Keong Gondang
Keong Gondang (Pila ampullacea) adalah keong air tawar yang tersebar di Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.[1] Cangkang besar mengkilap, berbentuk seperti bola tenis, berwarna hijau kekuningan atau kecoklatan, dihiasi jalur-jalur coklat.[1] Hewan bercangkang ini dikenal pula sebagai keong gondang, siput sawah, siput air, atau tutut.[2] Hidup di perairan tenang, seperti rawa dan danau, serta sungai yang berarus lambat, dan dapat merayap di luar air.[1] Makanannya aneka macam tumbuh-tumbuhan air.[1] Hewan ini bertelur di atas permukaan air, telurnya ditempel pada tumbuhan air atau benda lain yang terapung, dapat dimakan dan merupakan komuditi perdagangan bahkan ekspor.[1] Selain itu juga dikenal sebagai vektor penyakit radang otak yang disebabkan parasit cacing nematoda (Angiostrongylus), yang dapat membawa kematian pada penderita.[1] ManfaatKaya ProteinKeong gondang atau tutut mengandung zat gizi makronutrien berupa protein dengan kadar yang cukup tinggi.[2] Selain itu, ia mengandung asam amino esensial dan mikronutrien berupa mineral yaitu kalsium yang dibutuhkan tubuh.[2] Hewan lunak berlendir ini juga rendah lemak, jadi sangat baik jika dikonsumsi.[2] Dengan pengelolaan yang tepat, kerang gondang bisa menjadi sumber protein hewani yang bermutu dengan harga murah daripada kambing, ayam atau sapi.[2] Mengobati JerawatLendirnya bisa digunakan untuk mengobati jerawat yang meradang.[2] Di negara maju, lendir siput diproses dengan teknologi canggih dan dijadikan bahan dasar dari beberapa produk kecantikan, yang mana fungsinya juga bisa regenerasi kulit atau dapat mengurangi kerutan di wajah.[2] Obat berbagai penyakitDengan pengolahan yang tepat, keong gondang bisa dijadikan penunjang kesembuhan penyakit hepatitis B, liver, diabetes, TBC, asma, maag sampai ke penyakit sembelit, influenza dan penambah napsu makan.[2] Referensi
|