Keistimewaaan Dunia PertamaKeistimewaan Dunia Pertama (bahasa Inggris: First World privilege), sama seperti keistimewaan kulit putih, keistimewaan Kristen, dan keistimewaan laki-laki, adalah segala kemudahan yang dinikmati oleh seseorang hanya karena berstatus warga negara Dunia Pertama.[1][2] Ada banyak kesamaan antara keistimewaan Dunia Pertama dan keistimewaan kulit putih karena rata-rata negara Dunia Pertama didirikan dan dibangun oleh masyarakat kulit putih.[3] TentangKeistimewaan Dunia Pertama sering kali dipertahankan secara hukum, misalnya melalui hukum imigrasi dan hambatan dagang.[4] Selain itu, sedikit sekali negara yang melarang diskriminasi pekerjaan, naik jabatan, pendidikan, beasiswa, dan lain-lain atas dasar kebangsaan.[5] Banyak negara yang menerapkan diskriminasi pekerjaan dan pendidikan terhadap warga negara asing, misalnya dengan memperketat persyaratan imigrasi, bea masuk mahal, tidak ada penyetaraan kualifikasi pendidikan, dan kuota beasiswa yang mengutamakan warga negara maju.[3] Negara-negara Dunia Pertama biasanya punya perjanjian dagang dan imigrasi yang menghapus diskriminasi pekerjaan, pendidikan, dan bisnis terhadap warga negara Dunia Pertama lain. Menurut teori ini, hukum diskriminasi dan hambatan di seluruh dunia secara sistematis mengutamakan pekerjaan, bisnis, akses pendidikan dan kesehatan, dan kesejahteraan untuk warga Dunia Pertama sekaligus merugikan dan menindas warga negara-negara berkembang.[3] Secara umum, istilah "privilese" (keistimewaan) dalam konteks kesenjangan sosial menuai kritik karena tidak membedakan "bebas dari penindasan" (spared injustice) dengan "akumulasi kekayaan yang tidak pantas" (unjust enrichment).[6] Kesenjangan seperti ini biasanya dikurangi dengan mengirim bantuan keuangan dan bantuan lain ke negara berkembang. Lihat pulaReferensi
|