Kidung LautKidung Laut atau Nyanyian Laut (bahasa Ibrani: שירת הים, Shirat HaYam, juga dikenal sebagai Az Yashir Moshe; bahasa Inggris: Song of the Sea) adalah sebuah sajak nyanyian yang tercatat pada Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen, khususnya dalam Kitab Keluaran pasal 15 ayat 1-18, yang diberi judul "Nyanyian Musa dan Israel". Diikuti dengan kidung pendek di ayat 20 dan 21 yang dinyanyikan oleh Miryam dan para perempuan Israel. Kidung ini pertama kali dinyanyikan oleh orang Israel setelah mereka melewati Laut Merah (Laut Teberau) dengan selamat dan orang-orang Mesir yang mengejar mereka ditenggelamkan dalam laut. Nyanyian ini merupakan satu dari hanya dua bagian dalam Taurat yang ditulis dengan tata letak (layout) yang berbeda dari kolom sederhana seperti biasanya. Layout-nya mirip dengan susunan batu bata di tembok (lihat gambar di Sefer Torah atau "Gulungan Kitab Taurat"), di mana kata-kata yang ditempatkan berseling melambangkan dua tembok air dari laut yang terbelah ketika orang Israel menyeberangi Laut Merah. Bagian lain yang ditulis dengan tata letak yang berbeda adalah "Nyanyian Musa" di pasal 32 Kitab Ulangan yang merupakan bagian pembacaan parsyah Ha'azinu dalam tradisi Yahudi. Nyanyian ini merayakan kemenangan Allah di Laut Merah atas kuasa-kuasa Mesir; merupakan pujian dan ucapan syukur kepada Allah atas keagungan, kekuatan militan, dan kesetiaan kepada umat-Nya. Pembebasan dari Mesir melambangkan dan menubuatkan kemenangan umat Allah atas Iblis dan antikristus pada hari-hari terakhir; karena itu salah satu nyanyian orang tertebus dinamakan "nyanyian Musa" (Wahyu 15:3).[1] Teks AlkitabVersi Terjemahan Baru:[2]
15:19 Ketika kuda Firaun dengan keretanya dan orangnya yang berkuda telah masuk ke laut, maka TUHAN membuat air laut berbalik meliputi mereka, tetapi orang Israel berjalan di tempat kering dari tengah-tengah laut. 15:20 Lalu Miryam, nabiah itu, saudara perempuan Harun, mengambil rebana di tangannya, dan tampillah semua perempuan mengikutinya memukul rebana serta menari-nari.15:21 Dan menyanyilah Miryam memimpin mereka:
Tradisi Yahudi
Ketuba Tujuh Hari PesahKetuba Tujuh Hari Pesah (Ketubá del Seten Dia de Pesah atau כתובה ליום השביעי של פסח - Ketuba Le-yom Ha-shebi`i shel Pesah) adalah suatu sajak liturgis dalam bahasa Ladino (Judaeo-Spanish), yang menggambarkan kekalahan Firaun di Laut Teberau (Sea of Reeds). Kebanyakan komunitas Yahudi menyanyikan sajak ini pada tanggal 21 bulan Nisan, hari ketujuh perayaan Paskah. Menurut tradisi Yahudi, hari itulah tentara Firaun tenggelam ke dalam Laut Teberau, dan orang Israel menyanyikan "Kidung Laut" sebagai ucapan syukur kepada Allah atas kemenangan ini. Teks ini disebut sebagai suatu ketuba ("perjanjian nikah"; "marriage contract") karena hubungan Allah dan umat Israel secara tradisional digambarkan sebagai suatu pernikahan, dan pembelahan laut dianggap suatu peristiwa penting menuju ke pernikahan tersebut, yang akhirnya berlangsung 42 hari kemudian di Gunung Sinai. Sebuah nada sajak Ladino (bersama seluruh teksnya) dapat dilihat pada karya Isaac Levy, Anthology of Sepharadic Hazzanut.[4] MusikSejumlah komposisi musik telah dibuat dalam tradisi Katolik untuk Kidung Laut:
Komposisi berikut dibuat dalam tradisi Protestan untuk Kidung Laut:
Tradisi Kristen
Lihat pula
Referensi
Pranala luar |