Kepala timah

Kepala timah
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Domain: Eukaryota
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Cyprinodontiformes
Famili: Aplocheilidae
Genus: Aplocheilus
Spesies:
A. armatus
Nama binomial
Aplocheilus armatus
(van Hasselt, 1823)
Sinonim
  • Odontopsis armata van Hasselt, 1823[1]
  • Aplocheilus panchax dorsomarginatus Klausewitz, 1957
  • Aplocheilus panchax rubropunctatus Meinken, 1964
  • Aplocheilus panchax siamensis Scheel, 1968
  • Panchax kuhlii Valenciennes in Cuvier & Valenciennes, 1846
  • Panchax melanotopterus Bleeker, 1849

Sumber: Eschmeyer's Catalog of Fishes.[2]

Ikan kepala timah atau, ringkasnya, kepala timah[3] (Aplocheilus armatus) adalah sejenis ikan kecil penghuni perairan tawar, anggota suku Aplocheilidae. Ditemukan menyebar luas di Asia Tenggara bagian selatan, termasuk kepulauan Indonesia bagian barat, takson ini sebelumnya dianggap sebagai bagian dari jenis A. panchax yang berasal dari India. Ikan ini dikenal secara umum dalam bahasa Inggris sebagai Whitespot, merujuk pada bintik putih di atas kepalanya yang serupa tetesan timah.

Di beberapa daerah ikan ini disebut wader peto (Jw.), Titik (Jawa) sisik malik (Sd.), pantau (Min.) dan juga cupang (Btw.)[4]

Pengenalan

Ikan yang bertubuh kecil, panjang tubuh hingga 55 mm atau lebih. Kepala memipih datar di bagian depan, tegak di bagian belakangnya; sisi atasnya datar sebagaimana pula punggung bagian depan. Tinggi tubuh 4,5-5,5 kali sebanding dengan panjangnya, atau 5,5-7 kali sebanding dengan panjang tubuh dengan ekor. Panjang kepala 3-3,5 kali sebanding dengan panjang tubuh (3,8-4,5 kali bila dengan ekor). Panjang kepala kira-kira 3,5 kali lebar mata. Rahang bawah sedikit menonjol.[4] Sebuah bintik putih keperakan terletak di atas kepala, dan sebuah bintik hitam terdapat di sirip punggungnya.[5]

Sirip dorsal (punggung) terletak jauh di belakang, dipisahkan oleh 24-26 sisik dari moncongnya; awalnya lk. sejajar dengan jari-jari ke-13 pada sirip anal (dubur). Awal sirip ventral (perut) jarang-jarang lebih dekat ke ujung moncong dibandingkan ke pangkal sirip ekor. Sirip dorsal dengan 7-8 jari-jari (duri lunak), sirip anal 15-16 jari-jari, sirip pektoral (dada) 14 jari-jari, dan sirip ventral memiliki 6 jari-jari. Gurat sisi 31 buah.[4]

Habitat dan sebaran

Mempunyai kemampuan adaptasi yang tinggi, kepala timah ditemukan hidup di pelbagai perairan tawar hingga payau. Ikan ini biasanya menghuni air yang menggenang dan ternaungi.[4] Kepala timah juga memangsa aneka serangga dan tempayaknya; sejak lama telah dikenal sebagai pemangsa jentik-jentik nyamuk.[4][6]

Ikan kepala timah menyebar luas mulai dari Thailand, Semenanjung Malaya, Singapura dan Indonesia bagian barat (termasuk Sulawesi).[7] Di Indonesia ikan ini tercatat dari Sumatra, Jawa (Tanjung Priok, Ciampea, Panjalu, Cilacap, Gombong, Jogja, Surabaya, Pasuruan, dll.), Kalimantan (Banjarmasin).[4]

Di Singapura, ikan ini diketahui dapat hidup di lingkungan sumber air panas kecil.[8] Ikan ini tercatat sebagai salah satu jenis ikan pendatang di Danau Poso.[9]

Catatan taksonomis

Jenis ini lama dianggap sebagai sinonim dari kepala-timah india (Aplocheilus panchax). Akan tetapi hasil kajian genetik dan filogeografi memperlihatkan bahwa A. armatus merupakan spesies yang berbeda.[7]:171 Kedua jenis ini sangat mirip, namun dapat dibedakan secara pasti dengan menghitung jumlah ruas-ruas tulang belakangnya.[7]:171

Spesimen tipe tidak tersedia, namun Kuhl dan van Hasselt menyiapkan gambar (pelat identifikasi) yang direproduksi dalam telaahan ikan-ikan Jawa karya Roberts (1993).[10]:87 Lokalitas tipe adalah "sungai di Buitenzorg (Bogor)".[7]:171,[10]:33

Referensi

  1. ^ van Hasselt, J.C. (1823). "Uittreksel uit een' brief van den Heer J.C. van Hasselt, aan den Heer C.J. Temminck, geschreven uit Tjecande, Residentie Bantam, den 28sten December 1822". Algemeene Konst- en Letter-bode, voor het Jaar 1923, II Deel (no. 35): 130-133. (terjemahan Inggris: E.R. Alfred (1961). "The Javanese Fishes described by Kuhl and van Hasselt". Bulletin of the Raffles Museum 30: 80-88. (Odontopsis Armata p.85)
  2. ^ Fricke, R., W.N. Eschmeyer, & R. Van der Laan (eds) (2022). Eschmeyer's Catalog of Fishes: genera, species, references. (http://researcharchive.calacademy.org/research/ichthyology/catalog/fishcatmain.asp). Versi elektronik diakses pada 04/IV/2022.
  3. ^ KBBI Daring: kepala timah, diakses pada 05/IV/2022.
  4. ^ a b c d e f Weber, M. and L.F. de Beaufort. (1922). The Fishes of The Indo-Australian Archipelago IV:374-76. Leiden: E.J. Brill. (sebagai Panchax panchax).
  5. ^ Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari, & S. Wirjoatmodjo. (1993). Ikan air tawar Indonesia bagian barat dan Sulawesi: 126. Jakarta: Periplus Editions & Proyek EMDI KMNKLH. (sebagai Aplocheilus panchax).
  6. ^ Whitten, T., R.E. Soeriaatmadja, S.A. Afiff. (1999). Ekologi Jawa dan Bali: 666. Jakarta: Prenhallindo.
  7. ^ a b c d Katwate, U., P. Kumkar, R. Britz, R. Raghavan, & N. Dahanukar (2018). "The identity of Aplocheilus andamanicus (Köhler, 1906) (Teleostei: Cyprinodontiformes), an endemic killifish from the Andaman Islands, with notes on Odontopsis armata van Hasselt". Zootaxa 4382(1): 159-174 (20 Feb. 2018). (abstrak; sumber lain Diarsipkan 2022-04-09 di Wayback Machine.).
  8. ^ EcologyAsia: Whitespot, diakses pada 04/IV/2022.
  9. ^ Herder, F., J. Möhring, J.M. Flury, I.V. Utama, L. Wantania, D. Wowor, F.B. Boneka, B. Stelbrink, L. Hilgers, J. Schwarzer, & Jobst Pfaender (2022). "More non-native fish species than natives, and an invasion of Malawi cichlids, in ancient Lake Poso, Sulawesi, Indonesia". Aquatic Invasions 17(1): 72-91 (Jan 2022) (sebagai Aplocheilus panchax).
  10. ^ a b Roberts, T.R. (1993). "The freshwater fishes of Java, as observed by Kuhl and van Hasselt in 1820-2." Zoologische Verhandelingen (Leiden), 285: 1-94.

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya