Kereta kecepatan tinggi Haramain
Kereta kecepatan tinggi Haramain (bahasa Arab: قطار الحرمين السريع) juga dikenal sebagai Jalur Kereta Api Barat atau Kereta kecepatan tinggi Mekkah-Madinah adalah sebuah sistem transportasi kereta kecepatan tinggi antar kota dengan jarak 449 km di Arab Saudi.[2] Jalur ini menghubungkan dua kota suci umat Islam, Madinah dan Makkah, melalui Kota Ekonomi Raja Abdullah (KAEC) di Rabigh, Jeddah dan Bandar Udara Internasional Raja Abdul Aziz Jeddah. Jalur ini akan terhubung dengan jaringan nasional kereta api di Arab Saudi di Jeddah. Proyek ini dimulai pada tahun 2009 dan beroperasi penuh melayani perjalanan Mekkah ke Madinah sejak 31 Maret 2021. Pada bulan Agustus 2014, Jalur dari Madinah ke Rabigh dijadwalkan akan dibuka pada akhir tahun 2015, merupakan usulan agar jalur ini dibuka secara bertahap[3] Pada Maret 2009 pembangunan pekerjaan sipil dimulai dengan memberikan kontrak kepada konsorsium Aliansi Al Rajhi yang terdiri dari China Railway Construction Corporation (CRCC), Al Arrab Contracting Company Ltd, Al Suwailem Company dan Bouygues sebuah perusahaan konstruksi Perancis. Jalur kereta ini direncanakan sebagai sarana transportasi kereta listrik yang aman dan nyaman berkecepatan 300 kilometer per jam (190 mph). Biaya total proyek ini adalah $60 milyar (sekitar Rp 900 trilyun) . Jalur ini diharapkan dapat membawa tiga juta penumpang per tahun, termasuk jemaah haji dan umrah, serta membantu mengurangi kemacetan lalu lintas di jalan-jalan.[4][5][6] DesainJalur ganda dengan listrik dirancang memiliki kecepatan 360 kilometer per jam (220 mph).[7] Kereta akan berjalan dengan kecepatan 320 kilometer per jam (200 mph),[5] dan perjalanan 78 kilometer (48 mi) antara Jeddah dan Mekkah akan mengambil waktu kurang dari setengah jam, sedangkan 410 kilometer (250 mi) antara Jeddah dan Madinah akan memakan waktu sekitar 2 jam.[5] Jalur, kereta dan stasiun dirancang dapat dipergunakan pada suhu berkisar antara 0 °C (32 °F) sampai 50 °C (122 °F).[4] StasiunJalur ini akan memiliki 5 stasiun yaitu:
Stasiun Sentral Mekkah akan dibangun dekat Jalur Lingkar ke-3. Stasiun Sentral Jeddah akan dibangun di Jalan Raya Haramain. Jalur ini akan sejalur dengan median Jalan Raya Haramain. Stasiun Bandar Udara Internasional Raja Abdul Aziz Jeddah akan menjadi stasiun terakhir. Madinah hanya memiliki satu stasiun. Kemungkinan akan dibangun sebuah stasiun di Terminal Haji Bandar Udara Jeddah.[7] Menurut Organisasi Kereta api Saudi, Stasiun akan memiliki bangunan dengan ikon yang berestetika, dengan desain yang memperhitungkan tradisi arsitektur Islam. Setiap stasiun akan memiliki toko, restoran, masjid, parkir, helipad dan ruang tunggu VIP. Stasiun dirancang oleh Buro Happold dan Foster & Partners.[2] Kereta46 kereta Talgo 350 sudah dipesan; kereta ini dapat melaju dengan kecepatan 330 kilometer per jam (210 mph). Propulsi dan bogie akan dibuat di pabrik-pabrik Bombardier di Spanyol.[10] Lihat pulaReferensi
Pranala luar |