Kertobanyon, Geger, Madiun

Kertobanyon
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenMadiun
KecamatanGeger
Kode Kemendagri35.19.03.2018 Edit nilai pada Wikidata
Peta
PetaKoordinat: 7°40′32″S 111°31′49″E / 7.67556°S 111.53028°E / -7.67556; 111.53028


Kertobanyon adalah sebuah desa di kecamatan Geger, Madiun, Jawa Timur, Indonesia. Kertobanyon terletak di sebelah selatan gapura batas kota Madiun yang membatasi kota Madiun dengan kabupaten Madiun dan tepat berada di sisi selatan sungai Catur.

Batas-batas

Kertobanyon berbatasan dengan kelurahan Demangan di sebelah utara, desa Sidorejo, Wungu, Madiun dan Kertosari disebelah timur, desa Kertosari di sebelah selatan, dan desa Kaibon di sebelah barat.

Rukun Warga dan Rukun Tetangga

Terdapat 2 Rukun Warga dan 8 Rukun Tetangga yang masing-masing dipimpin oleh ketua Rukun Warga dan ketua Rukun Tetangga di desa Kertobanyon.

Mata pencaharian penduduk

Sebagian penduduk desa kertobanyon bekerja pada bidang pertanian dan perkebunan terutama tebu dan padi, beternak sapi dan unggas, pedagang, juga sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri, Pegawai Negeri Sipil, dan juga pencari ikan dengan memanfaatkan sungai Catur yang melewatinya dari desa Kertosari di bagian selatan hingga ke desa Kaibon di bagian barat.

Selain itu terdapat galeri kerajinan wayang kulit, dan juga warung wisata kuliner berupa warung es dawet yang cukup terkenal hingga keluar wilayah madiun dan sudah berdiri sejak 50 tahun yang lalu.[1]

Festival dan atraksi

Setiap tahun di bulan Muharram atau Sura diadakan pesta bersih desa yang diikuti oleh seluruh masyarakat desa dan berpusat di sebuah pohon beringin tua dan besar yang dulunya merupakan sebuah sumur[butuh rujukan]. Lokasi ini dinamakan Sumur Guling dan terletak di RT 01 desa Kertobanyon.

Dalam acara tersebut, para pengunjung selalu disuguhi atraksi seni tari Gambyong yang ditarikan oleh beberapa penari wanita dan penyanyi Sinden. Para warga yang hadir juga membawa makanan yang kemudian dikumpulkan dan didoakan layaknya acara selamatan untuk kemudian kembali dibagikan kepada warga desa secara acak. Makanan ini ditaruh di dalam bejana yang terbuat dari pelepah pisang dan disebut ampyak[butuh rujukan].

Selain itu setiap bulan Agustus diadakan lomba yang diikuti oleh anak-anak maupun orang dewasa untuk memperingati hari kemerdekaan negara Indonesia. Pemberian hadiah biasanya diberikan pada tanggal 17 Agustus di sela-sela acara peringatan 17 Agustus dengan beragam hiburan. Hiburan yang sering ditampilkan dalam acara ini adalah lawak, wayang, pengajian, dan seni reog Ponorogo[butuh rujukan].

Kehidupan beragama dan tempat ibadah

Sebagian besar penduduk Kertobanyon beragama Islam, dan hanya beberapa yang beragama Kristen Protestan atau Katholik.

Hanya terdapat tempat ibadah untuk umat Islam di desa kertobanyon dengan rincian 1 buah masjid desa di RT 06, dan beberapa mushola atau surau yang masing-masing tersebar di RT 01, RT 04, RT 05, RT 07, dan RT 08.

Pekuburan

Terdapat 2 areal pemakaman di desa ini, yaitu TPU Galpuh yang terletak di RT 04 dan TPU Suronalan di RT 03.

Referensi


Kembali kehalaman sebelumnya