Kerajaan Finlandia (1918)
Kerajaan Finlandia (bahasa Finlandia: Suomen kuningaskunta; bahasa Swedia: Kungadömet Finland) adalah upaya singkat untuk mendirikan sebuah monarki di Finlandia setelah Deklarasi Kemerdekaan Finlandia dari Rusia. Upaya ini dilakukan setelah kemenangan kaum konservatif dalam Perang Saudara Finlandia melawan kaum komunis yang membuat kursi parlemen Finlandia dipenuh oleh orang-orang yang pro-monarki. Friedrich Karl dari Hesse kemudian dipilih sebagai Raja Finlandia pada 9 Oktober 1918. Namun, pada 9 November 1918, Kaisar Jerman Wilhelm II mengundurkan diri dan Jerman menjadi republik. Dua hari kemudian, pada 11 November 1918, gencatan senjata disepakati oleh pihak yang terlibat dalam Perang Dunia I, dan secara resmi Jerman telah dikalahkan. Peringatan dari Barat meyakinkan pemerintahan Finlandia di bawah Perdana Menteri Lauri Ingman untuk meminta Pangeran Friedrich agar mengundurkan diri, meskipun ia sendiri secara resmi belum dimahkotai sebagai Raja Finlandia. Ia kemudian mengundurkan diri pada 14 Desember 1918. Partai-partai republikan memenangkan tiga per empat kursi parlemen dalam pemilu parlemen tahun 1919, dan Finlandia kemudian menerapkan konstitusi republikanisme. ReferensiWikimedia Commons memiliki media mengenai 1918 in Finland.
|