Kenteng, Bandungan, Semarang
SEJARAH DESA KENTENGDesa Kenteng merupakan desa yang berada di daerah pegunungan Ungaran dan memiliki potensi yang terdiri dari pertanian, perkebunan, industri serta wilayahnya yang termasuk strategis di wilayah kecamatan Bandungan. Nama Desa Kenteng berawal dari cerita segerombolan perampok bernama Karangkobar yang kejam dan ditakuti oleh masyarakat di daerah Pegunungan Ungaran yang setiap aksinya tak segan melukai yang menjadi sasaran, sehingga setiap hari suasana menjadi sangat mencekam. Suatu ketika keganasan perampok Karangkobar tersebar ke berbagai daerah hingga sampai di daerah Palimanan Cirebon yang kala dipimpin oleh Adipati Palimanan yang bernama Ki Ageng Sutopati. Mendengar adanya kejahatan kejam dan begis dari perampok Karangkobar, Ki Ageng Sutopati mengutus putranya Syeh Abdul Rozaq untuk membasmi kejahatan di daerah Pegunungan Ungaran. Sampainya Syeh Abdul Rozaq di daerah Pegunungan Ungaran, beliau mendirikan sebuah padepokan di suatu tempat yang banyak ditumbuhi pohon Lo (sekarang menjadi desa Karanglo). Padepokan tersebut semakin lama semakin berkembang pesat. Dalam penyelidikan yang dilakukan oleh Syeh Abdul Rozaq, ternyata benar bahwa didaerah yang tidak jauh dari padepokan terdapat gerompolan perampok yang dimaksud. Gerombolan tersebut bersembunyi di daerah perbukitan (sekarang bernama perbukitan Sukorini di daerah Ngoho Candi Garon). Pada saat anak buah Karangkobar beraksi, tertangkaplah mereka oleh Syeh Abdul Rozaq. Namun bukannya disakiti tapi justru diberi wejangan-wejangan sehingga anak buah perampok tersebut menjadi sadar dan menjadi orang baik. Namun ada juga yang tidak mau dididik, mereka melarikan diri dan melaporkan kejadian yang dialaminya beserta kesaktian dan kewibawaan yang dimiliki Syeh Abdul Rozaq. Mendengar hal ini Karangkobar menjadi marah dan ingin segera bertemu dan menghabisi Syeh Abdul Rozaq, Karangkobarpun berangkat ke Padepokan Syeh Abdul Rozaq dengan membawa pendang dan golok yang tajam. Saat Karangkobar dan anak buahnya bertemu Syeh Abdul Rozaq, Syeh Abdul Rozaq bersikap tenang, sabar, dan penuh percaya diri. Hal ini membuat Karangkobar semakin penasaran untuk menguji kedikdayaan Syeh Abdul Rozaq dan segera menghabisinya. Dikeluarkan pedang tersebut dan memerintahkan anak buahnya untuk membunuh Syeh Abdul Rozaq. Namun setiap menghunuskan pedang ke tubuh Syeh Abdul Rozaq, pedang tersebut tidak mempan. Sampai dikeroyok dan dihujani pedang berkali-kali Syeh Abdul Rozaq hanya diam saja, yang terdengar dari tubuhnya hanya suara “theng…theng…theng…”. Tubuhnya seperti besi, sampai akhirnya Karangkobar dan anak buahnya menyerah dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan jahat lagi. Hingga akhir hanyatnya Karangkobar beserta anaka buahnya menjadi bagian dari kehidupan di Padepokan Syeh Abdul Rozaq. Dari kesaktian Syeh Abdul Rozaq yang tubuhnya jika dipedang kebal dan berbunyi “theng…theng…theng…” sehingga Syeh Abdul Rozaq lebih dikenal dengan Ki Ageng Kentheng. Hingga akhirnya daerah tersebut dikenal dengan nama Desa Kenteng sampai sekarang. SEJARAH PEMERINTAHANPemerintahan Desa Kenteng sebelumnya dipimpin oleh tokoh panutan bergelar Singo Menggolo yang mempunyai gaman/sejata Cemeti dan selanjutnya diwariskan kepada anaknya yang bergelar Suro Menggolo dengan ditunjukkan penyerahan gaman/senjata Cemeti dari Singo Menggolo. ketika masa itu Indonesia dalam penjajahan Belanda. Oleh Pemerintah Belanda ditunjuk satu orang untuk memimpin wilayah ini dengan nama:
LOKASI DESA KENTENG BANDUNGANTitik Koordinat Desa Kenteng Latitude, Longitude: -7.224417, 110.363694 DMS: 7°13'27.9"S 110°21'49.3"E (Potensi Desa Kenteng: 1. Sentra Bunga Potong 2. Kuliner Lesehan 3. Sentra Tahu serasi, Susu Kedelai 4. INdustri Torakur ) (Kudapan khas: Tahu Serasi, Susu kedelai dan Torakur) (Penginapan: tersedia hotel kelas melati s.d. bintang ) |