Kerajaan Finlandia (1918)

Kerajaan Finlandia

Suomen kuningaskunta  (Finlandia)
Kungadömet Finland (Swedia)
1918–1919
Peta Keharyapatihan Finlandia, yang memiliki wilayah yang sama dengan Finlandia merdeka dari tahun 1917 hingga 1920.
Peta Keharyapatihan Finlandia, yang memiliki wilayah yang sama dengan Finlandia merdeka dari tahun 1917 hingga 1920.
Ibu kotaHelsinki
Bahasa yang umum digunakanFinlandia · Swedia
Agama
Lutheran Evangelis
Ortodoks Finlandia
PemerintahanPerwalian
Raja 
• 1918–1919
Kosong
Frederick Charles (raja terpilih)
Regent 
• 1918
Pehr Evind Svinhufvud
• 1918–1919
Carl Gustaf Mannerheim
Perdana Menteri 
• 1918
Juho Kusti Paasikivi
• 1918–1919
Lauri Ingman
• 1919
Kaarlo Castrén
LegislatifParlemen
Era SejarahPerang Dunia I / Periode antar perang
• Deklarasi Kemerdekaan Finlandia (sebagai republik)
6 Desember 1917
• Wewenang tertinggi diberikan kepada wali
18 Mei 1918
• Raja dipilih
9 Oktober 1918
3 Maret 1919
17 Juli 1919
Mata uangMarkka Finlandia
Kode ISO 3166FI
Didahului oleh
Digantikan oleh
Keharyapatihan Finlandia
Finlandia
Sekarang bagian dari Finlandia
 Rusia
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Kerajaan Finlandia (bahasa Finlandia: Suomen kuningaskunta; bahasa Swedia: Kungadömet Finland) adalah upaya singkat untuk mendirikan sebuah monarki di Finlandia setelah Deklarasi Kemerdekaan Finlandia dari Rusia. Upaya ini dilakukan setelah kemenangan kaum konservatif dalam Perang Saudara Finlandia melawan kaum komunis yang membuat kursi parlemen Finlandia dipenuh oleh orang-orang yang pro-monarki. Friedrich Karl dari Hesse kemudian dipilih sebagai Raja Finlandia pada 9 Oktober 1918. Namun, pada 9 November 1918, Kaisar Jerman Wilhelm II mengundurkan diri dan Jerman menjadi republik. Dua hari kemudian, pada 11 November 1918, gencatan senjata disepakati oleh pihak yang terlibat dalam Perang Dunia I, dan secara resmi Jerman telah dikalahkan. Peringatan dari Barat meyakinkan pemerintahan Finlandia di bawah Perdana Menteri Lauri Ingman untuk meminta Pangeran Friedrich agar mengundurkan diri, meskipun ia sendiri secara resmi belum dimahkotai sebagai Raja Finlandia. Ia kemudian mengundurkan diri pada 14 Desember 1918. Partai-partai republikan memenangkan tiga per empat kursi parlemen dalam pemilu parlemen tahun 1919, dan Finlandia kemudian menerapkan konstitusi republikanisme.

Referensi

  • Nash, Michael L (2012) The last King of Finland. Royalty Digest Quarterly, 2012 : 1

60°10′N 024°56′E / 60.167°N 24.933°E / 60.167; 24.933

Kembali kehalaman sebelumnya