberswalde digabung dengan Kirow Leipzig Rail & Port AG dan tetap beroperasi dengan nama KE Kranbau Eberswalde AG. Pada tahun yang sama, perusahaan ini menerima penghargaan Berlin-Brandenburg Innovation Prize atas pengembangan jembatan peti kemas pertama di dunia.[2] Pada tahun 2002, perusahaan ini merayakan hari jadinya yang ke-100. Pada tahun 2008, perusahaan ini ingin kembali menggunakan nama Ardelt, sehingga resmi mengubah namanya menjadi Kirow Ardelt GmbH.[9][10]

Referensi

  1. ^ Hermann Simon: Hidden Champions des 21. Jahrhunderts: Die Erfolgsstrategien unbekannter Weltmarktführer. Campus-Verlag, Frankfurt am Main 2007, ISBN 978-3-593-38380-4, S. 17
  2. ^ a b Ministerium für Wirtschaft Brandenburg: Kranbau Eberswalde macht die Häfen der Welt schneller[pranala nonaktif permanen]
  3. ^ Geschichtswissenschaftliches Institut Eberswalde; BR.MSW.42 und EW.MSW.25
  4. ^ Danuta Czech: Kalendarium der Ereignisse im Konzentrationslager Auschwitz-Birkenau 1939-1945. S. 584–585, Rowohlt Verlag, Reinbek 1989, ISBN 3-498-00884-6
  5. ^ Holger Kliche, Kurt Berus und Ewa Stendel: Ardelt-Werke – Waffenschmiede des Führers (Teil 1) (PDF) Hrsg.: Geschichtswissenschaftliches Institut Eberswalde. Barnimer Bürgerpost. Diarsipkan July 19, 2011, di Wayback Machine.
  6. ^ http://www.werkbahn.de/eisenbahn/lokbau/ardelt.htm Ardelt-Werke GmbH, Eberswalde
  7. ^ Holger Kliche: Ardelts Raketenmänner; Geschichtswissenschaftliches Institut Eberswalde, 1. Auflage 2009
  8. ^ http://hardconn.beepworld.de/vebkranbaueberswald.htm VEB Kranbau Eberswalde 1948-1990
  9. ^ Handelsregister: Offizielle Website
  10. ^ Kranbau verhebt sich mit dem Namen. In: Neues Deutschland, 21. Juni 2008

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya