Kim Song-ae
Kim Sŏng-ae (bahasa Korea: 김성애; 29 Desember 1924 – 23 Agustus 2023)[1] adalah seorang politikus Korea Utara yang menjabat sebagai Ibu Negara Korea Utara dari tahun 1963 hingga tahun 1974. Ia adalah istri kedua Pemimpin Korea Utara, Kim Il-sung. KarierKim Song-ae awalnya bekerja sebagai sekretaris.[2] Dia menikah dengan Kim Il-sung pada tahun 1952, setelah kematian istri pertama Kim Il-sung pada tahun 1949. Latar BelakangPerang Korea tidak ada upacara resmi yang diadakan. Salah satu sumber mengindikasikan bahwa Kim Il-sung telah berselingkuh dengannya, sebelum istri pertamanya meninggal. Dia melahirkan seorang putri bernama Kim Kyong-jin, dan dua putra bernama Kim Pyong-il, dan Kim Yong-il. Kemudian, naik dalam kekuasaan politik. Dari pertengahan 1960-an hingga pertengahan 1970-an, Kim Song-ae diduga memiliki pengaruh politik yang signifikan di Korea Utara.[2] Karena masa jabatannya yang penting secara politik terjadi pada periode yang sama dengan Jiang Qing di Tiongkok selama revolusi budaya, Jang Jin-sung menyebut Kim Song-ae sebagai "bayangan cermin Korea Utara tentang Jiang Qing".[2] Pada tahun 1965, ia menjadi Wakil Ketua Komite Sentral Liga Wanita Demokratik Korea (KDWL), dan menjadi ketua pada tahun 1971.[3] Pada bulan Desember 1972, ia menjadi wakil dari Majelis Tertinggi Rakyat.[3] Menurut Jang Jin-sung, Kim Song-ae memiliki ambisi untuk menempatkan putranya, Kim Pyong-il, pada posisi penerus pasangannya Kim Il-sung daripada putranya dari pernikahan pertamanya, Kim Jong-il .[2] Dalam hal ini, diduga didukung oleh faksi elit politik Korea Utara, di antaranya adalah saudara laki-lakinya Kim Kwang-hop dan saudara laki-laki Kim Il-sung, Kim Yong-ju, dan ditentang oleh faksi anak tirinya Kim Jong -il.[2] Pada tahun 1970-an, pengaruhnya dilaporkan dianggap berlebihan oleh partai yang mulai mengekangnya.[2] Secara paralel, anak tirinya Kim Jong-il menjadi ahli waris Kim Il-sung, dan fraksinya bekerja untuk menyingkirkannya dari pengaruh.[2][3] Pada tahun 1976, Kim Song-ae kehilangan posisinya sebagai ketua KDWL yang menghapus saluran komunikasinya ke publik dan secara efektif mengekang basis kekuatannya.[2] Kabarnya, Kim Song-ae, serta saudara iparnya Kim Yong-ju, yang telah mendukung rencananya untuk menempatkan putranya di posisi ahli waris alih-alih Kim Jong-il, ditempatkan di tahanan rumah, pada tahun 1981, atas keinginan ahli waris yang ditunjuk Kim Jong-il.[2] Referensi
|