Kebudayaan ThuleThule (/ˈtuːli/ atau /ˈθjuːl/)[1] atau proto-Inuit adalah nenek moyang orang-orang Inuit modern. Kebudayaan mereka berkembang di pesisir Alaska pada tahun 1000 dan lalu menyebar di Kanada. Mereka lalu mencapai Greenland pada abad ke-13.[2] Dalam prosesnya, mereka menggantikan kebudayaan Dorset yang sudah menghuni wilayah-wilayah tersebut sebelumnya. Nama "Thule" berasal dari lokasi Thule (dipindah dan diganti namanya menjadi Qaanaaq pada tahun 1953) di Greenland barat laut yang merupakan tempat ditemukannya peninggalan kebudayaan ini untuk pertama kalinya. Berdasarkan bukti arkeologis, orang-orang Thule (dan juga Dorset) pernah berhubungan dengan bangsa Viking yang mencapai pesisir Kanada pada abad ke-11. Dalam sumber-sumber Viking, orang-orang tersebut dijuluki Skræling. Beberapa orang Thule lalu bermigrasi ke selatan. Pada abad ke-13 atau ke-14, orang-orang Thule telah menduduki wilayah yang kini dihuni oleh suku Inuit Tengah, dan pada abad ke-15 mereka telah menggantikan orang-orang Dorset. Mereka mulai berhubungan secara terus menerus dengan bangsa Eropa pada abad ke-18. Namun, akibat peristiwa zaman es kecil (1650–1850), komunitas Thule mengalami kemunduran dan keturunan mereka semenjak itu dikenal dengan nama Eskimo atau Inuit. Catatan kaki
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Thule culture.
|