Kawendra LukistianKawendra Lukistian, S.E., M.Sn. (lahir 7 Februari 1988)[1] adalah pengusaha, komposer, penulis lagu, aktivis dan politisi asal Indonesia.[2] Riwayat HidupPendidikanKawendra meraih gelar sarjana dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila.[3] Ia kemudian meraih gelar magister dari Institut Seni Budaya Indonesia Bandung.[4] Karier BermusikKawendra mengawali karier bermusik pada tahun 2004 dengan mengikuti kompetisi Lomba Cipta Lagu Religi tingkat Nasional. Ia menciptakan lagu 'Dalam Sunyi' yang menjadi juara 1 pada kompetisi tersebut dan dipopulerkan oleh Bebi Romeo. Lagu tersebut lantas menjadi pintu kariernya sebagai penulis lirik. Salah satu karya populernya adalah lagu 'Padamu Kubersujud' yang dipopulerkan oleh Afgan Syahreza.[5] Selain kedua musisi diatas, ia menciptakan lagu diantaranya untuk Edo Kondologit, PentaBoyz, Setiawan Djodi, Endang S Taurina, Iis Sugianto, Ismi Azis, Dea Mirella, Yayuk Suseno, Dina Mariana, Ayu Soraya, REPERKA, Ellena (Bexxa), Selena Maria, Bugi Satrio, Icha Suny, EG Reyna (penyanyi Meksiko), Fahira (penyanyi asal Malaysia), Chintami Atmanegara, Ita Purnamasari, Ryan D'Angga (Indonesian Idol 2014).[6] Karir BisnisKesuksesannya sebagai penulis lagu dan ditambah inspirasi dari sosok Sandiaga Uno yang ia kenal sejak kuliah membuat Kawendra mulai merintis bisnis di dunia musik.[2][7] Ia mendirikan Parakawe Industries yang menggarap produksi musik, jingle, skor film dan lagu tema untuk berbagai pihak. Pelanggannya bervariasi dari kalangan korporasi, politisi, organisasi seperti antara lain Bank BNI, Ford Motor (ford fiesta), Bank Mandiri, BNI insurance, World Harvest (USA), Festival Pembaca Indonesia, Kebab Turki BabaRafi, Simplyfresh Laundry, Coffee Toffee, Elha Tour&travels, Cokro Telacake, Indonesia-5 Communication, Universitas Pancasila, Agung Podomoro, Kek Pisang Villa Batam, Smart Interactive, Kedai Digital, TellaKrez, Jakarta City Light, Combantrine, RM Ayam Jantan, APPSI (Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia), HMPI (Himpunan Mahasiswa Pariwisata Indonesia), PT. SIM (Swakarya Insan Mandiri), YAMSA (Yayasan Abang Mpok Sahabat Anak), WPI (Wirausaha Pelajar Indonesia), HIPMI, dan TIDAR (Tunas Indonesia Raya).[8] Dari sektor politik, sejumlah tokoh telah menggunakan karyanya antara lain Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, Fadli Zon, Puan Maharani, Yenny Wahid, Dewi Aryani, Setiawan Djodi, Mooryati Soedibyo dan Sosro Suryanto.[6] Aktivitas Organisasi dan PolitikPersinggungannya dengan politik dimulai saat ia mulai menjadi relawan pemenangan Jokowi - Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2012. Di sanalah ia mulai mengenal mentor politiknya, Fadli Zon, Sandiaga Uno dan sejumlah tokoh elit pendukung pasangan Jokowi - Ahok.[9] Ketika Jokowi dan Partai Gerindra pecah kongsi akibat pencalonan pasangan Jokowi - JK sebagai calon presiden di Pemilu 2014, Kawendra memutuskan mengakhiri dukungannya untuk Jokowi dan memutuskan mendukung pasangan Prabowo - Hatta bersama Gerindra. Hal ini berlanjut saat pada pertengahan tahun 2015 mulai muncul wacana pencalonan Sandiaga Uno sebagai calon gubernur DKI Jakarta di Pilkada 2017. Ia termasuk beberapa orang yang paling awal menginisiasi gerakan relawan pendukung Sandi melalui Sahabat Sandiaga Uno (SSU), Gerakan #AksiSantun dan Komunitas Jakarta Tersenyum. Persahabatannya dengan Sandiaga Uno membuatnya aktif terlibat dalam kampanye sebagai juru kampanye nasional Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandi di Pemilu Presiden 2019. Di luar politik, ia juga aktif di berbagai organisasi kemasyarakatan, antara lain Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DKI Jakarta,[10] Yayasan Abang Mpok Sahabat Anak (YAMSA) dan menjadi penggagas utama sekaligus ketua umum Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (GeKrafs).[11] Rujukan
|