Katedral Onitsha
Katedral Onitsha atau yang bernama lengkap Basilika Katedral Tritunggal Mahakudus (bahasa Inggris: The Basilica of the Most Holy Trinity) adalah sebuah gereja katedral Katolik dan basilika minor[1] yang didedikasikan untuk Tritunggal Maha Kudus yang berlokasi di Onitsha, Nigeria. Basilika ini merupakan pusat kedudukan dan takhta dari Keuskupan Agung Onitsha.[2] Berisi relik Beato Cyprian Iwene Tansi, serta makam Uskup Joseph Shanahan dan para Uskup Agung Charles Heerey, Stephen Ezeanya dan Albert Obiefuna. Gereja ini merupakan satu-satunya gereja berstatus basilika di Nigeria. SejarahPada bulan Desember 1935, ketika Uskup Joseph Shanahan tiba onitsha dari Irlandia untuk memberkati bangunan tersebut, Katedral yang baru dibangun yang dilihat oleh shanahan membuat jantung berdebar karena kemegahannya. Basilika yang kemudian menjadi katedral berdiri di atas tanah tinggi yang merupakan bagian dari 20 hektar yang disediakan untuk Romo Lutz dan timnya oleh Obi Anazonwu dan kepala Onitsha pada tanggal 6 Januari 1886. Hingga tahun 1930, yang menjadi tempat ibadah utama vikariat ialah sebuah gedung serba guna yang didirikan pada tahun 1914, yaitu sekolah dasar Tritunggal Mahakudus yang sekarang. Katedral Tritunggal Mahakudus dibangun antara tahun 1930 dan 1935. Pada tahun 1932, Uskup Shanahan menyerahkan jabatan kepemimpinan gereja kepada Uskup Charles Heerey karena kesehatan yang buruk, terutama mata. Dia pensiun dan pulang ke Irlandia untuk memberikan kebebasan kepada Uskup baru. Shanahan diundang kembali untuk perayaan Yubileum dan kegiatan utama Yubileum adalah pemberkatan katedral. Katedral, seperti banyak bangunan lainnya di Onitsha dihancurkan selama perang saudara di Nigeria. Rekonstruksi pasca perang ternyata berbenturan dengan periode awal rekomendasi Konsili Vatikan II khususnya mengenai liturgi. Maka gereja di Onitsha sambil memperbaiki kerusakan Katedral Tritunggal Mahakudus merekonstruksinya agar selaras dengan liturgi baru. Pada tahun 1994, Uskup Agung Onitsha Albert Kanenechukwu Obiefuna dipindahkan ke Onitsha untuk mengambil alih Uskup Agung Stephen N. Ezeanya yang sakit. Menanggapi meningkatnya jumlah umat Katolik yang memadati Katedral Tritunggal Mahakudus, Uskup Agung Obiefuna berupaya memperbesar dan memperluas akomodasi di katedral tersebut. Keputusan terkait renovasi tersebut dibuat bertepatan dengan seratus tahun kedatangan Uskup Shanahan di Onitsha. Oleh karena itu, pada tanggal 5 Desember 2002, pekerjaan modifikasi diakhiri dengan peresmian kembali katedral yang telah direkonstruksi. Katedral Tritunggal Mahakudus telah menjadi tempat terjadinya banyak peristiwa yang tak terlupakan. Yang penting adalah kembalinya dan penguburan kembali jenazah Uskup Shanahan pada tahun 1956, Uskup Agung Heerey pada tahun 1967 dan Uskup Agung Ezeanya pada tahun 1996 dan Uskup Agung Obiefuna pada tahun 2011. Harta unik yang tak terbantahkan di katedral adalah relik Beato Michael Cyprian Iwene Tansi yang dibeatifikasi oleh Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1998. Katedral Tritunggal Mahakudus diangkat dan dipromosikan menjadi Basilika minor oleh Paus Benediktus XVI pada tanggal 28 Mei 2007 di bawah Uskup Agung Valerian Maduka Okeke. Garis Waktu
Lihat jugaReferensi
|