Kapal tersebut dipesan di Belanda pada tahun 1863 oleh Bakufu, pemerintah Shogun, Nederlandsche Handel-Maatschappij berperan sebagai agennya. Kapal tersebut dibangun di pabrik Cornelis Gips and Sons di Dordrecht, Belanda .[1] Pada waktu peluncurannya, kapal tersebut merupakan kapal perang berbahan kayu terbesar yang dibangun oleh sebuah pabrik kapal Belanda.[2]
Pembangunannya dilihat oleh sebuah misi militer Jepang di bawah pimpinan Uchida Masao dan Akamatsu Noriyoshi.[3]
Kapal tersebut berlayar pada pejalanannya ke Jepang di bawah komando kapten J.A.E. Dinaux, seorang perwira angkatan laut Belanda, untuk misi tersebut. Kapal tersebut datang ke Jepang pada 26 Maret 1867.
Di dalamnya terdapat Enomoto Takeaki, seorang murid Angkatan Laut Jepang yang dikirim untuk mempelajari ilmu pengetahuan angkatan laut di Belanda selama lima tahun, bersama dengan lima belas murid lainnya.[4] Enomoto Takeaki menjadi wakil laksamana (副総裁) armada Bakufu yang dimodernisasikan ketika ia pulang ke Jepang, dan Kaiyō Maru menjadi kapal benderanya.
Pengangkatan
Alat tembak dan kandleri kapal dari Kaiyō Maru ditemukan di dasar laut pada 14 Agustus 1968 oleh submarinir Yomiurigo.[5]
Sebuah replika dari Kaiyō Maru dibuat pada 1990. Kapal tersebut sekarang disimpan di dok-dok di Esashi dan menjadi tontonan wisatawan yang memperlihatkan sisa-sisa dari kapal aslinya.
^Otterspeer, W. (1989) Leiden Oriental Connections, Brill, ISBN 90-04-09022-3, p. 367
^Seiichi Iwao, in Biographical Dictionary of Japanese History (1978), p. 325, claims that Enomoto commanded the ship. However, in the archives of the Nederlandsche Handel-Maatschappij, nrs. 4997-5003 (now in the Dutch National Archives) the correspondence about the construction of the ship and its maiden voyage, including the contracts with capt. Dinaux and his chief engineer, first mate and ship's surgeon are kept, which contradict this [1][pranala nonaktif permanen]
