Kepung, Kediri

Kepung
Aliran lahar dingin di Bukit Ongakan
Aliran lahar dingin di Bukit Ongakan
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenKediri
Pemerintahan
 • CamatMokhamad Saroni, S.Pd.SD
Populasi
 • Total88.425 jiwa
Kode pos
64293
Kode Kemendagri35.06.18 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3506120 Edit nilai pada Wikidata
Luas91,05 km²
Desa/kelurahan10
Peta
PetaKoordinat: 7°48′54″S 112°17′30″E / 7.81500°S 112.29167°E / -7.81500; 112.29167

Kepung adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Kediri yang terletak di sebelah timur. Kecamatan Kepung berbatasan langsung dengan Kabupaten Malang namun dipisahkan oleh Kali Konto. Dengan jumlah penduduk sekitar 88 ribu jiwa pada tahun 2024, Kepung merupakan kecamatan dengan penduduk terbanyak ketiga di Kediri setelah Pare dan Wates. Wilayah Kepung memanjang dari utara ke selatan hingga kawasan Gunung Kelud.[1][2] Kepung memiliki berbagai tempat wisata terkenal yang menjadi ikon Kabupaten Kediri seperti Goa Jegles, Bukit Ongakan, dan Waduk Siman.[3][4]

Terdapat berbagai benda-benda bersejarah penting yang ditemukan di wilayah Kecamatan Kepung seperti Prasasti Harinjing dan Prasasti Paradah yang ditemukan di Desa Siman di lereng Gunung Kelud. Prasasti Harinjing atau juga disebut Prasasti Sukabumi menceritakan tentang penetapan sima (tanah bebas pajak) oleh Kerajaan Mataram Kuno kepada Bhagawanta Bhari yang berjasa membangun bendungan dan saluran irigasi Kali Konto di lereng Kelud bernama Kali Harinjing (sekarang bernama Serinjing). Angka 25 Maret 804 Masehi yang diidentifikasi dari prasasti ini kemudian dijadikan referensi Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Kediri karena merupakan titik awal munculnya pemukiman dengan teknologi pengairan yang maju di daerah Kediri. Prasasti ini juga bukti terawal digunakannya Bahasa Jawa Kuno di Indonesia.[5][6]

Kepung juga dikenal dengan berbagai pondok pesantrennya seperti Ponpes Darussalam Sumbersari yang juga mengelola perguruan tinggi Institut Agama Islam Faqih Asy'ari (IAIFA), Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Kencong, Pondok Pesantren Fathul Ulum Kwagean, Pondok Pesantren Roudlotut Tholibin Kebonsari, dan lainnya.[7]

Geografi

Kali Konto di perbatasan Kediri-Malang

Geografi Kepung di sebelah utara berupa dataran rendah sedangkan di selatan berupa perbukitan. Baik dataran rendah maupun dataran tinggi di Kepung banyak dijadikan lahan pertanian kecuali daerah paling ujung terselatan di kawasan Gunung Kelud seperti Bukit Ongakan dan Cagar Alam Besowo yang masih asri dengan pemandangan yang indah dan hijau.[4] Desa-desa di lereng Gunung Kelud memiliki tanah yang subur sehingga banyak ditanami berbagai komoditas seperti kopi, cengkeh, cabai, coklat, durian, dan bermacam-macam sayuran. Perkebunan kopi di Besowo sudah dikembangan sejak zaman kolonial Belanda di awal abad ke-20.[8][9]

Batas wilayah Kecamatan Kepung adalah sebagai berikut:

Utara Kecamatan Kandangan dan Kecamatan Badas
Timur Kali Konto, Kecamatan Kandangan dan Kabupaten Malang (Kecamatan Kasembon)
Selatan Gunung Kelud
Barat Kecamatan Puncu dan Kecamatan Pare

Sejarah

Prasasti Harinjing yang sekarang berada di Museum Nasional Jakarta

Prasasti Harinjing merupakan bukti awal digunakannya Bahasa Jawa Kuno dan terdiri dari tiga tulisan yang masing-masing bernama Harinjing A, B, dan C. Harinjing A di bagian depan menyatakan bahwa pada 11 suklapaksa bulan Caitra tahun 726 Saka (25 Maret 804 Masehi) para pendeta di daerah Culanggi memperoleh hak sima (tanah bebas pajak) dari Kerajaan Mataram Kuno atas daerah mereka karena telah berjasa membuat sebuah saluran sungai bernama Harinjing. Tulisan Harinjing B dan C yang ditulis pada tahun-tahun berikutnya berisi tentang pembaruan pengakuan terhadap hak sima di Culanggi terhadap ahli waris dari Bhagawanta Bhari karena masih setia merawat bendungan tersebut. Harinjing B ditulis pada masa Sri Maharaja Rake Layang Dyah Tulodhong pada tahun 843 Saka sedangkan Harinjing C ditulis pada tahun 849 Saka pada masa Maharaja Rake Sumba Dyah Wawa. Prasasti Harinjing ditemukan pada zaman kolonial Belanda yang kemudian disampaikan kepada administrator perkebunan kopi W. Pet pada tahun 1916 dan disimpan di halaman kantor.[5] Pada awal abad ke-20, Belanda sedang gencar membangun pusat perkebunan dan pabrik kopi di wilayah Kepung seperti Perkebunan Sukabumi dan Perkebunan Besowo.[8][9]

Daftar desa dan dusun

Kecamatan Kepung terdiri dari 10 desa. Desa-desa tersebut dibagi menjadi beberapa dusun atau dukuh, yakni sebagai berikut:

No. Nama Desa Nama Dusun atau Dukuh Ref
1 Besowo Besowo Krajan, Besowo Timur, Jaban, Kenteng Barat, Kenteng Timur, Sekuning, Sidodadi, Sumberejo (Sabiyu), Wangkalan [2]
2 Brumbung Brumbung, Amperjo, Campurejo, Karangtengah, Kebonagung, Pucanganom, Tamping [2]
3 Damarwulan Damarwulan, Bulurejo, Glagahan, Jatirejo, Kemirahan, Sidodadi, Suwaru [2]
4 Kampungbaru Kampungbaru, Kebonduren, Mulyorejo, Notorejo, Wonorejo, Wonorejo Barat [2]
5 Kebonrejo Kebonrejo, Panggungsari, Tambaksari, Tegalrejo [2]
6 Keling Keling, Bukaan, Jegles, Kecik, Ringinagung [2]
7 Kencong Kencong Barat, Kencong Tengah, Kencong Timur (Sumbersari), Botorejo, Nongkorejo, Senowo [2]
8 Kepung Kepung Barat, Kepung Tengah, Kepung Timur, Jatimulyo, Karangan, Karangdinoyo, Krembangan, Lorejo, Mangunrejo, Purworejo, Sukorejo, Sumbergayam, Sumberpancur [2]
9 Krenceng Krenceng, Jati Pehlandak, Jatisari, Kebonsari, Kwagean, Nglarangan, Pleringan [2]
10 Siman Siman, Bogor Pradah, Juwah, Karetan, Pluncing, Sukabumi [2]

Tempat terkenal

Situs Prasasti Paradah di Desa Siman
Goa Jegles

Pariwisata

  • Waduk Siman[3]
  • Cagar Alam Besowo Gadungan dan Bukit Ongakan[4]
  • Goa Jegles di Desa Keling[10]
  • Prasasti Paradah atau Prasasti Siman
  • Patung Bagawanta Bhari di pertigaan Desa Siman
  • Situs Patirtaan Geneng dan Prasasti Geneng di Desa Brumbung[11]
  • Situs Punden Bogor Pradah

Institusi pendidikan

  • Pondok Pesantren Darussalam Sumbersari di Desa Kencong
  • Institut Agama Islam Faqih Asy'ari (IAIFA) Kediri yang dikelola Ponpes Darussalam Sumbersari
  • Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Kencong
  • Pondok Pesantren Fathul Ulum Kwagean Krenceng
  • Pondok Pesantren Roudlotut Tholibin Kebonsari Krenceng
  • Pondok Pesantren Mahir Arriyadl Ringinagung Keling[7]

Tempat lainnya

  • Masjid Batarfi Al-Kirom Kencong Timur di tepi jalan raya
  • Pasar Kepung
  • Pasar Brumbung
  • PT BISI International farm Kencong

Referensi

  1. ^ "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 25 Juli 2024. 
  2. ^ a b c d e f g h i j k Kecamatan Kepung Dalam Angka 2015. BPS Kabupaten Kediri. 2016-03-10. 
  3. ^ a b Sudarma Adi, ed. (2024-11-13). "Pesona Alam Waduk Siman di Kediri, Makin Ramai Saat Akhir Pekan, Menjadi Jujukan Wisata Keluarga". TRIBUN KEDIRI. 
  4. ^ a b c Dyah Mulyaningtyas (2019-10-14). "4 Pesona Wisata Bukit Kura-Kura Ongakan di Kediri, Destinasi Liburan Keluarga". LIPUTAN6. 
  5. ^ a b Omar Mohtar (2023-12-21). "Prasasti Sukabumi: Jejak Rekayasa Pengairan dan Hari Jadi Kediri". Tirto.id. 
  6. ^ Adi Nugroho (2019-03-25). "Ekspedisi Serinjing, Telusur Sejarah Terbentuknya Kediri". RADAR KEDIRI. 
  7. ^ a b Karen Wibi (2024-03-20). "Liputan Khusus Ramadan: Masjid Ringinagung Kepung Kediri yang Berusia Seabad dan Pertahankan Bangunan Awal". RADAR KEDIRI. 
  8. ^ a b Rezza Dwi Rachmanta (2022-07-11). "Foto Jadul Karyawan Pabrik Kopi di Jatim Tahun 1915, Netizen Sedih Soroti Hal Ini". hitekno.com. 
  9. ^ a b Eniarti B. Djohan (2016). "SISTEM KEMITRAAN DAN KELANGSUNGAN PEKERJAAN PETANI PERKEBUNAN KAKAO DESA BESOWO KEDIRI". TINGKAP : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Sosial Budaya & Ekonomi. Universitas Negeri Padang. 12 (2). 
  10. ^ Andhika Dwi (2022-11-03). "Transformasi Gua Jegles Kediri, Dulu Angker Kini Jadi Eksotis-Jujugan Wisata". DETIK JATIM. 
  11. ^ Risa Herdahita Putri (2020-07-28). "Meredam Murka Gunung Kelud". HISTORIA. 
Kembali kehalaman sebelumnya