Kapal induk Rusia Admiral Kuznetsov
Admiral Flota Sovetskogo Soyuza Kuznetsov (bahasa Rusia: Адмирал флота Советского Союза Кузнецов, "Laksamana Armada Uni Soviet Kuznetsov") adalah kapal induk (kapal penjelajah pembawa pesawat menurut klasifikasi Rusia) yang dioperasikan oleh Angkatan Laut Rusia. Dibangun oleh Galangan Kapal Laut Hitam di Nykolaev, RSS Ukraina. Awalnya kapal ini bernama Riga; kemudian diluncurkan sebagai Leonid Brezhnev, memulai uji coba laut sebagai Tbilisi, dan akhirnya diberi nama Admiral Flota Sovetskogo Soyuza Kuznetsov, dinamai dari Laksamana Besar Uni Soviet, Nikolay Gerasimovich Kuznetsov.[1] Kapal ini awalnya ditugaskan di Angkatan Laut Uni Soviet, dan dimaksudkan untuk menjadi kapal pertama di kelasnya. Tapi kapal kedua di kelasnya, Varyag, tidak pernah selesai hingga runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991.[2] Kapal kedua tersebut oleh Ukraina akhirnya dijual ke Tiongkok, pembangunannya diselesaikan di Dalian dan diluncurkan sebagai Liaoning.[3] Kapal ini sekarang sedang tidak beroperasi dan berada di galangan kapal untuk reparasi sejak tahun 2018. Reparasi diproyeksikan akan selesai dan akan bertugas kembali ke Angkatan Laut Rusia sekitar tahun 2024.[4] DesainKendati dinamai selaku "kapal induk" oleh pihak Barat, rancangan Kuznetsov sebenarnya mengimplikasikan target yang berlainan dari kapal induk negara Barat. Istilah yang digunakan oleh pembuat kapal ini ialah Tyazholiy Avianesushchiy Kreyser (TAVKR) – "kapal penjelajah berat pembawa pesawat" – yang dimaksudkan untuk mendukung kapal selam pembawa rudal strategis, kapal permukaan, dan pesawat pembawa rudal lainnya di angkatan laut Rusia. Admiral Kuznetsov membawa pesawat sayap berupa Sukhoi Su-33. Pesawat tempur ini dapat menjalankan misi superioritas udara, pertahanan armada, dan dukungan udara, serta dapat digunakan untuk dukungan tembakan langsung dari serangan amfibi, pengintaian dan penempatan ranjau laut. Admiral Kuznetsov juga membawa helikopter Kamov Ka-27 dan Kamov Ka-27S untuk misi anti-kapal selam, pencarian dan penyelamatan, dan transportasi ringan Untuk lepas landas, Admiral Kuznetsov memiliki ski-jump di ujung haluannya. Saat lepas landas, pesawat berakselerasi menuju ski-jump sambil menyalakan afterburner. Lepas landas dengan ski-jump akan menghasilkan kecepatan sekitar 120–140 km/jam untuk pesawat melakukan lepas landas.[5] Sebagai "kapal penjelajah", Admiral Kuznetsov memiliki 12 rudal jelajah jarak jauh darat-ke-darat anti-kapal P-700 Granit, sehingga dapat dikatakan Admiral Kuznetsov adalah "kapal penjelajah rudal berat pembawa pesawat". Tidak seperti kebanyakan kapal Barat yang menggunakan turbin gas atau tenaga nuklir, Admiral Kuznetsov menggunakan tenaga konvensional berupa mazut sebagai bahan bakar, sehingga menghasilkan jejak asap hitam tebal yang bisa dilihat dari jarak jauh.[6] Sejarah pelayanan1982–1991: konstruksi dan sengketa kepemilikanAdmiral Kuznetsov dibangun di Galangan Kapal Selatan Nikolayev di Nikolayev di RSS Ukraina, lalu diluncurkan pada tahun 1985, dan beroperasi penuh pada tahun 1995. Awalnya kapal itu bernama Riga, kemudian menjadi Leonid Brezhnev, kemudian Tbilisi, hingga pada 4 Oktober 1990[7] menjadi Admiral Flota Sovetskogo Soyuza Kuznetsov, disingkat Admiral Kuznetsov.[1] Setelah upaya kudeta Soviet tahun 1991 dan kemerdekaan Ukraina, presiden Ukraina Leonid Kravchuk menyatakan bahwa Admiral Kuznetsov adalah milik Ukraina, dan kapal harus tetap di Sevastopol sampai pemerintah Ukraina membuat keputusan atas nasibnya. Wakil komandan Armada Utara, Yuri Ustimenko mendahului pemerintah Ukraina dan memerintahkan Admiral Kuznetsov untuk berlayar ke Vidyayevo agar kapal tetap berada di dalam armada Soviet.[8] Pada bulan Desember 1991, ia berlayar dari Laut Hitam untuk bergabung dengan Armada Utara Angkatan Laut Rusia. 1995–1996: pelayaranDari 23 Desember 1995 hingga 22 Maret 1996, Admiral Kuznetsov melakukan pelayaran di Laut Mediterania dengan 13 Su-33, 2 Su-25 UTG, dan 11 helikopter.[9] Selama masa itu Admiral Kuznetsov berlabuh di lepas pelabuhan Tartus, Suriah.[10] Pesawatnya sering terbang di dekat garis pantai Israel sehingga harus dikawal oleh F-16 Israel.[10] 1997–1998: perbaikanAdmiral Kuznetsov ditambatkan di galangan kapal Armada Utara pada akhir tahun 1997 setelah perbaikan dihentikan karena kurangnya dana. Perbaikan akhirnya selesai pada Juli 1998, dan kapal kembali beroperasi aktif di Armada Utara pada 3 November 1998. 2000–2017: pelayaranAdmiral Kuznetsov berpartisipasi dalam operasi pencarian dan evakuasi Kursk pada akhir tahun 2000. Pada bulan Oktober 2004, kapal berpartisipasi dalam latihan armada Angkatan Laut Rusia di Samudera Atlantik.[11] Pada September 2005, sebuah Su-33 jatuh dari kapal induk ke Samudra Atlantik secara tidak sengaja.[12] Pada 27 September 2006, diumumkan bahwa Admiral Kuznetsov akan kembali bertugas di Armada Utara pada akhir tahun setelah dilakukannya modernisasi. Pesawat tempur Su-33 juga akan kembali bertugas setelah menjalani perawatan dan perbaikan. Dari 5 Desember 2007 hingga 3 Februari 2008, Admiral Kuznetsov melakukan pelayaran kedua di Mediterania.[9] Pada 11 Desember 2007, Admiral Kuznetsov melewati anjungan minyak Norwegia di Laut Utara, 60 mil laut (110 km) di luar Bergen, Norwegia.[13] Admiral Kuznetsov kemudian berpartisipasi dalam latihan di Laut Mediterania bersama dengan 11 kapal perang dan pesawat tempur Rusia lainnya. Admiral Kuznetsov kembali ke Severomorsk pada 3 Februari 2008. Setelah pemeriksaan, kapal itu kembali melaut pada 11 Oktober 2008 untuk latihan militer yang diadakan di Laut Barents. Pada 12 Oktober 2008, Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengunjungi kapal selama latihan. Dari 5 Desember 2008 hingga 2 Maret 2009, Laksamana Kuznetsov melakukan pelayaran ketiganya di Mediterania[9] bersama Armada Laut Hitam Rusia dan kunjungan ke beberapa pelabuhan Mediterania.[14][15] Pada 7 Januari 2009, sebuah korsleting mengakibatkan kebakaran kecil terjadi di atas kapal Admiral Kuznetsov saat berlabuh di Turki, satu pelaut meninggal akibat keracunan karbon monoksida.[16] Pada 16 Februari 2009, Admiral Kuznetsov terlibat dalam tumpahan minyak saat mengisi bahan bakar di lepas pantai selatan Irlandia.[17] Pada 2 Maret 2009, Admiral Kuznetsov kembali ke Severomorsk, dan pada September 2010 akan melakukan pelatihan di Laut Barents. Pada November 2011, diumumkan bahwa Admiral Kuznetsov akan memimpin satu skuadron ke sebuah fasilitas angkatan laut Rusia di Tartus.[18] Pada 12 Desember 2011, Admiral Kuznetsov dan pengawalnya terlihat di timur laut Orkney di lepas pantai Skotlandia utara di dekat Britania Raya. HMS York mengawal rombongan tersebut selama seminggu. Admiral Kuznetsov kemudian mengitari Skotlandia dan menuju Atlantik melewati Irlandia barat.[19] Pada 8 Januari 2012, Admiral Kuznetsov berlabuh dekat pantai Tartus sementara kapal-kapal pengawalnya memasuki pelabuhan untuk menggunakan untuk mengisi kembali perbekalan mereka, setelah itu semua kapal melanjutkan penempatannya pada 9 Januari. Pada Februari 2012, Admiral Kuznetsov kembali ke Severomorsk, setelah kehilangan tenaga penggeraknya selama pelayaran di Teluk Biscay.[20] Pada 17 Desember 2013, Admiral Kuznetsov dikerahkan menuju Mediterania.[21] Pada 1 Januari 2014, Admiral Kuznetsov merayakan tahun baru saat berlabuh di perairan internasional Moray Firth di timur laut Skotlandia. Berlabuhnya Admiral Kuznetsov untuk pengisian kembali perbekalan kapal dan istirahat bagi awak kapal dari cuaca buruk di lepas pantai barat daya Norwegia, sebelum beranjak ke Laut Mediterania, dan berlabuh di Siprus pada 28 Februari.[22] Pada Mei 2014, Admiral Kuznetsov dan gugus tugasnya.[23] Admiral Kuznetsov akan tetap beroperasi setidaknya hingga tahun 2030.[24] Admiral Kuznetsov berlayar pada 15 Oktober 2016 ke Mediterania bersama 7 kapal lainnya, termasuk kapal penjelajah tempur nuklir Pyotr Velikiy dan 2 kapal perusak kelas Udaloy.[25][26] Didukung sayap udara kapal induk termasuk 6-8 Sukhoi Su-33,[27] 4 Mikoyan MiG-29KR/KUBR,[28] Kamov Ka-52K, Kamov Ka-31R, dan Kamov Ka-27PS.[29] Pada 21 Oktober, grup tempur Admiral Kuznetsov berlayar melewati Selat Inggris, Angkatan Laut Kerajaan menanggapi dengan mengirimkan dua kapal untuk mengawal grup tempur itu.[30] Pada 26 Oktober 2016, Admiral Kuznetsov melewati Selat Gibraltar[31] dan mengisi bahan bakar di Afrika Utara keesokan harinya.[32] Pada 3 November 2016, grup tempur itu berhenti di lepas pantai timur Kreta.[33] Pada 15 November 2016, sebagai bagian dari operasi skala besar, Admiral Kuznetsov meluncurkan Su-33 untuk meyerang kelompok teroris ISIS dan Al-Nusra di Idlib dan Homs di Suriah. Ini adalah pertama kalinya Admiral Kuznetsov terlibat dalam operasi tempur.[34] Hingga awal Januari 2017, diumumkan bahwa Admiral Kuznetsov dan grup tempurnya akan menghentikan operasi di Suriah sebagai bagian dari pengurangan keterlibatan Rusia dalam konflik.[35] Selama penempatannya di Suriah, pesawat dari Admiral Kuznetsov melakukan 420 misi tempur dan mengenai 1.252 sasaran musuh.[36] Pada 11 Januari 2017, Admiral Kuznetsov melakukan latihan di lepas pantai Libya.[37] Pada 20 Januari, Admiral Kuznetsov terlihat melewati Selat Gibraltar, dan enam hari kemudian ia dikawal kembali sepanjang Selat Inggris oleh 3 Eurofighter Typhoon dari Angkatan Udara Kerajaan dan HMS St Albans.[38] Ia kembali di Severomorsk pada 9 Februari.[39] 2017–sekarang: perbaikanAdmiral Kuznetsov memulai program perbaikan dan modernisasi di Murmansk pada kuartal pertama 2017 untuk memperpanjang usia layanannya selama 25 tahun.[40] Pada 30 Oktober 2018, Admiral Kuznetsov mengalami kerusakan saat galangan PD-50 tenggelam, sehingga sebuah derek seberat 70 tonnya jatuh ke dek kapal, menyebabkan lubang sebesar 19 meter persegi. Satu orang hilang dan empat lainnya luka-luka saat galangan tenggelam.[41] Biaya kerusakannya diperkirakan mencapai RUB 70 juta (sekitar US$1 juta).[42] Pada bulan Desember 2019, kebakaran besar terjadi di atas kapal saat proses reparasi kapal dilakukan.[43] Dua orang tewas dan lebih dari selusin luka-luka dalam kebakaran itu, dan kerusakan pada kapal diperkirakan mencapai US$8 juta.[44] Pada 15 Agustus 2022, dikonfirmasi bahwa Admiral Kuznetsov akan diserahkan ke Angkatan Laut Rusia pada kuartal pertama tahun 2024, dan kapal tersebut diharapkan tetap beroperasi setidaknya selama 25 tahun lagi.[45] Pada 22 Desember 2022,, terjadi kebakaran lagi pada kapal. Tdak ada korban jiwa yang dilaporkan.[44] Perbaikan kapal induk diproyeksikan akan berlangsung hingga tahun 2024.[44][46] GaleriReferensi
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Admiral Flota Sovetskogo Soyuza Kuznetsov. |