Kawasan Tadahan Air Barat (Singapura)
Kawasan Tadahan Air Barat (Hanzi: 西部集水区; bahasa Inggris: Western Water Catchment; bahasa Indonesia: Tangkapan Air Barat; bahasa Tamil: மேற்கத்திய நீர் நீர்ப்பிடிப்பு) adalah kawasan perencanaan yang terletak di West Region, Singapura. Kawasan perencanaan ini berbatasan dengan Tuas dan Pioneer di sebelah selatan, Sungei Kadut, Choa Chu Kang dan Tengah di sebelah timur, Jurong Barat di sebelah tenggara, Lim Chu Kang di sebelah utara dan Selat Johor di sebelah barat. Daerah ini terbagi dalam empat waduk, yaitu Waduk Tengeh, Waduk Poyan, Waduk Murai, dan Waduk Sarimbun. Selain menampung waduk, Western Water Catchment juga merupakan kawasan pusat pelatihan menembak bagi Angkatan Bersenjata Singapura. Karenanya, kawasan ini terlarang bagi siapapun kecuali personil militer dari Kamp Pasir Laba (Selatan) dan Kamp Sungei Gedong (Utara). SAFTI Live Firing Area mulai beroperasi pada tahun 1968 dan diperbarui pada tahun 2008. Bagian timur mulai beroperasi pada tahun 2002 dan telah diperluas hingga ke Lim Chu Kang Track Nomor 11 dan 13, tetapi wilayah perluasan tersebut tidak diberi nama. Tempat ini dikenal dengan Murai Utara.[butuh rujukan] DistrikTerdapat 15 distrik di Kawasan Tadahan Air Barat, yakni
Waduk-wadukPer 2017, Western Water Catchment ini memiliki empat waduk-waduk. Waduk Sarimbun
Waduk Sarimbun (bahasa Melayu: Tadahan Air Sarimbun, Hanzi: 莎琳汶蓄水池) dibangun dengan membendung dan melebarkan Sungai Sarimbun, Sungai Karang, dan Sungai Hantu.[3] Waduk ini terletak di Distrik Sarimbun, Sungai Gedong, Bahtera, dan Kapal. Pembangunan waduk ini dimulai pada November 1977.[4] Waduk tersebut merupakan bagian dari area lapangan menembak SAFTI di bagian utara yang memiliki akses terbatas sejak 19 Januari 1992 dan hanya dapat diakses melalui ruang operasi TRMC. Gerbang waduk ini dapat diakses melalui Jalan Bahtera.[5] Masyarakat dapat memotong jalan melalui jalur Bahtera untuk memasuki area Waduk Sarimbun. Sarimbun adalah lokasi ketika Jenderal Tomoyuki Yamashita mendaratkan pasukannya selama Perang Dunia II dan terlibat dalam Pertempuran Pantai Sarimbun. Sarimbun juga merupakan tempat perkebunan kecil sayuran dan kebun buah yang umumnya dimiliki oleh para pengusaha lokal. Sarimbun juga dijadikan sebagai area bumi perkemahan, terutama di Jalan Bahtera. Area bumi perkemahan ini termasuk The Singapore Scout Association, Pandu Putri Singapura (Girl Guides Singapore) dan Adventure Center Jalan Bahtera yang dimiliki oleh Kementerian Pendidikan Singapura. EtimologiSarimbun adalah nama suatu tempat dalam bahasa Melayu dan diperkirakan telah ada sejak awal abad ke-19. Rencana Jackson pada 1830, merujuk nama Sungai Sarimbun sebagai "Serimhone". Rimbun berarti "kemewahan", "dalam jumlah banyak" atau "tebal" (lebat). Tempat lain yang bernama Sarimbun termasuk Pulau Sarimbun, sebuah pulau kecil di Selat Johor, yang terletak di lepas pantai Sarimbun. Rujukan
Lihat juga |