Kapal perusak Jepang Murasame (1935)

Murasame di Sungai Yangtze River tahun 1937
Sejarah
Kekaisaran Jepang
Nama Murasame
Dipesan 1931 (tahun fiskal)
Pembangun Galangan Kapal Fujinagata
Pasang lunas 1 Februari 1934
Diluncurkan 20 Juni 1935
Mulai berlayar 7 Januari 1937
Dicoret 1 April 1943
Nasib Tenggelam pada 5 Maret 1943
Ciri-ciri umum
Kelas dan jenis Kapal perusak kelas-Shiratsuyu
Berat benaman 1.685 ton panjang (1.712 t)
Panjang
  • 103,5 m (340 ft) (perpendikuler)
  • 107,5 m (352 ft 8 in) (garis air)
Lebar 9,9 m (32 ft 6 in)
Sarat air 3,5 m (11 ft 6 in)
Tenaga 42.000 hp (31.000 kW)
Pendorong
Kecepatan 34 knot (39 mph; 63 km/h)
Jangkauan 4.000 nmi (7.400 km) pada 18 kn (33 km/h)
Awak kapal 226 orang
Senjata
Catatan dinas
Operasi:

Murasame (村雨, "Hujan di musim gugur")[1] adalah kapal perusak kelas Shiratsuyu yang dibangun pada tahun 1934, diperkenalkan setahun kemudian, dan ditugaskan pada tahun 1937 (tahun dimulai Perang Tiongkok-Jepang Kedua). Ia merupakan salah satu kapal dalam Program "Lingkaran Satu" (Maru Ichi Keikaku).[2] Galangan Kapal Fujinagata adalah pembuat kapal ini dan menjadi satu dari sekian kelas kapal perusak yang mematikan dan tangguh tapi tak ada satupun yang selamat hingga Perang Dunia II usai.

Masa dinas

Pada saat Pearl Harbour diserang, Murasame ditugaskan dalam Operasi M yang tugasnya untuk menguasai Filipina, selain itu ia ikut berpartisipasi dalam perebutan sejumlah wilayah seperti Malaya dan Hindia Belanda. Setelahnya ia kembali ke Jepang untuk diperbaiki.

Saat Midway berkecamuk, ia awalnya menjadi Armada Invasi Midway, tapi batal. Begitu juga dengan Invasi Laut Hindia, tapi karena situasi di Guadalcanal amatlah penting, ia justru dipindahkan ke Truk. Pada pertempuran Solomon Timur ia mengawal Mutsu, dan juga mengawal kapal pengangkut pesawat air Kunikawa Maru menuju Pulau Santa Cruz dan Pulau Solomon untuk meninjau potensi pembangunan Lapangan Udara bagi Jepang.

Setelah itu, ia menjalani misi Tokyo Ekspres dan menyelamatkan kru dari kapal penjelajah ringan, Yura dan berpartisipasi dalam Pertempuran Santa Cruz pimpinan Laksamana Takeo Kurita. Selain itu ia juga berpartisipasi dalam Pertempuran Laut Guadalkanal yang pertama, dan disinilah ia cukup menonjol. Membantu karamnya kapal perusak USS Monssen, merusak kapal penjelajah USS Helena serta juga mentorpedo USS Juneau, tapi disisi lain ia mengalami kerusakan akibat tembakan akurat dari kapal-kapal Amerika. Ia diperbaiki setelahnya.

Setelah diperbaiki, ia mengawal kapal induk Chuyo ke Rabaul. Saat malam Pertempuran Selat Blackett, Murasame dan Minekaze konon menenggelamkan kapal selam USS Grampus, padahal disisi lain 3 kapal penjelajah ringan dan 3 kapal perusak Amerika menghadangnya serta menembaknya. Tragisnya, Murasame menjadi korban keganasan kapal perusak USS Waller, dengan tembakan dan torpedo yang kala itu lebih mematikan, ia mengalami ledakan hebat dan karam setelahnya, Minekaze juga mengalami hal serupa. Sebanyak 128 kru tewas, 53 selamat termasuk Kapten Tachibana dan Letnan Komandan Tanegashima, ia kemudian dihapus dari daftar angkatan laut Jepang.08°03′S 157°13′E / 8.050°S 157.217°E / -8.050; 157.217

Untuk mengenang para korban yang meninggal, sebuah kuil di Kannonzaki, Yokosuka, Jepang dibangun.

Lihat pula

Catatan

  1. ^ Nelson. Japanese-English Character Dictionary. Page 493
  2. ^ Lengerer, pp. 92-3

Referensi

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya