Kelly Kwalik
Kelly Kwalik (lahir di Agimuga, Mimika, Papua, Nugini Belanda, 1955 – meninggal di Timika, Papua, Indonesia, 16 Desember 2009) adalah seorang pemimpin separatis senior dan komandan dari sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM), sebuah organisasi separatis yang berbasis di Provinsi Papua di Indonesia.[1] Konflik PapuaKwalik sebagai pemimpin gerakan separatis militan telah ada di daftar paling dicari di kepolisian Indonesia selama bertahun-tahun.[2] Kepolisian Indonesia menuduh Kwalik bertanggung jawab atas serangkaian insiden penembakan dan serangan yang menargetkan pekerja maupun properti dari perusahaan tambang asal Amerika Serikat, Freeport-McMoRan, yang mengoperasikan tambang tembaga dan tambang emas besar di Provinsi Papua.[2] Dalam pertemuan 2009 dengan kepolisian, Kwalik berulang kali membantah bertanggung jawab atas serangan-serangan tersebut.[1] Krisis sandera MapendumaNama Kwalik pertama kali mencuat di dunia internasional setelah pada tanggal 8 Januari 1996, dia dan anak buahnya menyandera 26 anggota Ekspedisi Lorentz 95 yang beranggotakan warga Indonesia maupun internasional, yang mengakibatkan tewasnya 2 dari sandera tersebut dalam Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma oleh Kopassus yang dipimpin Komandan Prabowo Subianto, dan juga berujung terjadinya Insiden Penembakan Timika 1996 yang menewaskan 16 orang.[3] KematianPada tanggal 16 Desember 2009, Kwalik ditembak dalam serangan polisi di salah satu tempat persembunyiannya di Gorong-Gorong, lingkungan Timika.[1] Kepolisian mengklaim bahwa Kwalik bersenjata ketika ia ditembak ketika mencoba melarikan diri.[1] Kwalik meninggal di rumah sakit di Timika.[1] Pemakaman Kwalik diadakan di gedung Dewan Perwakilan Daerah pemerintah daerah Papua di Timika.[4] Keluarga dan pendukung Kwalik telah meminta agar mereka diizinkan untuk mengibarkan bendera Bintang Kejora di pemakaman tersebut. Namun, permintaan itu ditolak oleh Kepolisian Republik Indonesia dan Kepolisian Daerah Papua, karena bendera yang melambangkan Organisasi Papua Merdeka tersebut dilarang di Papua maupun di Republik Indonesia.[4] Misa pemakaman Katolik Kwalik dipimpin oleh Uskup John Philip Saklil dari Keuskupan Timika.[4] Dia dimakamkan di Timika.[4] Pada bulan Januari 2010, Organisasi Papua Merdeka (OPM) menunjuk Jack Kemong sebagai Panglima Tertinggi baru dari sayap militernya, Tentara Pembebasan Nasional (TNP) dan komandan regional Nemang Kawi setelah kematian Kwalik tersebut.[5] Referensi
|