Katakeja, Atadei, Lembata
Desa ini memiliki jumlah penduduknya sebagian besar bersuku daerah Flores. Sebagian besar penduduknya bermatapencaharian petani. Di sini SDK ST. ANTONIUS KALIKASA berada di desa ini.. Pranala luar[1]====== TRADISI DAN URUSAN ADAT DI DESA KATAKEJA ======
Proses Adat Meminang (Galew Bine) Pada Jaman dahulu, orang tua berperan sangat penting dalam hal proses perkawinan, bahkan orang tua yang menentukan jodoh untuk anaknya. Proses ini secara adat di Kalikasa, dikenal dengan istilah Bladaw. Dalam proses peminangan ada 4 tahapan yang harus dilalui. Disetiap tahapan itu pihak keluarga laki-laki datang ke rumah keluarga perempuan dengan membawah 2 ekor ayam (eket tune) sebagai tanda hormat kepada pihak keluarga perempuan. 4 tahapan proses peminangan yang dimaksud antara lain : Manuk Bladaw Proses yang pertama ini pihak keluarga laki-laki datang ke rumah pihak keluarga perempuan dengan maksud dan tujuan menjodohkan anak melaki mereka dengan anak dari keluarga perempuan. Dalam proses ini yang dibawa oleh keluagra laki-laki adalah 2 ekor ayam. Manuk Snarek Proses yang kedua ini pihak keluarga laki-laki datang ke rumah pihak keluarga perempuan dengan tujuan menanyakan kesediaan dari anak perempuan mereka. Biasanya secara adat pihak keluarga perempuan akan menjawab dengan bahasa khiasan yang berbunyi : “ Kam belu bainga kam kaju kia.” Manuk Kesjuan Proses yang ketiga, pihak keluarga laki-laki datang ke rumah pihak keluarga perempuan dengan maksud dan tujuan yang sama seperti pada proses kedua yaitu Manuk Snarek. Pada tahapan ini pihak keluarga laki-laki mendapatkan jawaban pasti dari pihak keluarga perempuan. Jika anak perepuannya tidak setuju, maka proses selanjutnya tidak akan terjadi lagi dan apabila anak perempuannya setuju maka proses selanjutnya masuk pada tahapan keempat. Manuk Kestelun Proses yang terakhir ini merupakan proses peresmian cinta dan juga proses peresmian Opun Makin. Ana maki na soga bata opo alap. Seiring berjalannya waktu, proses adat peminangan ini mengalami perkembangan menjadi hanya satu kali pertemuan peminangan yang dikenal dengan istilah Mupul Manuk. Faktor yang mempengaruhi sampai terjadinya proses Mupul Manuk adalah karena perkembangan jaman. Jaman sekarang anak-anak cenderung memilih jodoh dan pasangannya sendiri sehingga proses perjodohan yang diperankan orang tua semakin berkurang. Dampak positif dari adanya proses adat Mupul Manuk adalah sangat efektif menghemat waktu. Mupul Manuk sendiri artinya bahwa empat kali tahapan adat peminangan digabungkan jadi satu. Kebiasaan adat menggunakan ayam dalam empat kali pertemuan kini digantikan dengan 1 ekor Babi. Namun dalam perjalanan ada yang memiliki pantangan maka disepakati 2 hewan, 1 ekor Babi dan 1 ekor Kambing. 2. Adat Kedak atau Pesta Adat Loka Elu Kedua belah pihak keluarga menyepakati waktu untuk urusan-urusan adat selanjutnya. Jaman dahulu dalam proses ini Opo Alap berbicara soal harga belis untuk anaknya. Sekarang soal belis dibicarakan saat proses Tobe Manuk. Paraw Bine atau Aper Segu Hajatan ini diselenggarakan oleh pihak Opo Alap. Bine Makin da deti tuak. Dalam perkembangan proses ini menggunakan 1 ekor hewan. Da deranga ewa lei paten. Tobe Manuk atau Sawar Inan Nus Makna dari proses Tobe Manuk adalah sebuah penghargaan yang didedikasikan oleh anak perempuan untuk ibu kandungnya, dan juga untuk menjaga kesehatan ibu kandungnya. Yang berhak menyantap daging ayam adalah mereka yang level mama saja, level anak tidak boleh makan dan diharamkan. Mitos yang dipercaya masyarakat bahwa saat anak perempuan menduduki ayam, tidak boleh sampai leher ayam tersebut patah, agar dikemudian hari anak-anak yang dilahirkan tidak cacat secara fisik. Apabila ibu kandung dari perempuan tersebut sudah meninggal dunia maka proses ini bisa diwakilkan oleh saudara kandung dari ibunya. Tobe manuk menjadi proses yang sangat penting karena dalam proses ini antara pihak Opo Alap dan Bine Maki membicarakan belis (weli ela). Tobe Manuk juga menjadi gerbang awal menuju proses-proses adat selanjutnya. Tobe Meja Tobe Meja terjadi saat hajatan perkawinan ( koponga da soga limaja ke ta tobe meja sampe ta dokangan tite kopo bine ). Saat tobe meja Opo Alap memiliki tempat khusus dalam tenda. Jamuan untuk Opo Alap-pun disiapkan secara khusus dan dilayani secara khusus. Dikenal juga dengan istilah manuk magam pa no tuak na pana. Jaman sekarang proses tobe meja tidak lagi berjalan seperti dahulu. Kopi Kuser Kopi kuser terjadi setelah hajatan perkawinan selesai dilaksanakan. (1 hari setelah pesta kawin). Bine Makin siapkan 2 ekor hewan untuk Opo Alap. Uru Rata atau Oruk Latar Kwinaj dari pihak keluarga laki-laki yang menikah tersebut (lamen nae kwinaj) menyiapkan ayam untuk makan bersama. Proses ini sudah lama tidak dipakai lagi. Tali Tulu Hantar dulang. Hantaran ini dicatat oleh yang memiliki hajatan, yang dikemudian hari akan dibalas. Song Sape atau Snapeng Jenis hantaran juga akan tetapi nilainya lebih besar daripada Tali Tulu. Hantaran ini bisa berupa hewan, tuak atau arak, rokok (dalam jumlah slof) dll. Hantaran ini dicatat untuk dibalas dikemudian hari. Saga Reket Saga reket tidak akan terjadi apabila proses kawin mawin terjadi dalam kampung. Saga reket terjadi apabila proses kawin mawin antara anak-anak kita dengan anak-anak dari kampung tetangga kita (Atadei Paji). Sagareket merupakan sebuah seremonial perdamaian yang terjadi saat perkawinan perdana saja. Perkawinan selanjutnya tidak berlaku lagi proses adat ini. 3. Witi Bala atau Belis Blaong Blaong dikenal juga dengan istilah gading untuk air susu mama, berupa Bala Siwan. Blaong ro tak no nae Oi Werat sine, tak no tuntutan sine. Nae balasan bo ta dulera la bola or en. Suku Wutun sepakat untuk urusan belis ada pilihan bisa digantikan dengan nilai uang apabila gading sama sekali tidak bisa didapatkan. Harga Bala Siwan sekarang berkisar di angka 85 juta. Pa ma tak no bolaru sine bo potonga 25 juta. Tbako Blobos Tbako blobos adalah istilah yang digunakan untuk Bala Piton. Nae oi bo binen tobe meku, meku bo ta poena. Harga Bala Piton berkisar di angka 45 juta. Kepik atau Oi Blotung Jika menyanggupi, kepik merupakan hak dan bagian untuk Opo Alap dari perempuan (binen opun) Bala Tnetek Bagian untuk saudara laki-laki dari perempuan yang menikah. (binen Wajin lame) Wera Bujak Ma binen opun tana sanggup na poena kepik sine bo nae wera bujak. Wera bujak no Bala Tnetek da hantar saat soga lima. Nae balasan bo da sadak. Kobal Makil Kobal berupa kotak. Je kotak or bo ta liwu kapek.Tite kopo bine mana lodo ro bo ta liwu kobal. Ewa tune untuk nae makil atau bisa dasonaka no manu, ewang di musti yang pantas we kobal makil na bisa pana. 4. Sanksi dari Kesalahan Adat Kawin Mawin Tunu Belu atau Belu Tunu Sanksi yang terjadi akhibat terjadi perselingkuhan atau masalah sejenisnya. Misalnya suami selingkuh maka pihak Opo Alap tombak Babi di kandang milik orang lain. Urusan ganti rugi menjadi tanggung jawab Ana Makin yang berbuat kesalahan. Tunu Belu tidak bisa hidup lagi di jaman sekarang ini karena bisa melanggar hukum. Namun ada nilai positif dari Tunu Belu bahwa tindakan ini bisa membuat efek jerah supaya di kemudian hari jangan lagi terjadi kesalahan dalam kawin mawin. Tue Muku Lolo Tue muku lolo adalah seremonial untuk kesalahan apabila laki-laki salah ambil istri yang merupakan binaj la suku snoloj (status saudari) atau nae napan, namun tetap bertanggung jawab untuk memperistri tetapi dengan catatan bahwa keturunan selanjutnya dari pasangan yang berbuat salah ini tidak boleh mengulangi lagi kesalahan yang dulu pernah dilakukan oleh orang tuanya. Jika jeman sekarang tue muku lolo digunakan hanya sebatas membenarkan kesalahan yang telah dilakukan, apabila orang tuanya sudah salah, anaknya juga mengikuti jejak orang tuanya maka sebaiknya seremonial ini dihilangkan saja. Liwu Gili Ta guti binajsa la suku snolaj atau tite napan pa tak ta kawena sine nae istilah ma ta liwu gili. Kniri nolung Ina Ama da kai ma mio bine waji tuma wekimi. Belis Lepas Ta patena ara koponga tada guti wekija sine. Hal Lain yang Berhubungan dengan Pesta Tradisi adat lain yang berhubungan dengan pesta adalah Paraw Ina Ama, Ena leng nolu, ena lolo puje. Ta paraw Ina Ama la liri wana. 5. Adat Kehamilan dan Kelahiran Pada Knaok Pada kanok berlaku saat kehamilan istri yang diharuskan menjalankan pantangan pantangan tertentu. Pantangan tersebut bisa berupa makanan ataupun tindakan perbuatan. Pantangan makanan misalnya muku amen, pantangan perbuatan misalnya suami tidak boleh lempar ayam, ular, kucing, dll. Gebek Knawi Tite Kwinaj yang na gebek knawi. Gebek knawi untuk kopo keruk en. Gebek knawi terjadi menjelang proses kelahiran. Suami menyiapkan luran (tungku) di dalam kamar agar selama 4 - 5 hari, istri masak dan makan bersama suami di dalam kamar saja Sape Kbote Proses menggantung ari-ari dilakukan oleh kwinaj. Bala Tusu Beberapa bulan setelah proses kelahiran, adat Bala Tusu harus dilaksanakan di pasar. Tujuannya agar Pada Knaok dan pantangan-pantagan bisa berakhir. Sawar binen nus. Glopor Latar Opo Alap na glopor latar. Berlaku untuk anak pertama saja.
Kiren Opo Alap melakukan penghormatan kepada anak perempuan, saudari mereka yang meningal. Opo Alap da lobek ata mate. La nolu bo no ewa khusus untuk kiren alap. Sekarang bo dirai da utamakan werat alap. Urep Mendengar suara orang mati dari dalam kuburan dan urep ini hanya bisa dilakukan oleh orang yang memiliki kharisma saja. Biasa ma da urep ro bo da tahan matek lima tnumek atau matek na latara la una we na oli na gesak nawak asen. Gwajo Neda Waktu yang tepat untuk Gwajo Neda adalah 1 hari setelah penguburan orang mati. Tujuan dari Gwajo Neda adalah untuk mengetahui penyebab kematian. Ta gwajo neda we ta soi baki nua kniri la una ulik, suku lamak. Proses gwajo neda dengan menghambur segumpal abu dapur di atas kuburan maka secara gaib orang mati menggambarkan penyebab kematiannya lewat simbol atau gambar di atas abu dapur. Gwajo neda alap (petugas gwajo neda) menemukan simbol atau kambar maka mereka membawanya ke rumah duka dan menyampaikan hal tersebut kepada keluarga duka. Apabila keluarga duka mampu menebak maksud dari simbol atau gambar tersebut maka gambar di kuburan secara gaib akan terhapus sendiri dan digantikan lagi dengan gambar yang lain jika penyebab kematiaanya masih ada. Penebo Setelah malam terakhir, maka malam berikutnya diadakan nebo sebagai ucapan terima kasih dari keluarga duka untuk sesama yang telah membantu keluarga duka. 7. Adat yang Berhubungan dengan Perselisihan atau Percekcokan Gwalet Malu Kleruk Untuk perselisihan sebatas punu tusu blimut, ama belesa, kaka waji, opo maki. Perselisihan yang tergolong masih ringan. Gmadi Doka Soga kniri alap na gmadi sampe lei kestelun kia nepo ta sonik tapan Dogel Manuk Tali, Lekat Tuak Dogel manuk tali bo no mata molaja we nane na amet prateng. Soloj Klete Browaj, Kerus Baki Untuk kesalahan-kesalahan berat misalnya putus hubungan. Grati Najan No smei atau da gredan kopo Mupuli Kluosa Makan bersama yang harus dilakukan cepat-cepat dan tidak boleh bersin, setelah ritual perdamaian selesai dilakukan. Perselisihan Batas Tanah Simbol atau Tanda perbatasan tanah antara lain sebagai berikut : Mader snoanu uroru atau kajoru yang da paut meku. Batas kebun dengan tanda bambu atau tanaman lain yang dipotong setengah. Laga / Laganu Laganu bo da pawa dori snoa, memberi tanda batas dengan menggunakan kayu yang ditaruh melintang persis sesuai batas. Kmerung atau Legundi Jenis tanaman ini ditanam sebagai penanda batas, Legundi sangat tahan akan cuaca panas. Gamal Jika melanggar batas misalnya Mader da belu bakata, Gamal da bekuta atau laganu da guti pepanga resikonya adalah cepat atau lambat pelakunya akan mengalami sakit berat. Cara untuk mengetahui kesalahan tersebut adalah dengan proses Lewak Manuk Teluk we no mata mola da letes leraj. Pa no imeng alap atau ena alap. Snoa laganu bo letes leraj taru no mirek. 8. Bati Welok Pada Welok Soga welok alap, awan bine na pada welok alus-alus. Tak bole na lewata knawi sine. Bau Kwokot Soga Welok 9. Perang atau Bertanding Bau Lolok Ritual sebelum perang. La nolu da belu bakat lewu Taru Lia Ta keli dapeng kai (mengaku dosa atau bersih diri) pa nepo da taru lia la knitosa. 10. Berkebun, Tanam dan Panen Oduk Soan Oduk Soan untuk musim tanam biasanya dilaksanakan paling tepat di bulan Oktober menjelang musim hujan. Oduk soan memiliki makna menolak bala, termasuk segala sakit penyakit, hama untuk manusia maupun untuk hewan dan tumbuhan. Oduk soan prosesnya menghadirkan dukun. Dori Lima Dori lima adalah bentuk bkerja sama gotong royong yang patut dilestarikan. Dori lima marak terjadi saat musim tanam. Artinya bahwa hari ini saya ikut tanam di kebun saudara A, maka giliran kerja di kebun saya, saudara A tadi memiliki kewajiban untuk Lepat Lima atau ikut tanam di kebun saya. Kmoin Kemoin juga mirip dengan dori lima, sama-sama sebagai bentuk gotong royong, hanya saja kemoin didasari dengan kesepakatan perorangan yg membentuk kelompok kmoin. Tai Dapi Dapi saat musim tanam memiliki nilai sosial yang sangat tinggi. Apabila saat tanam padi kebun si A selesai maka, dengan orang yang sama bisa bergeser ke kebun si B untuk membantu si B menanam padi. Dapi pernah terjadi bahkan hampir 4 atau 5 kebun dalam 1 hari tanam. Kwinaj Peran kwinaj saat musim tanam padi adalah bertugas mengambil bibit padi untuk dibagi kepada orang yang bertugas menanam padi atau Taruk Alap. Luron Luron adalah sisi bibit padi dan menjadi bagian yang diberikan kepada kwinaj. Gniku Boroj Gniku Boroj adalah masa tanam yang pas untuk menanam padi sehingga orang rame-rame membangun gotong royong dori lima untuk menanam. Masalah pengalaman hidup bercocok tanam dengan tanah, kalau tanam terlambat maka Enan Wauk Data resikonya padi dan jagung tidak berhasil. Doka Kebur Weru Doka keburu weru maksudnya memasukkan hasil tuaian pertama ke dalam wetak (lumbung padi). Berlaku untuk eka kedak. Pusaj Liso Proses merontokkan padi yang sangat tradisional. Perkembangan jaman pusaj Liso mulai ditinggalkan Pugun Liso proses rontok padi yang sekarang ini digunakan. Kemasukan padi hasil tuaian di karung dan dipukuli dengan menggunakan kayu. Selanjutnya diayak dan ditapis. 11. Tenun Ikat Kremot : sarung untuk perempuan Nowing : sarung untuk laki-laki Nasi Telun : sarung adat 3 lirang, digunakan saat proses adat balasan atas Belis yang diberikan oleh ana makin. Nudel : sarung adat 2 lirang. Digunakan saat proses adat. 12. Pembangunan Taru Watu Taru watu la liri wana oleh kwinaj Doka Naker atau Doka Seng Kwinaj na doka naker atau na doka seng Peret Naker Atap dari alang-alang. Kwinaj na peret naker. Peret naker berlaku untuk una kedak. Glekat Harus dibangun kesepakatan diawal untuk urusan glekat. Bine Maki na siap ewanga pa Opo Alap na balas no ale lolo. sumber : [2] |