Kapel BrancacciThe Kapel Brancacci adalah sebuah kapel di dalam Gereja Santa Maria del Carmine di Firenze yang terletak di kota Florence, Italia. Kapel ini kadang-kadang dijuluki "Kapel Sistina dari zaman Renaissance awal" karena peredaran lukisannya yang termasuk salah satu yang paling terkenal dan paling berpengaruh dari zaman tersebut. Pembangunan kapel ini ditugaskan olej Pietro Brancacci dan dimulai pada tahun 1386. Penyokong dekorasi lukisan kapel tersebut adalah Felice Brancacci, keturunan dari Pietro, yang menjadi duta besar negara Florence di Kairo hingga tahun 1423. Sekembalinya ke Florence, ia mempekerjakan Masolino da Panicale untuk melukis kapelnya. Rekan kerja Masolino, Masaccio yang baru berusia 21 tahun (18 tahun lebih muda dari Masolino), membantu Masolino pada proyek ini. Namun karena Masaccio bekerja sangat baik, Masolino akhirnya pergi meninggalkan proyek ini dan pekerjaan ini diberikan kepada Masaccio. Sayangnya Masaccio diperintahkan untuk pergi ke Roma sebelum ia sempat menyelesaikan pekerjaan di kapel tersebut dan meninggal dunia di Roma pada usia 27 tahun. Beberapa bagian dari kapel itu kemudian diselesaikan oleh Filippino Lippi.
Lukisan-lukisanLukisan-lukisan ini dijelaskan berdasarkan tatanan narasi mereka. Cobaan Adam dan HawaOleh Masolino da Panicale. Pengusiran dari Taman FirdausPengusiran dari Taman Firdaus karya Masaccio merupakan lukisan dinding pertama di bagian atas kapel ini, di dinding sebelah kiri, tepat di sisi kiri lukisan Uang Upeti. Lukisan dinding ini terkenal akan energinya yang menyala-nyala dan gaya realisme emosionalnya yang belum pernah ada sebelumnya. Lukisan ini sangat berbeda dengan gaya penggambaran Masolino akan Adam dan Hawa yang lembut dan bersifat dekoratif sebelum terjatuh dalam dosa, yang dilukiskan di dinding seberangnya. Panggilan Santo PetrusOleh Masaccio. Uang UpetiLukisan paling terkenal dalam kapel ini adalah Uang Upeti, di dinding kanan bagian atas, dengan gambaran Yesus dan Santo Petrus diperlihatkan di suatu narasi tiga bagian. Lukisan ini, yang sebagian besar dianggap karya Masaccio, menggambarkan cerita Santo Petrus dan pemungut cukai dari Injil Matius 17:24-27. Bagian kirinya menunjukkan Petrus mendapatkan sekeping koin dari mulut seekor ikan dan bagian kanannya menunjukkan Petrus membayar pajaknya. Seluruh cerita lukisan ini tampak berhubungan dengan diberlakukannya Catasto, pajak pendapatan pertama di Florence, semasa lukisan ini sedang dikerjakan. Nilai penting lukisan ini terletak juga pada penggambaran Yesus dengan penampilan-penampilan manusiawi, dan tampak sama tingginya dengan para murid-Nya, yang merupakan suatu penolakan revolusioner akan "perspektif hierarki" dari gaya-gaya sebelumnya atas tema yang sama. Masaccio menggunakan teori warna klasik untuk menekankan ruang di dalam lukisannya. Warna-warna hangat berarti ditonjolkan, warna-warna dingin berarti dikesampingkan. Karena hal inilah mengapa Masaccio melukiskan para Rasul dengan jubah biru dan merah, berdiri di depan sebuah latar belakang yang berwarna abu-abu. Penyembuhan Orang Lumpuh dan Pembangkitan TabithaGambaran di atas dinding kanan memperlihatkan, di sebelah kiri, Penyembuhan Orang Lumpuh dan, di sebelah kanan, Pembangkitan Tabitha. Lukisan dinding ini secara umum dianggap karya Masolino, walaupun karya tangan Masaccio dalam lukisan ini telah terungkap oleh beberapa ahli. Gambaran ini menunjukkan dua episode yang berbeda, dengan Santo Petrus tampil di keduanya dalam sebuah skenario layaknya di kota Tuscan pada abad ke-15 yang digambarkan berdasarkan aturan-aturan tegas akan perspektif sentral. Perspektif ini secara umum dianggap sebagai kontribusi utama Masaccio, sementara dua tokoh utamanya, yang menampilkan pengaruh Gotik, mungkin merupakan karya Masolino. Khotbah Santo PetrusKarya Masolino da Panicale. Pembaptisan Orang BaruKarya Masaccio. Santo Petrus Menyembuhkan Orang Sakit dengan Bayang-bayangnyaDinding tengah bagian bawah, sebelah kiri, karya Masaccio. Pembagian Sedekah dan Wafatnya AnaniasDinding tengah bagian bawah, sebelah kanan, karya Masaccio. Pembangkitan Putra Teophilus dan Pentahtaan Santo PetrusDinding kanan bagian bawah, karya Masaccio, diselesaikan oleh Filippino Lippi. Santo Paulus Mengunjungi Santo Petris di PenjaraKarya Filippino Lippi. Santo Petrus Dibebaskan dari PenjaraDinding kanan bagian bawah, sebelah kanan, karya Filippino Lippi. Perselisihan dengan Simon Magus dan Penyaliban Santo PetrusDinding kanan bagian bawah, sebelah tengah, karya Filippino Lippi. PengaruhPenggunaan perspektif ilmiah, pencahayaan yang tunggal, penggunaan chiaroscuro dan kemampuan dalam melukiskan tokoh-tokoh secara alamiah oleh Masaccio meletakkan dasar tradisi baru dalam Renaissance Florence yang oleh beberapa peneliti dianggap memiliki peran dalam membantu menemukan gaya Renaissance yang baru. Michelangelo muda adalah salah satu dari banyak seniman yang mendapatkan latihan seninya dengan cara menjiplak karya Masaccio dalam kapel ini. Kapel ini juga merupakan tempat penyerangan fisik terhadap Michelangelo oleh pematung saingannya Pietro Torrigiano, yang tersinggung akan pernyataan kritis Michelangelo tentang keahlian Pietro menarik garis lurus. Pietro memukul sang maestro dengan kerasnya hingga ia "menghancurkan hidungnya seperti sepotong biskuit" (menurut kesaksian Benvenuto Cellini), yang merusak wajah Michelangelo sehingga semenjak saat itu tampak seperti wajah seorang petinju. RestorasiRestorasi pertama atas lukisan-lukisan dinding kapel ini adalah antara tahun 1481-1482 oleh Filippino Lippi, yang juga bertanggung-jawab untuk menyelesaikan peredaran lukisan kapel ini. Akibat kampu-lampu yang digunakan untuk pencahayaan kapel yang gelap, lukisan-lukisan dinding ini relatif cepat terbungkus oleh debu dan kotoran dari asap lampu tersebut. Restorasi lainnya dilakukan di akhir abad ke-16. Sekitar tahun 1670, beberapa patung ditambahkan, dan tambahan-tambahan fresco-secco ditambahkan pada lukisan-lukisan dinding yang ada, untuk menyembunyikan berbagai bagian yang telanjang. Restirasi di akhir abad ke-20 menyingkirkan lukisan-lukisan tambahan yang dilakukan di atas lukisan aslinya, dan mengumpulkan semua debu dan kotoran. Beberapa kritikus, termasuk James H. Beck, seorang profesor dan ahli sejarah seni, mengkritisi usaha-usaha ini, sementara beberapa pihak lain, termasuk para profesor, ahli sejarah dan ahli restorasi, telah memuji hasil restorasi kapel ini. Pranala luar43°46′3.80″N 11°14′36.87″E / 43.7677222°N 11.2435750°E Referensi |