Kasoema
H. Kasoema (2 September 1911 – 23 Maret 2001[1]) adalah seorang wartawan, penulis, dan jurnalis aktif pada tiga zaman, sehingga ia sering disebut "Wartawan Tiga Zaman". Ia juga pernah menjadi wartawan, pemimpin, serta pendiri Harian Haluan. Haluan itu sendiri adalah surat kabar yang berdiri sejak tahun 1948 hingga sekarang. Proses pendirian Surat Kabar Haluan ini proses sangat panjang karena mengingat keadaan Indonesia pada saat itu belum kondusif. SejarahKota Medan merupakan kota kedua di Indonesia, setelah Jakarta, dalam hal jumlah penerbitan surat kabar dan majalah. Surat kabar memiliki macam bahasa diantaranya, bahasa Indonesia, Belanda, Tionghoa, dan Melayu. Majalah mingguan, baik yang bersifat umum maupun populer selalu hadir di tengah bulan yang disebut "Roman Picisan" terbit di kota tersebut. Di Medan sendiri terdapat tiga buah surat kabar harian, yaitu Pewarta Deli, Sinar Deli, dan Mangaradja Ihutan. Pelita Andalas berada di bawah pimpinan Kasoema. Pelita Andalas mula-mula adalah sebuah surat kabar Tionghoa-Melayu dan waktu itu dipimpin oleh seorang Belanda yang bernama J. Koning. Pada saat bersamaan Kasoema melamar mejadi korektor di surat kabar tersebut. Kasoema sendiri adalah seorang yang gigih dan tekun, sehingga ia dipercaya untuk menjadi redaktur penuh. Menjadi redaktur penuh menyebabkan kiprah dan gairah ia bertambah dalam menjalani tugasnya sebagai wartawan. Seiring berjalannya waktu, kepemimpinan dalam Pimpinan Redaksi Pelita Andalas mengalami perubahan. Tuan J. Koning digantikan oleh Yap Gim Sek, mantan Pimpinan Redaksi Sinar Soematra yang terbit di Padang. Kemudian Yap Gim Sek wafat digantikan oleh Tengku Hasyim. Setelah Tengku Hasyim wafat pada tahun 1940, ia dingantikan oleh Kasoema. Ini merupakan suatu prestasi yang besar tentunya. Dalam waktu singkat, dari seorang korektor menjadi pemimpin redaksi.[2] Rujukan
|