Keresidenan Tapanuli
Keresidenan Tapanuli (bahasa Belanda: Residentie Tapanoeli) atau Tapian Nauli adalah wilayah administrasi keresidenan Hindia Belanda yang beribu kota di Sibolga. Wilayah keresidenan ini pernah meliputi wilayah Tapanuli, yakni daerah pesisir barat Sumatera Utara. Dalam administrasi kendaraan bermotor, bekas wilayah Keresidenan Tapanuli diberi kode Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) dengan huruf BB. SejarahKeresidenan Tapanuli terbentuk sejak pemerintah Hindia Belanda melakukan ekspansi ke daerah Sumatra dari tahun 1824 sampai 1934.[2] Keresidenan Tapanuli dibentuk pada tahun 1842. Sebelum itu, wilayah tersebut berada di bawah Keresidenan Ajer Bangis dari tahun 1837 sampai 1841. Pada 1905, Keresidenan Tapanuli menjadi keresidenan yang berdiri sendiri di bawah Gubernemen Batavia, karena Gubernemen Pantai Barat Sumatra diturunkan statusnya menjadi keresidenan. Pada 1902, Afdeling Trumon, berikutnya tahun 1903, Afdeling Singkil disatukan dengan Keresidenan Aceh. Tahun 1938, seluruh keresidenan di Pulau Sumatra berada di bawah Gouvernment Sumatra Einland yang beribu kota di Medan.[3] KependudukanSensus penduduk residen Tapanuli tahun 1851 sbb:[4]
EkonomiEkonomi Residentie Tapanoeli mengandalkan hasil alam seperti Kemenyan, Damar, Kapur Barus, Gambir, minyak Kelapa, Rotan, Biji emas dll,di sektor peternakan tercatat pada tahun 1851 sbb:[4]
PemerintahanKeresidenan Tapanuli tahun 1852 terdiri atas 7 afdeling, yaitu:[4] 1. Afdeeling Singkel. Afdeling Singkel termasuk Pulau Banjak. 2. Afdeeling Baros Afdeeling Baros terdiri dari onderafdeling Kampoeng Oedik, Kampoeng Ilier, Moling, Batoe-grigi, Gambo-gambo, Kwala Gedang, Tapoes dan Sorkam. 3. Afdeeling Si-boga Afdeeling Siboga terdiri dari Distrikt Siboga, Tapanoeli, Sibaloeang, Bediri, Si-roedoek, Kala-ang, Toeka dan Said Nihoeta. 4. Afdeeling Ankola. Afdeeling Ankola yang beribu kota di padang Sidempoean terdiri dari Distric Ankola Djae (kekuriaan Soeroe-matinggi, Pintoe padang, sigelangan, Moara Tahis, Pitjerkolling dan Si-ondop) dan Ankola Djoeloe (Kuria Batoe nadoea, Kampong Baroe, kota rimbaru, Sabongan dan Simapil-apil), Sipirok Dollok(Kuria Bringin dan Sialagundi), Batang Toruh (Kuria Heoraba, Marancar dan Tapalan),Loemoet (Kuria Angoli, Pinang Loreh dan Si-Mangasar). 5. Afdeeling Mandeling. Afdeeling Mandeling terdiri dari Groot Mandailing (Kuria Kota Siantar, Goenoeng Toea, Penjaboengan dan Pideli-boekit), Klein Mandeling (Kuria Sigingoe, Tambangan, Tamiang dan Manambing), Oeloe dan Pekantan (Kuria Batanggadis, Pionsunke, Pekantan lombo dan Pekantan Boekit) dan Batang Natal (Kuria Aek nan-ali, Moara Plampoengan dan Singobaja). 6. Afdeeling Natal. Afdeeling Natal terdiri dari Distric Natal, Sinoenoekan, Djawi-djawi, Pertiloban, Kara-kara, Teloh baleh, Taboejang, Singkoeang, Batioe-Mondan Kangkang dan Batahan. 7. Afdeeling Eiland Nias. Setelah wilayah Bataklanden dan Padang Lawas berhasil dikuasai pemerintah Hindia Belanda, Keresidenan Tapanuli dibagi menjadi 4 afdeling sejak tahun 1915:
Kini menjadi Kota Padangsidempuan, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas Utara, Kabupaten Mandailing Natal
Kini menjadi Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Dairi, Kabupaten Samosir, Kabupaten Pakpak Bharat
Kini menjadi Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Nias Selatan.
Kini menjadi Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga. Daftar Residen TapanuliDaftar Residen Keresidenan Tapanuli sbb: [5] GeografiWilayah Keresidenan Tapanoeli berada di wilayah Sumatra's Weskust tahun 1852 dengan batas-batas sebagai berikut:[4]
Referensi
Daftar pustaka
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Tapanuli Residency. |