Kenetralan IrlandiaIrlandia netral dalam hubungan internasional sejak 1930-an.[1] Wujud kenetralan Irlandia berubah seiring waktu dan sudah diperdebatkan sejak 1970-an.[1] Negara ini dianggap "non-beligeren" semasa Perang Dunia II (lihat kenetralan Irlandia pada Perang Dunia II) dan tidak pernah bergabung dengan NATO,[1] tetapi pasa masa Perang Dingin, negara ini bersikap anti-komunis dan menjauhkan diri dari Gerakan Non-Blok. Kecocokan antara kenetralan negara dengan keanggotaan Irlandia di Uni Eropa telah dipersoalkan dalam kampanye referendum perjanjian UE sejak 1990-an. Deklarasi Seville tentang Perjanjian Nice mengakui "tradisi kebijakan kenetralan militer" Irlandia;[2] pengakuan ini mencerminkan sempitnya makna kenetralan yang dimaksud pemerintah Irlandia selama beberapa periode.[1] Pihak lain memberi makna yang lebih luas tentang kenetralan Irlandia, yaitu "fokus normatif yang kuat dibarengi komitmen terhadap pembangunan, penjagaan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa, hak asasi manusia, dan pelucutan senjata".[1] Konsep kenetralan IrlandiaAda perbedaan besar antara kenetralan Irlandia dengan negara netral pada umumnya:
Sejak serangan 11 September, persyaratan ini "ditangguhkan untuk pesawat-pesawat yang terlibat dalam pelaksanaan Resolusi 1368 Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa".[5] Pemerintah Irlandia selalu menyatakan bahwa izin operasi di wilayah Irlandia bukan berarti terlibat dalam konflik apapun dan justru sesuai dengan sikap netral. Pemerintah memberi contoh pergerakan tentara Jerman antara Finlandia dan Norwegia lewat Swedia yang netral semasa Perang Dunia II. Sebuah negara netral juga memperbolehkan warganya berdinas di angkatan bersenjata negara lain, termasuk negara beligeren (terlibat perang). Irlandia tidak melarang warganya berdinas di militer asing. Banyak warga negara Irlandia yang sedang atau pernah berdinas di militer Britania Raya, Amerika Serikat, dan Legiun Asing Prancis.[6][7] Lihat pula
ReferensiSumber
Sitiran
Bacaan lanjutan
Pranala luar
|