Artikel atau bagian artikel ini diterjemahkan secara buruk. Kualitas terjemahannya masih kurang bagus. Bagian-bagian yang mungkin diterjemahkan dari bahasa lain masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Anda dapat mempertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menulis ulang artikel atau bagian artikel ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan.
(Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel)
Pada tanggal 21 Januari 2025, kebakaran di Hotel Grand Kartal di resor ski Kartalkaya di Provinsi Bolu, Turki, menewaskan sedikitnya 79 orang, dan melukai 51 lainnya.
Saat itu merupakan musim ramai turis, namun peralatan perlindungan kebakaran yang diwajibkan pada tahun 2008 tidak ada. Para pejabat berdebat tentang perubahan yurisdiksi. Kebakaran kemungkinan besar berasal dari bagian restoran. Petugas pemadam kebakaran menghadapi kesulitan dengan geografi, cuaca, dan logistik. Para korban adalah orang lokal yang terjebak atau panik.
Latar belakang
Hotel
Grand Kartal Hotel dibangun pada tahun 1978 oleh Mazhar Murtezaoğlu, pendiri Resor Ski Kartalkaya. Terinspirasi oleh resor ski di Swiss, Murtezaoğlu membangun dua hotel di Kartalkaya, Hotel Kartal dan Hotel Besar Kartal. Setelah kematian Murtezaoğlu pada tahun 2019, menantu laki-lakinya Halit Ergül mengambil alih manajemen Hotel Kartal.[1]
Hotel 12 lantai ini memiliki 161 kamar dan 350 tempat tidur, dan renovasi terakhir dilakukan pada tahun 2015.[2][3] Kebakaran terjadi selama liburan sekolah musim dingin, ketika jumlah pengunjung Kartalkaya meningkat, dengan 80–90% hotel terisi.[4][5]
Tiga hari sebelum kebakaran, pemilik Ergül memberikan wawancara kepada Demirören Haber Ajansı:
Semua hotel sudah siap menyambut tamu. Harga kamar selama liburan bervariasi, mulai dari 18 ribu hingga 50 ribu lira per malam. Jika menginginkan yang lebih mewah seperti kamar privat atau vila, harganya akan lebih mahal lagi. Semua lintasan ski telah dibuka, lengkap dengan salju setebal 1 meter. Ada sekolah ski dan lintasan khusus untuk anak-anak, ditambah lagi berbagai kegiatan seru untuk para tamu. Kami perkirakan bakal ada setidaknya 50 ribu orang yang datang selama liburan tahun ini.[6]
Peraturan
Kementerian Pariwisata Turki menugaskan inspektur yang memeriksa investasi dan perusahaan pariwisata. Kebijakan tersebut termasuk memeriksa langkah-langkah keamanan.[7]
Publikasi dalam Berita Resmi Republik Turki pada tanggal 3 April 2012 mengurangi hak inspeksi keselamatan kebakaran dari pemadam kebakaran kota, mentransfer semua hal yang memerlukan interpretasi atau klarifikasi ke Kementerian Lingkungan Hidup Turki.[8]
Kebakaran
Kebakaran dimulai sekitar pukul 03.27 pagi TRT (UTC+03:00) di Hotel Grand Kartal yang menampung 238 tamu.[3] Laporan awal menyebutkan kebakaran bermula dari bagian restoran hotel di lantai empat, sebelum menjalar ke atas.[4][9] Penyebaran api dilaporkan semakin parah karena pelapis luar kayu hotel.[2]
Menurut saksi, tidak ada sistem deteksi kebakaran atau alarm kebakaran yang diaktifkan, meninggalkan tamu yang panik berusaha melarikan diri melalui koridor yang gelap gulita dan dipenuhi asap.[10][11] Seorang korban mengeluh bahwa hotelnya tidak memiliki tindakan keselamatan kebakaran, seperti detektor asap atau tangga darurat.[12] Serikat pekerja insinyur dan arsitek Bolu menghubungkan penyebaran api yang cepat dengan kurangnya penyiram api otomatis, yang seharusnya dipasang pada tahun 2008 namun masih belum tersedia.[13]
Beberapa tamu mengikat seprai dan selimut untuk turun dari kamar mereka melalui jendela.[3] Tiga orang melompat dari lantai atas, namun dua di antaranya meninggal dunia.[4]
Tidak ada layanan pemadam kebakaran khusus di Kartalkaya.[2] Sekitar 267 personel darurat,[4] 30 mobil pemadam kebakaran dan 28 ambulans dikerahkan ke lokasi kejadian. Gubernur Provinsi Bolu Abdulaziz Aydın mengatakan mereka tertunda lebih dari satu jam hingga pukul 4:15 pagi.[3] karena cuaca dingin dan jarak hotel dari kota Bolu.[9] Posisi hotel di sisi tebing juga mempengaruhi upaya pemadaman kebakaran.[3] Sebuah rumah sakit lapangan dibangun di dekatnya.[14] Hotel lain dievakuasi sebagai tindakan pencegahan. Menurut menteri dalam negeri Turki Ali Yerlikaya, Hotel tersebut memiliki dua tangga darurat. Api berhasil dipadamkan 12 jam kemudian. Staf melaporkan telah menyelamatkan 30–35 orang.[9]
Diklaim bahwa tim Kepresidenan Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD) yang melakukan operasi pencarian di Hotel Grand Kartal ingin tinggal di hotel tersebut untuk beristirahat, tetapi manajemen hotel meminta biaya akomodasi.[15][16]
Korban
Setidaknya 79 orang tewas dalam kebakaran, termasuk setidaknya dua orang yang melompat keluar gedung karena "panik", sementara 51 lainnya terluka, satu di antaranya dalam kondisi serius.[17][18] Sebagian besar kematian kemungkinan disebabkan oleh sesak napas.[19] Setidaknya 20 korban kebakaran adalah anak-anak, menurut laporan media setempat, dan banyak anggota keluarga yang sama termasuk di antara yang meninggal, dengan satu keluarga kehilangan lebih dari sepuluh anggota.[20][21] Karena kurangnya kapasitas kamar mayat di rumah sakit setempat, jenazah korban untuk sementara ditempatkan di truk pendingin.[22][23]
Di antara korban terdapat wartawan Sözcü dan mantan presiden klub Orduspor, Nedim Türkmen beserta istri dan kedua anaknya. Perenang berusia 10 tahun dari Fenerbahçe S.K. bernama Vedia Nil Apak dan ibunya, dan Atakan Yalçın seorang dekan fakultas ekonomi dan bisnis di Universitas Özyeğin.[24] Setidaknya dua karyawan hotel, termasuk seorang koki, dipastikan tewas. Semua korban yang teridentifikasi sejauh ini adalah warga negara Turki.[25]
Akibat
Penyelidikan
Tim yang terdiri dari enam jaksa dan lima ahli diperintahkan untuk menyelidiki peristiwa kebakaran.[14] Sebelas orang, termasuk pemilik hotel, Wakil Walikota Bolu Sedat Gülener, dan Wakil Direktur Pemadam Kebakaran Kenan Coşkun ditangkap untuk diinterogasi.[26] Laporan awal menyebutkan kebakaran kemungkinan bermula dari restoran hotel.[27]
Tanggapan resmi
Menteri Pariwisata Turki, Mehmet Ersoy, bilang kalau dinas pemadam kebakaran nggak nemuin "masalah terkait kelayakan kebakaran" di hotel itu pas inspeksi tahun 2021 dan 2024.[3] Namun, pernyataan Ersoy ini dibantah oleh wali kota Bolu, Tanju Özcan. Ia mengatakan kalau dinas pemadam kebakaran sebenarnya tidak pernah memberikan sertifikat ke hotel yang terbakar sejak tahun 2007—saat itu Bolu masih dipimpin oleh pemerintah AKP, alias 12 tahun sebelum Özcan jadi wali kota.[11] Özcan juga menambahkan:
Menteri secara pribadi bertanggung jawab atas kejadian ini. Demi mengelak tanggung jawab, beraninya ia menuduh pemerintah kota kami. Hotel ini berada di luar batas kota Bolu, maka Kementerian Pariwisata yang memiliki wewenang. ... Kami terpaksa menanggapi fitnah dari Menteri yang tidak kompeten.[28]
Özcan juga mengatakan bahwa pemerintah kota tidak mengetahui apakah terdapat tangga darurat atau sistem penyiram kebakaran di hotel, karena letak hotel yang berada di luar batas kota. Ia menambahkan, Pemerintah kota tidak diperbolehkan mengeluarkan izin bagi hotel di kawasan Kartalkaya.[28][29]
Pada tanggal 21 Januari 2025, Ketua Dewan Tertinggi Radio dan Televisi Turki (RTÜK) Ebubekir Şahin memberlakukan larangan penyiaran pada peristiwa kebakaran. Sebagai tanggapan, pengacara dari Partai Pekerja Turki mengajukan keberatan terhadap keputusan tersebut.[30]
Pada hari yang sama, Federasi Sepak Bola Turki mengumumkan hening cipta selama satu menit sebelum semua kompetisi dimulai dan semua klub akan mengenakan ban lengan hitam selama pertandingan pada tanggal 24–27 Januari 2025 untuk mengenang warga yang meninggal dalam peristiwa kebakaran.[31]
Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan mendeklarasikan 22 Januari 2025 sebagai hari berkabung nasional dan memerintahkan semua bendera di gedung-gedung pemerintahan dan kedutaan besar Turki di luar negeri diturunkan setengah tiang.[3] Pada hari itu, ia menghadiri pemakaman sejumlah korban di Bolu.[32] Hari berkabung juga diumumkan di Siprus Utara.[33]
Sehari setelah kebakaran, pada tanggal 22 Januari 2025, saluran berita milik negara TRT Haber mengklaim bahwa kota Bolu telah mengeluarkan sertifikat kesesuaian keselamatan kebakaran untuk restoran hotel 19 hari sebelum kejadian. Saluran tersebut dikritik karena judul beritanya, karena dokumen yang menjadi dasar judul berita tersebut menyatakan bahwa inspeksi kebakaran dilakukan pada restoran seluas 70 m², bukan hotel yang terbakar.[34][35]
Dua hari setelah kebakaran, tepatnya pada 23 Januari 2025, jurnalis Turki İsmail Saymaz mengirim tweet berdasarkan laporan pada 16 Desember 2024 dokumen pemadam kebakaran kota bolu yang melakukan inspeksi ke hotel atas permintaan dan menemukan 7 kekurangan. Menurut dokumen tersebut, pintu darurat ke-2 dan pintu tahan api gedung tidak sesuai, dan alarm gedung rusak. Ia juga mengklaim bahwa Hotel Grand Kartal, tidak menerima sertifikat keselamatan kebakaran dari Pemerintah Kota Bolu, mereka lalu mengajukan permohonan lagi ke pemerintah kota pada tanggal 25 Desember 2024 namun mencabut permohonannya.[36] Selain itu, ia mengklaim jumlah lantai melebihi rencana zonasi. Ia mengklaim saat sertifikasi, ada satu lantai yang tidak berizin dan hanya bisa diakses dengan tangga, tidak bisa diakses dengan lift.[37]
^Kahraman, Refiye (2025-01-21). "Bakanlar Kurulu'ndan bir günlük ulusal yas kararı" [Council of Ministers decides on one day of national mourning]. Giynik Gazetesi (dalam bahasa Turki). Diakses tanggal 2025-01-21.