Ketelanjangan adalah salah satu karakteristik fisiologis manusia, sebagai satu-satunya primata yang berevolusi menjadi tidak berbulu sama sekali. Seksualitas manusia mencakup aspek fisiologis, psikologis, dan sosial dari perasaan dan perilaku seksual. Di banyak masyarakat, asosiasi yang kuat antara ketelanjangan dan seksualitas diterima begitu saja. Masyarakat lain mempertahankan praktik tradisional mereka untuk tetap telanjang sepenuhnya atau sebagian dalam situasi sosial maupun pribadi, seperti saat pergi ke pantai atau spa. Makna ketelanjangan dan seksualitas tetap ambivalen, sering menyebabkan kesalahpahaman budaya dan masalah psikologis.[1]
Kaitan antara ketelanjangan dan respons seksual tercermin dalam larangan hukum terhadap paparan tidak senonoh di sebagian besar masyarakat.
Ada beberapa masyarakat dan budaya dimana ketelanjangan tetap diperbolehkan dalam beberapa kegiatan yang bersifat umum. Termasuk masyarakat yang mempertahankan norma-norma tradisional tentang ketelanjangan yang mencerminkan asal usul kemanusiaan. Beberapa kelompok masyarakat modern juga mengadopsi gaya hidup naturisme dalam kegiatan rekreasi. Naturis biasanya mengadopsi sejumlah perilaku, seperti menahan diri untuk menyentuh, untuk menghindari respons seksual saat berpartisipasi dalam aktivitas telanjang, seperti saat berada di pantai telanjang.[2]
Goldman, Leslie (2007). Locker Room Diaries : The Naked Truth about Women, Body Image, and Re-imagining the "Perfect" Body. Cambridge, MA: Da Capo Press. ISBN9786612788604.
Gordon, Betty N.; Schroeder, Carolyn S. (1995). Sexuality: A Developmental Approach to Problems. Springer. ISBN978-0-306-45040-2.
Górnicka, Barbara (2016). "From Lewd to Nude: Becoming a Naturist". Nakedness, Shame, and Embarrassment. Figurationen. Schriften zur Zivilisations und Prozesstheorie. 12. Wiesbaden: Springer VS.
Allen, Katherine R.; Gary, Emily A.; Lavender-Stott, Erin S.; Kaestle, Christine E. (2018). "'I Walked in on Them': Young Adults' Childhood Perceptions of Sex and Nudity in Family and Public Contexts". Journal of Family Issues. 39 (15): 3804–3831. doi:10.1177/0192513X18793923.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Allen, Louisa (2006). "'Looking at the Real Thing': Young Men, Pornography, and Sexuality Education". Discourse: Studies in the Cultural Politics of Education. 27 (1): 69–83. doi:10.1080/01596300500510302.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Barcan, Ruth (2001). "The Moral Bath of Bodily Unconsciousness: Female Nudism, Bodily Exposure and the Gaze". Continuum. 15 (3): 303–317. doi:10.1080/10304310120086795.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Barcan, Ruth (2004b). "Regaining what Mankind has Lost through Civilisation: Early Nudism and Ambivalent Moderns". Fashion Theory. 8 (1): 63–82. doi:10.2752/136270404778051870.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Frydendal, Stine; Thing, Lone Friis (2020). "A Shameful Affair? A Figurational Study of the Change Room and Showering Culture Connected to Physical Education in Danish Upper Secondary Schools". Sport, Education and Society. 25 (2): 161–72. doi:10.1080/13573322.2018.1564654.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Jirasek, Ivo; Kohe, Geoffery Zain; Hurych, Emanuel (2013). "Reimagining Athletic Nudity: The Sexualization of Sport as a Sign of a 'Porno-Ization' of Culture". Sport in Society. 16 (6): 721–734. doi:10.1080/17430437.2012.753525.
Lerum, Kari; Dworkin, Shari L. (2009). "'Bad Girls Rule': An Interdisciplinary Feminist Commentary on the Report of the APA Task Force on the Sexualization of Girls". The Journal of Sex Research. 46 (4): 250–263. doi:10.1080/00224490903079542. PMID19657944.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Miller, Barry (2016). "On the Loss of Nudity in the Men's Locker Room". Psychological Perspectives. 59 (1): 93–108. doi:10.1080/00332925.2016.1134213.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Shantz, Mary-Ann (2017). "'Nudists at Heart': Children's Nature and Child Psychology in the Postwar Canadian Nudist Movement". Journal of the History of Childhood and Youth. Baltimore: John Hopkin's University Press. 10 (2): 228–247. doi:10.1353/hcy.2017.0026. ProQuest1901236165.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Silver, Nina (1991). "The Shame of Being Naked". Off Our Backs. 21 (8): 6–7. JSTOR20833713.
Smith, H. W. (1980-09-01). "A Modest Test of Cross-Cultural Differences in Sexual Modesty, Embarrassment and Self-Disclosure". Qualitative Sociology. 3 (3): 223–241. doi:10.1007/BF00987137. ISSN1573-7837.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Smith, Glenn; King, Michael (June 2009). "Naturism and sexuality: Broadening our approach to sexual wellbeing". Health & Place. 15 (2): 439–446. doi:10.1016/j.healthplace.2008.08.002. PMID18926761.
Uebel, Michael (2019). "Dirty Rotten Shame? The Value and Ethical Functions of Shame". Journal of Humanistic Psychology. 59 (2): 232–51. doi:10.1177/0022167816631398.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Weinberg, Martin S; Williams, Colin J. (2010). "Bare Bodies: Nudity, Gender, and the Looking Glass Body". Sociological Forum. 25 (1): 47–67. doi:10.1111/j.1573-7861.2009.01156.x.
West, Keon (2018-03-01). "Naked and Unashamed: Investigations and Applications of the Effects of Naturist Activities on Body Image, Self-Esteem, and Life Satisfaction". Journal of Happiness Studies. 19 (3): 677–697. doi:10.1007/s10902-017-9846-1. ISSN1573-7780.
Kincaid, James R. (31 January 2000). "Is this child pornography?". Salon.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 April 2007. Diakses tanggal 28 April 2007.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)