Kekeliruan dalam matematikaKekeliruan dalam matematika adalah suatu ilustrasi dari konsep yang memuat jenis-jenis kekeliruan pada pembuktian matematika yang seringkali diperlihatkan, dan terkadang dikoleksikan. Yang membedakan kesalahan sederhana dengan kekeliruan matematika dalam suatu pembuktian adalah bahwa kesalahan dalam pembuktian mengakibatkannya menjadi tak valid, sedangkan di berbagai contoh kekeliruan matematika, terdapat elemen yang tersembunyi saat memberikan pembuktian. Kekeliruan matematika dapat ditemukan di banyak cabang matematika. Dalam aljabar elementer, banyak jenis contoh yang melibatkan langkah-langkah dengan menggunakan pembagian dengan nol, menghilangkan akar dengan cara yang salah, atau lebih umumnya menyamakan fungsi bernilai banyak yang nilainya berbeda. Selain di aljabar elementer, kekeliruan matematika yang terkenal juga ditemukan dalam geometri Euklides elementer dan kalkulus.[1] HowlerTerdapat contoh-contoh yang memberikan hasil pembuktian yang benar, tetapi dengan proses mengerjakan yang salah. Hal tersebut dinamakan sebagai howler (secara harfiah berarti "kesalahan besar"). Istilah howler dipakai oleh Maxwell, yang mengartikannya sebagai bukti, perhitungan atau turunan yang salah, memberikan hasil yang benar tetapi dengan logika atau operasi yang salah.[2][halaman dibutuhkan] Contoh berikut merupakan kesalahan yang paling umum, yakni saat menyederhanakan pecahan.Pada contoh tersebut, proses mengerjakan penyederhanaan pecahan tersebut salah, walaupun disimpulkan bahwa 1664 = 14 adalah benar.[catatan 1] Pembagian dengan nolTerdapat berbagai kekeliruan dalam pembagian dengan nol. Pada contoh berikut, akan dijelaskan terkait pembagian dengan nol melalui bukti bahwa 2 = 1, atau dapat dimodifikasi dengan membuktikan bahwa untuk sebarang bilangan akan sama dengan sebarang bilangan lain.[3]
Kekeliruan dalam bukti tersebut ditemukan di langkah ke-5. Proses mengerjakan dari langkah ke-4 ke langkah ke-5 melibatkan pembagian dengan yang bernilai nol karena . Karena pembagian dengan nol adalah tak terdefinisi, maka argumen pada pembuktian tersebut menjadi tak valid, atau salah. Catatan
ReferensiKutipan
Bibliografi |