KeringkasanDalam penggunaan umum dan linguistik, keringkasan (juga disebut lakonikisme) adalah prinsip komunikasi[1] untuk menghilangkan redundansi,[2] umumnya dicapai dengan menggunakan kata-kata sesedikit mungkin dalam sebuah kalimat sambil mempertahankan artinya. Secara umum, hal ini dicapai melalui penghilangan bagian-bagian yang memberikan informasi yang berulang, baik yang jelas maupun yang tidak relevan. Di luar linguistik, sebuah pesan mungkin juga “ringkas” jika dilakukan dalam bentuk komunikasi lainnya, misalnya gerakan atau mimik wajah. Contoh dari keringkasan ialah kalimat "Ini adalah fakta bahwa sebagian besar argumen harus berusaha meyakinkan pembaca, yaitu penonton, bahwa argumen tersebut benar" dapat diungkapkan secara lebih ringkas sebagai "Sebagian besar argumen harus menunjukkan kebenarannya kepada pembaca" – kalimatnya diringkas dengan membuang kata yang mubazir.[3] Pidato atau tulisan yang "lakonik" mengacu pada keterusterangan yang konon dikenal oleh orang-orang Laconia di Yunani kuno.[4] Pentingnya dalam pedagogiDalam sebuah studi yang dilakukan oleh psikolog pendidikan Richard E. Mayer dan lainnya, keringkasan isi buku teks dan ceramah dikaitkan dengan pemahaman materi yang lebih baik.[5] Referensi
|