Kangen (lagu Dewa)
"Kangen (Ku Kan Datang)" (Dalam rilisan Team Records ditulis "Ku Kan Datang (Kangen)") adalah lagu power ballad karya grup musik rock Indonesia Dewa, yang dirilis pada tahun 1992. Dimasukkan dalam album 19, karya ini dianggap sebagai karya paling monumental dalam sejarah grup musik tersebut serta menjadi salah satu signature dari Dewa 19. Lagu ini menjadi lagu paling populer di Indonesia karena wajib atau yang paling sering dinyanyikan di banyak acara, mulai dari acara lokal hingga sejumlah ajang pencarian bakat.[1] Latar belakangPada tahun 1991, Dewa harus berjuang untuk bisa mendapatkan kontrak rekaman. Mereka harus bergentayangan dari satu tempat ke tempat lainnya. Master rekaman Dewa pun berkali-kali ditolak karena kurang menguntungkan secara komersial. Mereka pun akhirnya mendapat titik terang; mereka pun berhasil mendapatkan kontrak rekaman dengan label independen Team Records yang sempat melejitkan grup musik pop progresif KLa Project.[2][3] Album studio berjudul 19, akhirnya dirilis di label Team Records dan melejit di pasar musik Indonesia. Penjualan yang cukup besar ini menyebabkan Team Records kewalahan dan mengalihkan seluruh katalog master rekaman Dewa di label Team Records ke Aquarius Musikindo yang lebih besar. Dengan irama power ballad, yang dipengaruhi oleh lagu White Lion berjudul You're All I Need, Ahmad Dhani sengaja memiripkan lagu "Kangen" dengan lagu White Lion itu tersebut karena personil Dewa sangat suka dengan White Lion dan Mike Tramp mengatakan lagu tersebut tidak mirip dengan Kangen berdasarkan penuturan dari Dhani tersendiri. berdasarkan penuturan dari Ari Lasso, lagu "Kangen" menggambarkan perasaan rindu terhadap seorang kekasih yang mengharapkan agar dirinya pulang. Ia pun berjanji bahwa ia memang ingin pulang dan meminta agar menyimpan rasa sedihnya itu.[4][5] Hal ini termuat dalam kutipan lagu: "Sudah, simpan saja sedihmu itu. 'Ku akan datang..." Video musikVideo musik resmi "Kangen" disyuting di beberapa tempat seperti di dalam studio saat sesi rekaman serta di Balai Yasa Yogyakarta. Video musik ini juga menampilkan KRD MCW, lokomotif D300, dan D301 yang saat itu sudah mangkrak. Di sela-sela acara Prambanan Jazz Festival 2019, Ari menyatakan bahwa ia sangat merindukan Yogyakarta, dan ia mengakui bahwa video musik "Kangen" memang direkam di Yogyakarta.[6] Pada malam sebelum keberangkatan mereka ke Yogyakarta, para personel Dewa menginap di paviliun produser mereka, Harun Salahudin di daerah Kwitang, Jakarta Pusat.[7] Saat mereka semua tertidur, tiba-tiba rumah utama dirampok dan barang-barang—termasuk kibor milik Ahmad Dhani dan sebuah komputer sudah dicuri perampok. Para personel kemudian dibangunkan oleh pembantu rumah.[8] Dhani kemudian mengajak Ari Lasso untuk berhadapan dengan para perampok itu, lalu bergegas ke rumah utama dengan membawa botol bekas minuman keras mereka. Sesampainya mereka di sana, ternyata pemilik rumah sudah disandera. Para perampok yang bersenjatakan celurit dan pistol itu berbalik mengejar Dhani dan Ari. Begitu mereka keluar, mereka berteriak sambil menahan pintu depan dari luar, yang sedang dicelurit oleh perampok; perampok itu juga memecahkan kaca di dekat pintu. Setelah para perampok itu pergi, Dhani dan Ari sama-sama heran mengapa mereka begitu berani menghadapi perampok tersebut.[9] Pagi harinya di Stasiun Gambir menjelang keberangkatan personel Dewa, Jan Djuhana, pemilik label Team Records saat itu mendengar kabar perampokan tersebut sambil berkata bahwa itu mungkin pertanda album perdana mereka bakal sukses. Versi daur ulang
Personel
Referensi
|