Kapal perusak Jepang Minegumo (1937)
Minegumo (峯雲 , "Awan puncak")[1] adalah kapal kedelapan dari kelas Asashio yang dibangun untuk Angkatan Laut Kekaisaran Jepang pada pertengahan tahun 1930-an dibawah Program Lingkaran Dua (Maru Ni Keikaku). PembangunanKapal perusak kelas Asashio merupakan penerus dari kelas Shiratsuyu. Kapal dalam kelas Asashio berukuran lebih besar dan tentunya lebih kuat dibanding kelas Shiratsuyu. Itu karena para insinyur perkapalan Jepang sudah tidak terikat lagi dengan Traktat Angkatan Laut London. Kapal dalam kelas ini dirancang untuk memanfaatkan keunggulan Jepang dalam teknologi torpedo, dan untuk mendampingi pasukan utama Jepang dan dalam pertempuran siang dan malam melawan Angkatan Laut Amerika Serikat di Samudra Pasifik.[2] Meski menjadi salah satu kelas perusak terkuat di dunia pada saat selesai dibangun, tidak ada satupun dari mereka yang sintas dari Perang Pasifik.[3] Karier dan nasibPada saat penyerangan di Pearl Harbor, Arashio dimasukkan ke Divisi Perusak ke-8, dan menjadi anggota Skuadron Perusak ke-2, bagian dari Armada Kedua. Ia mengawal Armada Selatan yang dipimpin oleh Laksamana Nobutake Kondō yang berangkat dari Distrik Jaga Mako untuk melindungi pasukan invasi Malaya dan Filipina pada bulan Desember 1941. Arashio sendiri dipimpin oleh Letnan Komandan Suzuki Yasuatsu.[4] Pada awal tahun 1942, dia mengawal konvoi pasukan untuk menuju ke Lingayen, Tarakan, Balikpapan dan Makasar di Hindia Belanda. Selama Pertempuran Laut Jawa, dia terlibat dalam baku tembak dengan kapal perusak Britania Raya HMS Encounter dan mengalami kerusakan ringan serta empat awak kapal yang terluka. Pada 1 Maret, bersama-sama dengan Natsugumo, Minegumo berhasil menyerang kapal selam Amerika USS Perch dengan peledak kedalaman. Setelah berpartisipasi dalam Pertempuran Pulau Christmas pada tanggal 31 Maret sampai 10 April, dia mengawal kapal penjelajah Naka yang sudah rusak menuju ke Singapura, dan kembali ke Arsenal Angkatan Laut Yokosuka untuk perbaikan pada akhir bulan. Pada akhir Mei, Minegumo mengawal Pasukan Invasi Midway dibawah komando Laksamana Nobutake Kondo selama Pertempuran Midway. Pada bulan Juli, dia dikirim ke perairan utara, berpatroli dari Distrik Jaga Ōminato menuju Kepulauan Kuril. Setelah itu, dia dikirim ke selatan menuju Truk, dimana dia menderita kerusakan kecil karena terumbu karang pada 20 Agustus. Dia memberikan dukungan dalam Pertempuran Solomon Timur pada bulan Agustus 1942, dan mengawal kapal induk Chitose yang rusak kembali ke Truk. Sejak bulan September, dia ditugaskan untuk patroli dari Truk menuju Shortland.Pada bulan Oktober, Minegumo ditugaskan untuk melakukan operasi transportasi berkecepatan tinggi yang disebut "Tokyo Ekspres" di Kepulauan Solomon. Pada suatu kesempatan dalam misi tersebut tanggal 5 Oktober, Minegumo mengalami kerusakan medium disertai banjir, dalam sebuah serangan udara. Itu terjadi di jarak 150 mil (240 km) dari Guadalkanal. Kapal itupun kembali ke Yokosuka dengan tertatih-tatih, dan diperbaiki pada akhir November. Perbaikan Minegumo selesai pada 22 Februari 1943. Minegumo kembali bertugas dengan mengawal konvoi ke Truk. Dia lalu melanjutkan perjalanannya ke Rabaul pada 2 Maret. Saat mengawal transportasi dari Rabaul menuju Kolombangara pada tanggal 5 Maret, Minegumo dan Murasame diyakini telah menenggelamkan kapal selam USS Grampus. Namun, pada malam yang sama, Murasame dan Minegumo terdeteksi oleh Task Force 68 milik Amerika di lepas pantai Vila. Mereka terdeteksi setelah memberikan pasokan ke pangkalan Jepang disana. Murasame dan Minegumo kemudian tenggelam dalam Pertempuran Selat Blackett pada 08°01′S 157°14′E / 8.017°S 157.233°E.[5] Minegumo, kehilangan 46 awak kapal (termasuk sang kapten, Letnan Komandan Yoshitake Uesugi), tapi 122 korban selamat lainnya berhasil mencapai daerah pangkalan Jepang, dan dua lainnya ditangkap oleh Sekutu. Minegumo dikeluarkan dari daftar angkatan laut pada tanggal 1 April 1943. Kutipan
Referensi
Pranala luar |