Karya belas kasih
Karya-karya Kasih atau Aksi Kasih adalah tindakan dan praktik yang oleh Gereja Katolik Roma dianggap sebagai tuntutan-tuntutan yang seharusnya dipenuhi oleh para umatnya, dan yang juga dikenal sebagai bantuan-bantuan rohani di antara para umat denominasi Kristen lainnya. Karya-karya ini dipercaya sepenuhnya akan nilai rohaninya yang tinggi, mewujudkan kasih ke dalam tindakan, dan oleh karenanya merupakan hal-hal yang diharapkan untuk dilakukan oleh para umat sejauh mereka mampu melaksanakannya, sesuai dengan Beatitudes, "Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan" (Injil Matius 5:7). Tindakan-tindakan ini sejalan dengan dua perintah Allah terpenting:
Seperti kebanyakan prinsip teologi di dalam agama Katolik, mereka dinyatakan di dalam bentuk yang teratur dan berurutan. Terdapat dua kelompok dari karya-karya ini, Karya-karya Kasih Jasmani yang berhubungan denan kebutuhan materi sesama, dan Karya-karya Kasih Rohani. Walaupun tidak didefinisikan secara resmi, konsep-konsep ini juga ada di dalam Gereja Ortodoks Timur. Karya-karya kasih jasmaniKarya-karya kasih jasmani adalah karya-karya yang menanggapi kebutuhan-kebutuhan jasmani manusia. Cerita moral domba-domba dan kambing-kambing (Injil Matius 25:31-46) merangkum tindakan-tindakan yang berhubungan dengan karya-karya kasih jasmani—walaupun tidak tersusun persis seperti di dalam Kitab Suci—sebagai alasan bagi penyelamatan orang-orang yang berhak untuk diselamatkan, dan sebagai alasan pencampakan orang-orang untuk dikutuk. Karya kasih terakhir, memakamkan jasad orang mati, diambil dari Kitab Tobit.
Karya-karya kasih rohaniKarya-karya kasih rohani memberikan bantuan bagi kebutuhan rohani.
Sifat dasar kewajiban iniKewajiban sesungguhnya di tiap kasus sebagian besar bergantung pada tingkatan parahnya keadaanya yang akan dibantu, dan kepasitas atau kondisi seseorang yang berkewajiban membantunya. Terdapat batas-batas yang mudah untuk dikenali dalam perihal pelaksanaan karya-karya kasih jasmani. Demikian juga aturan yang mengatur karya-karya kasih rohani tergantung pada pandangan pribadi individu itu sendiri terhadap faktor-faktor penting yang membentuk suatu kebutuhan rohani. Bibliografi
Pranala luarReferensi
|